Green mustard plants can be formulater into peel-off masks to moisturize the skin, because based on previous research green mustard leaves cointain flavonoids as antioxidants which can moisturize the skin. The purpose of this study was to find out green mustard leaves can be formulated into peel-off mask preparations and to find out the preparation and to find out the preparation off peel off mask with etanol extract of green mustard leaves can moisturize the skin. This study uses an experimental method. Green mustard leaves are extracted by maceration. In this study, a skin analyzer was usee as a mesure of skin moisture level after using peel off mask from a variety of dosage formulations which were divided into 5 preparations, blank (without mask, 3%,4%,5%), postive control (using peel off masks on the market). The Anova test results show a sig value of 0,000 or p<0,005 so it is concluded that the variabel has a difference. The conclusion of this study proves that the ethanol extract of green mustard leaves can be used as a peel-off mask for skin moisturizer, where the higher the concentration of mustard leaf extract, the higher the moisture vlue of the skin.
Penelitian pada skripsi ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas imunostimulan dari ekstrak etanol daun Sirsak (Annona mucirata), dengan empat varian dosis. Penelitian ini menggunakan hewan tikus putih jantan sebanyak 18 ekor dengan BB 200 gram yang dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan. Tikus diinduksikan dengan bakteri Escherichia coli selama 7 hari berturut turut secara intra peritoneum, kemudian pada hari ke 7 beri tanda di kaki tikus yang sudah diukur (V0). Ekstrak etanol daun Sirsak (Annona mucirata), dengan varian dosis 50mg/kgBB, 100mg/kgBB, 200mg/kgBB, 400mg/kgBB, suspense CMC Na 0,5%, dan suspensi STIMUNO 25 mg/kgBB sebagai kontrol positif siberikan secara oral pada hari ke 8, setelah 24 jam setelah pemberian kemudian kaki tikus diukur kembali volumenya (Vt).catat hasil, selanjutnya seluruh data masing-masing kelompok diolah menggunakan uji ANOVA. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol daun benalu kopi terbukti efektifbagai imunostimulan. Hal ini dibuktikan dengan adanya penurunan volume pembengkakan kaki tikus yang diuji dengan metode hipersensitifitas tipe lambat. Dikatakan efektif karena memiliki nilai mendekati control positif yaitu stimuno 25 mg dimulai dari dosis 200mgkg/bb sampai 400mgkg/BB. Dengan nilai rata-rata penurunan volume pembengkakan 1,4mm untuk dosis 400mgkg/BB dan 1,2mm untuk dosis 200mgkg/BB.
Labu siam merupakan tumbuhan jenis labu-labuan yang dapat dimakan buah dan pucuk mudanya. Tumbuhan labu siam mengandung senyawa metabolit sekunder antara flavonoid, alkaloid, saponin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun labu siam (Sechium edele (Jacq.) Swartz) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental murni. Metode yang digunakan dalam uji aktivitas antibakteri adalah metode difusi dengan kertas cakram. Konsentrasi yang digunakan pada ekstrak daun labu siam terdiri dari konsentrasi 20%, 40%,dan 60%. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstak daun labu siam mengandung saponin, flavonoid, dan tanin. Pengaruh pemberian ekstrak daun labu siam terhadap Staphylococcus aureus ditandai dengan terbentuknya zona hambat pada konsentrasi 20%, 40%, dan 60% secara berurutan dengan rerata diameter sebesar 6,6 mm; 8,5 mm; 10,3 mm. Hasil uji One-Way ANOVA didapatkan nilai sig 0,000 (sig<0,05) dan berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh konsentrasi ekstrak daun labu siam terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Konsentrasi 60% yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri dengan potensi kuat dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan mengunakan metode difusi. Disarankan pada peneliti selanjutnya untuk melakukan uji aktivitas antibakteri pada bagian tumbuhan yang lain seperti bunga, batang dan akar.
