Daerah lingkar tambang adalah daerah yang sangat rentan untuk tumbuhnya pengolahan emas dengan menggunakan metode amalgamasi dan sianidasi yang diinisiasi oleh masyarakat pendatang. Oleh fungsi waktu akhirnya masyarakat lokal menguasai teknologi amalgamasi dan sianidasi. Aktifitas ini semakin marak jika bijih emas mempunyai sifat yang cocok untuk diolah dengan amalgamasi dan dilanjutkan dengan sistem sinaidasi. Tambang rakyat ini merupakan isu yang kompleks, dan sama halnya dengan yang terjadi di berbagai negara lain, umumnya orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tambang jenis ini di Kao teluk, Malifut dan Kao kabupaten Halmahera Utara merupakan orang-orang yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah dan tidak memiliki alternatif mata pencaharian yang lain yang lebih baik. Menjadi tanggungjawab bagi setiap individu dalam masyarakat untuk memberikan pengetahuan pada orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tambang rakyat dan tambang skala kecil ini dalam praktik penggunaan merkuri dan sianida dengan aman. Metode ini telah berhasil dengan baik dengan melibatkan lebih dari 900 orang mulai dari anak-anak SD, SMP dan SMA yang orangtuanya/keluarganya terlibat dalam pengolahan emas, Puskemas, Remaja Gereja, Jemaat Gereja, Ibu-ibu Pengajian, Puskemas, Ibu-ibu di enclove pengolahan emas serta penambangan emas itusendiri. Terbentuknya penyuluh-penyuluh untuk pertambangan emas traditional yang mengerti adat dan bahasa lokal sangat penting dan lebih efektif jika didukung bahan-bahan penyuluhan yang kominikatif yang mengacu kepada adat dan kegiatan local.
Abstract. Lembang subdistrict is an administration located in the area of the foot of Mount Tangkuban Parahu which greatly affects the shape of the topography. The geographical shape of Lembang District consists of two formations including iereng or ridge and plains. Lembang sub – district has a slope between 8 - >40% so that puts the Lembang Sub-District as a disaster-prone area. In 2022 there was a landslide in Kampung Cikole, Cikole village RT 3 RW 6 which threatened 3 residents 'houses, and the last one occurred in April 2022 a landslide caused damage to residents' houses and closed road access precisely in Kampung Sukanagara Pagerwangi Village, Lembang District. The purpose of this study is to determine the level of vulnerability of landslides due to land function aIih and determine the level of vulnerability of landslides due to land function aIih. The study approach used in this study is to use a quantitative descriptive research approach by calculating the vulnerability of landslides and calculate the landslide Vulnerability Index which refers to the regulation of the head of BNPB No. 2 of 2012. The results of this study found that the highest rate of iahan use that occurred in Lembang district was found in the use of residential Iahan from 2011 to 2019 increased by 2,527 Ha, landslides with high potential including Suntenjaya Village, Langensari Village, Mekarwangi Village, Cibogo Village and Cikole Village and the vulnerability of landslides obtained was low vulnerability. Abstrak. Kecamatan Lembang merupakan administrasi yang berada dalam kawasan kaki Gunung Tangkuban Parahu yang dimana sangat mempengaruhi bentuk topografinya. Bentuk geografis Kecamatan Lembang terdiri dari dua bentukan diantaranya lereng atau punggung bukit dan dataran. Wilayah Kecamatan Lembang memiliki kemiringan lereng antara 8 – >40% sehingga menempatkan wilayah Kecamatan Lembang sebagai daerah rawan bencana. Pada tahun 2022 terjadi longsor di Kampung Cikole, Desa Cikole RT 3 RW 6 yang mengancam 3 rumah warga, dan yang terakhir terjadi pada bulan April 2022 terjadi longsor yang mengakibatkan kerusakan rumah warga dan menutup akses jalan tepatnya di Kampung Sukanagara Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan tingkat kerawanan bencana longsor akibat alih fungsi lahan dan menentukan tingkat kerentanan bencana longsor akibat alih fungsi lahan. Pendekatan studi yang digunakan dalam penelitian kali ini yaitu menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menghitung kerawanan bencana longsor dan menghitung indeks kerentanan bencana longsor yang mengacu pada Peraturan Kepala BNPB No. 2 Tahun 2012. Hasil dari penelitian ini didapatkan laju penggunaan Iahan yang terjadi di Kecamatan Lembang tertinggi terdapat di penggunaan lahan permukiman dari tahun 2011 ke 2019 mengalami peningkatan seIuas 2.527 Ha, longsor dengan potensi tinggi diantaranya Desa Suntenjaya, Desa Langensari, Desa Mekarwangi, Desa Cibogo dan Desa Cikole serta kerentanan bencana longsor yang didapatkan adalah kerentanan rendah.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.