Nurses have a critical role in ensuring care delivery focuses on patient safety and injury prevention during treatment. Positive attitudes toward injury prevention can improve patient safety; however, several factors such as age and work experience are believed to have influenced nurses’ safety attitudes. A systematic review searched data through online databases such as Scopus, ScienceDirect, Wiley Online Library, and EBSCO for articles published between 2010 and 2020. The keywords used were "patient safety attitude AND" nurse "and" patient safety "AND "Nurse attitude" OR "factor analysis." The article selection process used the PRISMA method. The total number of articles obtained was 727, and then only 19 were used in this review after screening. Factors affecting patient safety attitudes are identified into four categories, namely (1) demographic characteristics such as age, genders, educational level, position, work experience, and working unit, (2) physical and psychological exhaustion, (3) obtainable education, and (4) organizational influence. Several factors can cause the nurses negative attitudes towards patient safety, such as burnout and fatigue. Moreover, other factors can make the nurses positive attitudes, such as education, training, and support from the organization. Therefore, efforts are needed to increase knowledge and the organizational influence as well as the management of nurse fatigue and burnout as part of improving nurses' safety attitudes. ABSTRAK Keselamatan pasien digambarkan sebagai upaya untuk mencegah kesalahan medis atau cedera yang dapat dihindari untuk melindungi pasien. Perawat sebagai tenaga kesehatan yang selalu berinteraksi dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya memiliki peran penting dalam memastikan pemberian asuhan berfokus pada keselamatan pasien dan pencegahan cedera selama perawatan pada perawatan jangka pendek maupun jangka panjang. Telaah literature ini mencari data melalui system Scopus, Science Direct, Wiley Online Libarary, dan Ebschoohost untuk artikel yang diterbitkan antara tahun 2010 sampai 2020. Kata kunci yang digunakan adalah “patient safety attitude” OR “patient safety” AND “nurse” OR “nurse attitude”. Total artikel yang didapat adalah 727 kemudian hanya 18 artikel yang digunakan dalam telaah literature ini setelah dilakukan screening. Artikel yang dianalisis terkait dengan factor-faktor yang berhubungan dengan sikap perawat dalam keselamatan pasien. Factor yang mempengaruhi sikap keselamatan pasien teridentifikasi menjadi 4 kategori, yaitu berdasarkan karakteristik perawat, kelelahan fisik dan psikologis, pengetahuan yang didapat, dan organisasi. Beberapa faktor dapat menyebabkan sikap perawat dalam keselamatan pasien menjadi negatif, seperti adanya kelelahan dan burnout. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan peran organisasi serta pengelolaan kelelahan dan burnout perawat sebagai bagian peningkatan sikap keselamatan perawat.
Background: Patient safety management includes the documentation of fall risks. This study aims to portray the nurses' performance toward the risk of falling management in hospitals. Materials and Methods: A cross-sectional approach was used as the study design to measure the documentation completeness of the nursing process toward the risk of falling at hospitals during 2020. There are 110 selected medical records of hospitalized patients based on inclusion criteria such as low-risk medical records, hospitalization within 3 days, and a maximum hospitalization length of one year after the beginning of the data collection procedure. Univariate analysis is chosen to analyze the data. Results: The results showed that nurses were inconsistent in implementing fall risk management. Furthermore, the assessment was 68.18%, where 45.45% of nurses made the nursing diagnosis, 4.55% described the problems and etiology, and also 32.72% evaluated patients' integrated records. Conclusions: The incomplete documentation of fall risk describes the nonoptimal risk management implementation. The head nurse should develop a dynamic interaction with the fall risk patients, as well as increase nursing coordination and integration.
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku seseorang karena adanya interaksi antara individu dan lingkungan. Kegiatan belajar akan menjadi lebih efektif jika dilakukan dengan metode pembelajaran yang tepat. Salah satu inovasi terbaru yang dinilai efektif dan efisien dalam metode pembelajaran adalah penggunaan virtual learning. Tujuan dari penulisan adalah untuk memberikan informasi tentang teknologi simulasi virtual sebagai suatu metode dalam melakukan pendidikan keperawatan baik di lingkungan pendidikan maupun rumah sakit dan pengaruhnya terhadap tingakat pengetahuan perawat maupun mahasiswa keperawatan. Metode yang digunakan dalam kajian literatur adalah meggunakan PRISMA, dengan pencarian artikel melalui Ebscoohost, Proquest, Sciendirect, dan Scopus. Penulis menggunakan kata kunci "virtual simulation in nuring" dalam pencaraian artikel dan didapat 15 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil kajian ditemukan bahwa penggunaan metode simulasi virtual dinilai efektif diterapkan dalam dunia pendidikan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai post-tes pada setiap kelompok yang menerima intervensi metode pembelajaran simulasi virtual.
Serah terima pasien merupakan bagian dari komunikasi efektif dimana metode SBAR menjadi salah satu metode yang tepat digunakan dan sudah diterapkan di RS Pemerintah.i masa pandemi Covid-19, pelaksanaan serah terima harus tetap berlangsung, oleh karena itu pelaksanaan handover perlu dianalisis kembali agar rumah sakit dapat mengetahui pelaksanaan yang sesuai dan dapat diterapkan di era pandemi Covid-19. Studi ini bertujuan untuk menganalisis situasi gambaran pelaksanaan handover perawat di RS Pemerintah, menganalisis faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaaan handover di era pandemi Covid-19, dan memberikan rekomendasi pelaksanaan serah terima pasien di era pandemi Covid-19. Data diperoleh dari hasil pengkajian melalui pembagian kuesioner kepada perawat dan wawancara kepada manajer keperawatan kemudian dilanjutkan dengan analisis menggunakan tulang ikan (fishbone). Hasil analisis yang diperoleh adalah kurang opimalnya pelaksanaan handover di era adaptasi kebiasaan baru (AKB) pandemi Covid-19 di rumah sakit pemerintah. Dengan demikian, pelaksanaan serah terima di era Covid-19 dapat tetap optimal dengan terus menerapkan metode SBAR sebagai cara komunikasi efektif, pengisian formulir Covid-19 safety briefing dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk memudahkan kegiatan perawat, dan memperhatikan faktor-faktor dalam pelaksanaan handover di era AKB. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah menerapkan percobaan penggunaan formulir safety briefing dalam pelaksanaan handover di salah satu ruangan dengan memperhatikan protokol kesehatan dan mengevaluasi keefektifan pelaksanaan handover di masa pandemi Covid-19 secara rutin.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.