In a human resource company, it is important for the company, to advance the company and improve employee performance properly. Performance can be influenced by good communication between superiors and subordinates, a good work environment. Performance is an achievement of results by employees in carrying out a job task and responsibility when employees are able to work optimally. If effective communication is established directly or indirectly, then employees will feel comfortable in the work environment, the more employees are given comfort and good communication to foster, the employees will work optimally in carrying out their duties. Based on the test results that have been carried out on communication and the Work Environment on Employee Performance, it can be explained through the discussion as follows Communication has a positive and significant effect on employee performance, work environment has a positive and significant effect on employee performance, and communication and work environment have a positive and significant effect on employee performance.
AbstrakPerawat memiliki berbagai kompetensi yang harus dikuasai dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. Kompetensi perawat sangat luas, mencakup praktik profesional, etis, legal, peka budaya, pemberian asuhan, manajemen asuhan keperawatan, pengembangan kualitas personal dan profesional. Supervisi klinik menjadi syarat penting untuk memantau penerapan kompetensi perawat, sehingga dapat tercipta kinerja yang memuaskan. Kinerja perawat yang belum mencapai standar yang telah ditetapkan DEPKES RI, dapat mengakibatkan terjadinya tindakan -tindakan yang tidak sesuai SOP, kurang baiknya dalam pemberian pelayanan keperawatan, sehingga menimbulkan cedera, kerugian, bahkan komplain dari pasien dan masyarakat. Kejadian tersebut dapat menimbulkan penurunan kualitas pelayanan kesehatan dan penurunan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap profesi perawat. Oleh karena itu perlu adanya solusi yang tepat untuk mempertahankan kualitas pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh supervisi klinik terhadap peningkatan kompetensi perawat. Penelitian ini menggunakan metode sistematic review melalui pencairan database, scanning, dan screening 8 artikel dari 90 artikel yang didapat. Hasil penelitian didapatkan adanya perbedaan pelayanan keperawatan, ditunjukkan dari peningkatan kompetensi perawat yang berpengaruh terhadap kinerja perawat. Kinerja perawat dipengaruhi oleh faktor internal yang meliputi kepatuhan dokumentasi keperawatan dan kepatuhan cuci tangan five moment. Sedangkan faktor eksternal meliputi penurunan burnout, peningkatan lingkungan kerja, dan penurunan risiko jatuh. Dari berbagai jurnal menunjukkan bahwa superfisi klinik dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja perawat baik secara internal maupu eksternal. Banyaknya dampak positif supervisi klinik di rumah sakit dapat menjadi acuan agar supervisi klinik terus di lakukan di rumah sakit. Adanya supervisi klinik yang dilakukan dengan tepat diharapakan kegiatan asuhan keperawatan dapat terus ditingkankan sesuai kompetensi perawat. Abstract Clinical supervision in nursing services as an efforts to improve nurse competency in hospitals.Nurses have various competencies that must be mastered in providing nursing care to patients. Nurses' competencies are very broad, covering professional, ethical, legal, cultural-sensitive practices, providing care, nursing care management, developing personal and professional qualities. Clinical supervision is an important requirement for monitoring the application of nurse competencies, so that satisfactory performance can be created. The performance of nurses who have not reached the standards set by the RI Ministry of Health, can result in actions that are not in accordance with the SOP, poor in providing nursing services, causing injury, loss, even complaints from patients and the public. These events can lead to a decrease in the quality of health services and a decrease in the level of public trust in the nursing profession. Therefore it is necessary to have the right solution to maintain service quali...
Sekolah Dasar Kristen Mitra Penabur Eben Haezer Palembang merupakan salah satu satuan pendidikan dengan jenjang sekolah dasar yang berada di Sekip Jaya, Kecamatan Kemuning, Kota Palembang, Sumatera Selatan.Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan ditemukan permasalahan di perpustakaan sekolah tersebut pada bagian proses pendataan hingga transaksi peminjaman dan pengembalian buku yang masih dilakukan secara manual. Maka dari itu dibuatlah aplikasi perpustakaan berbasis desktop untuk membantu admin dapat lebih cepat dan mudah dalam proses pengolahan data-data perpustakaan. Pembangunan aplikasi ini menggunakan metodologi extreme programming (XP). Analisis permasalahan menggunakan PIECES, berbasis localhost, dengan menggunakan bahasa pemrograman java dan database Mysql. Penerapan aplikasi pengolahan ini diharapkan dapat membantu bagian admin dalam memproses pengolahan data perpustakaan.
Data Riskesdas (2018) balita dengan status gizi buruk 3,9% dan gizi kurang 13,8% karena kurang asupan makanan dan infeksi. Cakupan ASI di Indonesia 9,3% dari target 80% karena kegagalan ASI eksklusif, dengan salah satu faktornya adalah kurangnya stimulasi hormon oksitosin dan prolaktin. Pijat oksitosin efektif untuk merangsang pengeluaran hormon oksitosin, tepat dilakukan pada hari ke 0-3 masa nifas di layanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pijat oksitosin yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di bangsal kebidanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Kuesioner survei disajikan sebagai google form kepada tenaga kesehatan di rumah sakit dibawah YAKKUM, Pukesmas Temanggung, dan alumni kebidanan Semarang. Analisis menggunakan statistik distribusi frekuensi, persentase dan nilai maksimal/minimal/rata-rata. 31,6% dari 38 responden berusia 31-40 tahun, lulusan D3 Kebidanan (50%), bekerja lebih dari 10 tahun (65,8%), bekerja di rumah sakit (52,6%), merawat rata-rata 1-3 pasien/hari (65,8%). 52,6% bidan/perawat tidak melakukan pijat oksitosin karena beban kerja tinggi dan belum mendapatkan informasi/pelatihan tentang pijat oksitosin (masing-masing 15,8%). Bidan/perawat 50% tidak melakukan intervensi karena kurang informasi dan pelatihan, beban kerja yang tinggi, tidak memiliki cukup waktu untuk pelaksanaan pijat oksitosin yang benar. Pasien tidak kooperatif, dan belum merasa perlu tindakan pijat oksitosin di masyarakat juga menjadi alasan penerapan intervensi ini belum optimal. Tenaga kesehatan diharapkan memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam melakukan pijat oksitosin pada ibu nifas selama di layanan kesehatan (hari ke 0-3), dan diharapkan mampu mengajarkan kepada keluarga untuk meneruskan pijat oksitosin secara mandiri di rumah.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.