Peningkatan produksi tebu banyak terkendala seperti rendahnya bahan organik dan hara makro N, P, K, Ca, dan Mg di tanah ultisol. Karena di tanah ultisol kandungan kadar Al3+ yang cukup tinggi, dan kejenuhan basa yang rendah. Penambahan pupuk organonitrofos dan anorganik merupakan salah satu cara untuk mengatasi hal ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk organonitrofos dan pupuk NPK terhadap produksi, populasi, dan hara terangkut dan hara terangkut tanaman tebu ratoon 2, dan korelasi antara N-total tanah dan P-tersedia tanah dengan N dan P yang diserap oleh tanaman tebu ratoon 2. Penelitian ini terdiri 5 perlakuan dan 3 ulangan, disusun dalam Rancangan Acak kelompok (RAK). Perlakuan terdiri dari: A. 100% NPK (300 kg ha-1 urea, 150 kg ha-1 TSP, 300 kg ha-1 KCl), B. 100% organonitofos (10.000 kg ha-1 organonitrofos), C. 100% NPK + 50% organonitrofos (300 kg ha-1 urea, 150 kg ha-1 TSP, 300 kg ha-1 KCl, 5000 kg ha-1 organonitrofos), D.50% NPK + 100% organonitrofos (150 kg ha-1 urea, 75 kg ha-1 TSP, 150 kg ha-1 KCl, 10.000 kg ha-1 organonitrofos), dan E. tanpa pemupukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberian pupuk anorganik NPK, pupuk organonitrofos dan kombinasi berpengaruh nyata terhadap produksi dan hara terangkut C, N, P tanaman tebu ratoon 2, namun tidak berpengaruh nyata terhadap populasi tanaman tebu ratoon 2. Pemberian 100% NPK, 50% NPK + 100% organonitrofos 100% NPK +50% organonitrofos dan memberikan produksi dan hara terangkut C, N, P tanaman tebu yang tidak berbeda nyata, namun nyata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan 100% organonitrofos dan tanpa pemupukan. Korelasi positif N-total tanah dan P-tersedia dengan N dan P yang diserap oleh tanaman tebu ratoon 2, sehingga kandungan N-total tanah dan P-tersedia tanah menentukan jumlah N dan P yang dapat diserap oleh tanaman tebu ratoon 2.