Sugarcane Bagasse is one of the wastes come out from the sugarcane water milling which is currently very much and very abundant in Pidie. Since this garbage cannot naturally disintegrate, it might harm the environment. One way to manage the sugarcane bagasse is by processing become compost. This study examined the results of sugarcane bagasse composting by using a reduction treatment in material size and the addition of several types of bioactivators that aim to accelerate the composting process and obtain the results that fulfil the requirements qualified. This study compraised of two factors, namely the reduction of size material factor and the type of bioactivator factor by using the Completely Randomized Design method. The results showed that the lowest value of C-Organic was obtained in the milling treatment and Orgadec bioactivator, N-total was obtained from manual counting treatment and MA11 bioactivator, the best C/N ratio was obtained in the milling treatment and Orgadec bioactivator, also the highest organic matter value was obtained in manual counting and EM4 bioactivator. Keywords : Compost, Sugarcane Bagasse, EM4, MA11, Orgadec
Limbah merupakan bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu aktivitas manusia atau proses alami yang belum mempunyai nilai ekonomi dan mencemari lingkungan. Limbah organik dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik yaitu kompos. Kompos dapat dimanfaatkan untuk pupuk tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis limbah dan lama fermentasi serta untuk mengetahui ada tidaknya interaksi antara keduanya. Penelitian ini dilaksanakan di ruangan tertutup Fakultas Pertanian Universitas Jabal Ghafur mulai tanggal 23 Juni sampai 03 Agustus 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor jenis limbah dan lama fermentasi, diperoleh 9 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan. Secara keseluruhan diperoleh 27 satuan percobaan. Faktor jenis limbah (L) terdiri dari limbah ampas kelapa (L1), limbah ampas tebu (L2), limbah kulit ubi (L3). Faktor lama fermentasi (F) terdiri dari 25 hari (F1), 40 hari(F2) dan 55 hari (F3). Parameter yang diamati yaitu N-total, C-Organik, Rasio C/N dan bahan organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor jenis limbah berpengaruh sangat nyata terhadap N-total, C-Organik dan bahan organic sedangkan C/N tidak berpengaruh nyata. Faktor lama fermentasi tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang dianalisis serta tidak terdapat interaksi yang nyata antara jenis limbah dan lama fermentasi yang berbeda.Kata kunci : Limbah, Ampas Tebu, Ampas Kelapa, Kulit Ubi, Kompos
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis limbah dan lama fermentasi. Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Pertanian Universitas Jabal Ghafur Sigli. Penelitian dilaksanakan pada juli tahun 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor jenis limbah dan lama fermentasi, diperoleh 6 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan. Secara keseluruhan diperoleh 18 satuan percobaan. Faktor jenis limbah (L) terdiri dari limbah ampas kelapa (L1), limbah ampas tebu (L2), limbah kulit ubi (L3). Faktor lama fermentasi (F) terdiri dari 1 bulan (F1), dan 3 bulan (F2). Parameter yang diamati yaitu C/N dan bahan organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor jenis limbah dan lama fermentasi sangat berpengaruh nyata terhadap bahan organik dan tidak berpengaruh nyata pada C/N. Tidak terdapat interaksi yang nyata antara jenis limbah dan lama fermentasi terhadap C/N dan bahan organik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mol rebung bambu dan tingkat kematangan bokashi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea)” serta ada tidaknya interaksi antara kedua faktor yang dicobakan.Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jabal Ghafur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 3 x 3 dengan 3 ulangan. Faktor perlakuan mol rebung bambu (M) yaitu:M1 = 75 cc/liter air, M2 = 150 cc/literair, M3 = 225 cc/liter air. Faktor pemberian bokasi pemberian yaitu : B1= 15 kg/plot, B2 = 30 kg/plot, B3 = 45 kg/plot. Parameter yang diamati pada komponen tanaman jagung meliputi : tinggi tanaman (umur 15, 30 dan 45 HST), jumlah polong dalam satu tanaman dan berat polong/plot (kg). Hasil penelitian menunjukan bahwa, pemberian mol rebung bambu tidak berpengaruh nyata terhadap semua pengamatan yang sudah dicobakan. Pemberian bokashi berpengaruh sangat nyata terhadap parameter tinggi tanaman kacang tanah pada umur 15 HST, dan tidak berpengaruh nyata terhadap parameter lainnya pada umur 30 HST dan 45 HST. Perlakuan terbaik di jumpai B1 (15 kg/plot). Tidak terdapat interaksi yang nyata antara pemberian mol rebung bambu dan tingkat kematangan bokashi terhadap semua pengamatan diamati.Kata kunci : Mol Rebung Bambu, Kematangan Bokhasi, Tanaman Kacang Tanah
Kacang tanah merupakan salah satu sumber bahan pangan dengan tingkat konsumsi yang tinggi, tetapi produksi masih sangat rendah. Salah satu inovasi untuk meningkatkan produksi kacang tanah dengan menggunakan mulsa jerami dan pupuk organik cair Top G2 yang ramah lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jabal Ghafur Glee Gapui Kabupaten Pidie. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan 3 ulangan. Faktor Mulsa Jerami (M), terdiri dari 3 taraf : M1(10 tonha-1), M2 (20 tonha-1), M3 ( 30 tonha-1) dan Faktor kosentrasi pupuk Top G2 : P1 (2 cc/liter), P2 (4cc/liter), P3 (6 cc/liter). Hasil penelitian menunjukan bahwa mulsa jerami berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 15, 25 dan 35 HST, persentase polong bernas, persentase polong hampa, bobot polong per plot. Pupuk cair Top G2 berpengaruh sangat nyata terhadap persentase polong bernas, polong hampa, bobot polong basah, namun tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 15, 25 dan 35 HST. Tidak terdapat interaksi antara mulsa jerami dan pupuk cair Top G2 terhadap parameter yang diamati.Kata Kunci: Mulsa Jerami, Top G2, Kacang Tanah
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.