Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan penerimaan konsumen terhadap cokelat ganache krim nabati. Uji penerimaan dilakukan menggunakan instrumen tertutup melalui berbagai aspek penerimaan, seperti; kesadaran, minat, evaluasi, percobaan, serta penerimaan, yang dilakukan kepada 50 pengusaha kue yang mengikuti acara kegiatan pendampingan wirausaha di RPTRA Jatinegara, Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan metode survei. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengusaha kue yang berdomisili di wilayah Jakarta Timur menerima cokelat ganache nabati dilihat dari berbagai aspek penerimaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penambahan pure sukun (Artocarpus communis) pada pembuatan pasta segar fettucine terhadap daya terima konsumen. Penelitian dilakukan di Laboraturium Pengolahan Makanan Program Studi Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta. Penelitian dilaksanakan hingga Januari 2017. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Sampel dalam penelitian ini adalah pasta segar fettucine dengan penambahan pure sukun sebanyak 40%, 50%, dan 60% yang kemudian diujikan kepada 30 panelis agak terlatih yang menilai aspek warna, aroma, rasa, dan tekstur (kekenyalan). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa penambahan pure sukun pada pembuatan pasta segar fettucine hanya mempengaruhi aspek aroma. Berdasarkan hasil uji Tukey pada aspek aroma, formula paling disukai konsumen dan disarankan adalah penambahan pure sukun sebanyak 50%. Hal ini mendukung tujuan penelitian yaitu optimalisasi penambahan sukun yang digunakan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan ragi alami ekstrak buah pepino (Solanum Maricatum Aiton) pada pembuatan kue bikaambonmedan terhadap daya terima konsumen. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan perlakuan perbedaan persentase ragi yang digunakan dalam pembutan kue bika ambon medan yaitu persentase ragi 20%, 30%, dan 40%.Analisis organoleptik dilakukan menggunakan uji mutu hedonik terhadap warna, tekstur, aroma, rasa, dan serat dengan 5 skala penilaian dan dilakukan oleh 3 panelis terlatih. Berdasarkan hasil uji penggunaan ragi alami ekstrak buah pepino pada pembuatan kue bika ambon medan memiliki nilai rata-rata tertinggi pada aspek warna kulit bagian atas 4.3 warna kuning kecoklatan dan pada warna bagian dalam 2,6 warna kuning, Penilaian aspek tekstur kekenyalan dan kelembutan nilai rata-rata tertinggi terdapat pada kue bikaambon medan dengan ragi alami ekstrak buah pepino yaitu 3 dan 2,6 yaitu dalam katagori kenyal dan lembut. Penilaian aspek aroma memiliki nilai rata-rata tertinggi terdapat pada kue bika ambon medan dengan ragi alami ekstrak buah pepino yaitu 2,6 dan 4 berada pada kategori beraroma daun jeruk dan tidak beraroma serai. Penilaian aspek serat nilai rata-rata tertinggi terdapat pada kue bika ambon maedan dengan ragi alami ekstrak buah pepino yaitu 3,3 berada pada kategori berserat halus. Hasil kue bika ambon medan yang diolah menggunakan adonan asam dari ragi ekstrakbuah pepino menunjukkan hasil uji hipotesis statistik signifikan tidak berbeda nyata (α=0,05). Secara statistik hasil uji organoleptik pada tingkat kesalahan 0,05 tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata pada aspek warna, tekstur, aroma, rasa, dan serat dari kue bika ambon medan yang diolah menggunakan adonan asam dari ragi ekstrak buah pepino.
The objective of this research was to analysis the effect of ambon banana peel puree substitution on making banana cake to consumer acceptance, include aspects of color, crumb color, aroma, taste and texture. The study was conducted at March to December 2016 . The study was conducted from March to December 2016 with experimental methods at the Laboratory of Pastry & Bakery and organolaptic assessment was conducted on Food and Nutrition Program at the State University of Jakarta.The results based on the hypothesis Friedman Test with significance level α = 0.05 showed there is not influence of ambon banana peel puree substitution on making banana cake to consumer acceptance in all aspect. Conclusion banana cake with three treatments could be accepted by consumers.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh substitusi puree kulit pisang ambon pada pembuatan banana cake terhadap daya terima konsumen, meliputi aspek warna kulit, warna remah, aroma, rasa dan tekstur. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai Desember 2016 dengan metode eksperimen di Laboratorium Pastry & Bakery dan Penilaian Organolaptik dilakukan pada Mahasiswa Program Studi Tata Boga Universitas Negeri Jakarta. Hasil pengujian Hipotesis menggunakan uji friedman dengan taraf signifikansi α = 0,05 menunjukkan tidak terdapat pengaruh substitusi puree kulit pisang ambon pada pembuatan banana cake terhadap daya terima konsumen pada semua aspek. Kesimpulan banana cake dengan ketiga perlakuan dapat diterima oleh konsumen
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.