No abstract

Corporate Social Responsibility (CSR) is mandatory and every company is expected to fulfil this obligation. Generally, the company makes and implements its CSR program incidentally and eliminates obligations. Therefore, not all the benefits of CSR programs impact the community. One of the causes is the overlapping of activities between CSR and government programs. Thus, the Muara Enim Regency established a CSR forum as part of its strategies to reconcile these prevailing dilemmas. This study aims to describe the CSR forum of Muara Enim Regency and measure the impact of the CSR forum as a form of company participation in development. This study employed the before-after comparison method and post-test without a comparison group and baseline data. The results of the study analysis revealed that the CSR forum has become one of the new sources of funding for the development of the Muara Enim Regency. The records also showed that the planning and implementation of CSR programs are more targeted as they are carried out bottom-up according to community needs. Clearly, there is no overlapping of CSR programs/activities. Furthermore, the application of the strategy resulted to the increasing commitment with the local government units, private sector, and society. With all these indicators, the researchers therefore conclude that the strategy for establishing a CSR forum is an effective platform for the private sector to participate in development in Muara Enim Regency.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai pelaksanaan pendidikan kewirausahaan bagi siswa tentang: diintegrasikan dalam seluruh mata pelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan pengembangan diri, menginternalisasi dalam bahan/buku ajar yang disusun oleh guru. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi penelitian adalah siswa kelas XII di SMKN 1 Sijunjung berjumlah 365 orang siswa, menggunakan teknik Simple Random Sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini 84 orang. Instrumen yang digunakan angket dengan skala likert dan dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Selanjutnya data yang sudah terkumpul dilakukan analisis dengan mencari rata-rata dan mengkategorikan tingkat kecapain nya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pengembangan pendidikan bagi siswa tentang : (1) diintegrasikan dalam seluruh mata pelajaran 3,22 (2) kegiatan ekstrakurikuler 2,31 (3) kegiatan pengembangan diri 2,8 (4) menginternalisasi dalam bahan/buku ajar 3,31.dengan teknik Stratified Proportional Random Sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket dalam bentuk Skala Likert yang sudah diuji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitas. Rumusan rata-rata digunakan dalam penelitian ini, yang menghasilkan data; 1) yang diintegrasikan dalam seluruh mata pelajaran berada pada kategori cukup dengan skor rata-rata 3,22. 2) kegiatan pengembangan ekstrakurikuler berada pada kategori kurang dengan skor rata-rata 2,31. 3) kegiatan pengembangan diri berada pada kategori cukup dengan skor rata-rata 2,8. 4) menginternalisasi dalam bahan atau buku ajar yang disusun oleh guru. Jadi pelaksanaan pengembangan pendidikan kewirausahaan di SMKN 1 Sijunjung berada pada kategori cukup dengan skor rata-rata 2,9.

Troubleshooting is the most important activity that a manager has a picture is too simplified. The work in completing or solving problems is much more complicated than just a troubleshooting only.However, it is safe if it is said that the problem solving is one of the main activities that often determine the success or not the career management.