Literasi media merupakan kemampuan khalayak terhadap media dan pesan media massa dalam konteks komunikasi massa. Gerakan literasi media dikenal juga dengan istilah “melek” media yang dirancang untuk meningkatkan kontrol individu terhadap media yang digunakan. Tujuan penelitian untuk menganalisis kecakapan literasi media di kalangan generasi milenial mahasiswa Bidang Studi Broadcasting Universitas Mercu Buana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus, melalui tahapan wawancara dengan para Informan, untuk menggambarkan kecakapan literasi yang dimiliki oleh mahasiswa Prodi Broadcasting Universitas Mercu Buana. Hasil penelitian ini berupa kecakapan literasi media informan dapat dikatakan memenuhi syarat-syarat kecakapan literasi media dalam mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan memproduksi pesan media massa baik konvensional maupun media baru. Kontribusi penelitian ini untuk menyadarkan generasi muda bahwa pentingnya memiliki kecakapan literasi media, agar generasi muda mampu menjadi agen literasi media bagi masyarakat disekitarnya.
Studi ini membahas wacana komunikasi lingkungan dalam iklan Meikarta dengan menggunakan konsep komunikasi lingkungan yang berfokus pada kajian terhadap iklan. Metode yang dipakai adalah analisis wacana kritis. Hasilnya menunjukkan bahwa iklan Meikarta masih dalam tahap agenda setting. Iklan tersebut mampu memersuasi khalayak dengan gambaran fakta-fakta lingkungan Jakarta yang kumuh, serta memiliki beragam polusi dan kriminalitas. Tinjauan terhadap fungsi komunikasi lingkungan menggolongkan iklan Meikarta dalam fungsi teknis yang memberikan informasi dampak kerusakan lingkungan alam dan sosial Jakarta.
Aplikasi Line chatting yang berasal dari Jepang memiliki lambang stiker, dengan icon perdananya Brown Cony. Lambang stiker Brown Cony di sini dibuat dengan seunik dan selucu mungkin, dengan berbagai ekspresi dan emosi yang dihadirkannya. Melalui simbol ekspresi dan emosi tersebut tersembunyi ajakan-ajakan untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan moral, misalnya seks bebas di kalangan remaja. Konteks peristiwa yang dihadirkan oleh kedua icon Line tersebut bukanlah aktivitas untuk konsumsi publik, bahkan juga tidak dalam ranah privasi antara pasangan suami dan istri. Namun sekarang bisa secara bebas dinikmati oleh semua umur bahkan anak-anak. Penelitian ini menganalisis konstruksi makna cinta yang dihadirkan dalam Stiker Line Brown Cony. Hasil studi menemukan adanya penyimpangan makna cinta sebab cinta tidak lagi dipandang suci. Pernikahan bukan satu-satunya cara untuk melampiaskan cinta, sehingga makna cinta menjadi bias dan bisa bergeser ke arah penyimpangan seksual bahkan seks bebas tanpa ikatan. Kontribusi penelitian ini diharapkan dapat menyadarkan khalayak mengenai penggunaan stiker Line yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.