Penggunaan pestisida secara berlebihan dan intensif pada tanaman kubis (Brassica oleracea) dapat menyebabkan resistensi, resurgensi, pencemaran lingkungan, residu kimia, dan penurunan populasi musuh alami dan keanekaragaman arthropoda tanah. Berbagai teknik pengendalian hama telah dikembangkan, seperti penggunaan sistem tumpang sari yang merupakan bagian dari teknik budi daya dan juga aplikasi insektisida. Tujuan penelitian ini untuk memelajari efek dari tiga pola tanam kubis dan perbedaan kriteria aplikasi insektisida terhadap keanekaragaman arthropoda tanah. Percobaan disusun berdasarkan rancangan petak terbagi. Tiga pola tanam kubis terdiri atas tumpang sari kubis dan tomat, kubis dan Ageratum sp. sebagai tanaman refugia, dan kubis monokultur. Tiga kriteria dalam aplikasi insektisida, yaitu didasarkan pada ambang ekonomi, aplikasi berjadwal, dan tanpa aplikasi insektisida. Secara umum, pola tanam kubis monokultur dan aplikasi pestisida menyebabkan kelimpahan arthropoda tanah lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Perlakuan kubis dengan Ageratum sp. dan tanpa aplikasi insektisida dapat meningkatkan keanekaragaman arthropoda tanah.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.