Berbagai jenis kosmetik yang sering kali diminati bagi para wanita yaitu eye shadow. Pada sebagian produk eye shadow masih terdapat penyalahgunaan pewarna tekstil yang berbahaya jika digunakan bagi tubuh. Daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) mempunyai pigmen betasianin yang dapat dijadikan pewarna alami pada sediaan eye shadow compact powder. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan eye shadow compact powder dengan menggunakan ekstrak daun bayam merah sebagai pewarna alami serta memenuhi persyaratan mutu fisik dan tidak mengiritasi kulit.Daun bayam merah segar dilakukan ekstraksi dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70% dan ditambahkan asam sitrat, kemudian pelarut diuapkan dengan bantuan alat rotary evaporator pada suhu 50°C, kemudian dipekatkan dengan waterbath (penangas air) pada suhu 78°C sampai didapatkan ekstrak kental. Kemudian diformulasikan ke dalam bentuk sediaan eye shadow compact powder dengan menggunakan kaolin, zink stearat, nipagin, isopropyl miristat, lanolin, oleum rosae, dan talkum. Dengan variasi konsentrasi ekstrak daun bayam merah F0 (Blanko), F1 (8%), F2 (12%) dan F3 (18%). Kemudian campuran serbuk dicetak dengan alat press. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan persyaratan mutu fisik sediaan eye shadow compact powder yaitu uji dispersi warna (homogenitas), uji poles, uji kerapuhan, dan uji stabilitas terhadap bentuk,warna dan aroma pada penyimpanan suhu kamar selam 30 hari, serta uji iritasi terhadap sediaan F0 (Blanko), F1 (8%), F2 (12%) dan F3 (18%). Berdasarkan hasil yang diperoleh semua sediaan F0 (Blanko), F1 (8%), F2 (12%) dan F3 (18%) homogen terdispersi merata, tidak rapuh, stabil dalam penyimpanan suhu kamar selama 30 hari, dan tidak mengiritasi kulit. Namun pada pemeriksaan uji oles pada sediaan F3 (18%) memiliki daya oles yang kurang baik dikarenakan perlu 5 kali pengolesan agar warna terlihat jelas menempel pada kulit sedangkan pada sediaan F0 (Blanko), F1 (8%) dan F2 (12%) cukup dengan 3 kali pengolesan warna sudah terlihat dan menempel.
Salah satu cara yang efektif untuk menjaga kesehatan tubuh adalah dengan menjaga kebersihan, salah satunya adalah kebersihan tangan. Salah satu bakteri yang paling sering mengkontaminasi kulit tangan adalah Staphylococcus aureus. Penggunaan gel antiseptik (Hand sanitizer) yang mudah dan praktis semakin diminati masyarakat. Kebanyakan produk gel antiseptik tangan menggunakan alkohol sebagai antibakteri. Kemiri adalah salah satu tumbuhan dengan berbagai manfaat pada setiap bagian pohonnya. Kemiri dapat dimanfaatkan baik sebagai obat-obatan tradisional, bahan makanan, bahan pewarna, penerangan dan berbagai kegunaan lain. Namun belum ada studi yang meneliti apakah formulasi sediaan Gel Hand sanitizer minyak kemiri (Aleurites moluccana) efektif sebagai antibakteri. Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas antibakteri minyak kemiri terhadap bakteri Staphylococcus aureus setelah diformulasikan dalam sediaan gel Hand sanitizer pada 3 formula dengan konsentrasi F1=5%, F2=10% dan F3=15%. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Untuk mengetahui efektivitas anti bakteri minyak kemiri (Aluerites moluccana) terhadap bakteri Staphylococcus. aureus setelah diformulasikan kedalam sediaan gel Hand sanitizer. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada formulasi F3 dengan kosentrasi 15% dapat menghambat aktivitas bakteri Staphylococcus aureus dengan zona hambat sebesar 19 mm dengan hasil sediaan gel yang homogen, pH sebesar 5 mendekati pH kulit, tidak mengiritasi kulit dan daya sebar menunjukkan hasil yang merata ke seluruh permukaan kulit yaitu 5 cm. Terdapat penghambatan bakteri Staphylococcus aureus setelah minyak kemiri (Aleurites moluccana) diformulasikan kedalam sediaan gel Hand sanitizer.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.