Latar belakang. Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sporozoa genus plasmodium. Terapi yang sering digunakan adalah ACT (artemisinin combination therapy) yang berguna untuk membunuh semua stadium parasit yang ada di dalam tubuh.Tujuan. Penelitian untuk melihat efektifitas terapi ACT dan profil malaria pada anak di kabupaten Sorong selatan. Metode. Penelitian potong lintang selama 2 bulan (Januari sampai februari 2015) pada 89 anak. Diagnosis malaria ditegakkan melalui pemeriksaan sediaan darah tebal dan tipis untuk menemukan parasit dan spesies malaria. Dicatat terapi ACT, manifestasi klinis, dan penyakit penyerta.Hasil. Terdapat 41 anak mengikuti penelitian, didapatkan 25 (61%) anak perempuan dengan 21 (51,3%) didominasi kelompok usia lebih dari 5 tahun. Penyakit malaria tersiana didapatkan pada 23 (56,8%) anak. Terapi ACT, menghasilkan tidak adanya parasitemia dan suhu aksila <37,50C sampai hari ke-4, menunjukkan efektifitas 95%.Kesimpulan. Terapi ACT masih efektif untuk mengobati malaria pada anak di Kabupaten Sorong Selatan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.