Perkembangan media digital mendorong tumbuhnya kreativitas sekaligus memunculkan beragam persoalan etis. Untuk mendorong dampak positif maka penggunanya harus memiliki kecakapan komunikasi digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecakapan komunikasi digital generasi Z, studi dilakukan di Provinsi Riau. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei pada 150 generasi Z mewakili perkotaan dan perdesaan. Instrumen penelitian menggunakan variabel empat dimensi kecakapan digital: informasi, komunikasi, pemecahan masalah, dan pengembangan konten. Penelitian ini menemukan, persentase tinggi pada semua indikator kecakapan informasi yang menunjukkan literasi digital generasi Z relatif baik karena mampu memilih website dan media sosial kredibel. Kecakapan komunikasi menunjukkan persentase tinggi pada semua indikator, bahkan sangat tinggi pada indikator kemampuan berkomunikasi dalam lingkungan digital dan kemampuan menghargai perbedaan, seperti agama, budaya, gender, dan status sosial. Kecakapan pemecahan masalah digital menunjukkan persentase tinggi pada semua indikator, terutama kemampuan memutuskan penggunaan platform digital sesuai tujuan dan kebutuhan. Sementara itu, kecakapan mengembangkan konten cenderung rendah dalam menghasilkan konten kreatif dan mengelola hak dan lisensi. Temuan ini menyimpulkan bahwa generasi Z merupakan pribumi digital yang moderat terhadap perbedaan kultur digital dan responsif terhadap perkembangan media digital. Penelitian ini merekomendasikan penguatan literasi digital khususnya pengembangan konten kreatif dan kekayaan intelektual.