Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan literasi digital yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: 1) keaktifan penggunaan media online, 2) prestasi akademik, 3) peran orangtua atau keluarga terhadap 4) intensitas membaca dan 5) kemampuan literasi digital. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode survey. Responden penelitian ini adalah mahasiswa fakultas Ekonomi IBM asmi dengan pengambilan sampel purposive sebanyak 120 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen angket dan tes kemampuan literasi digital. Analisis statistik yang digunakan menggunakan pengujian analisis jalur, agar terlihat pengaruh secara langsung dan tidak langsung. Hasil menunjukan terdapat pengaruh antara penggunaan media online terhadap kemampuan literasi digital secara signifikan, nilai akademik terhadap kemampuan literasi digital berpengaruh secara signifikan, peran orangtua terhadap kemampuan literasi digital berpengaruh secara signifikan dan intensitas membaca terhadap kemampuan literasi digital berpengaruh secara signifikan. Terdapat pengaruh tidak langsung antara keaktifan penggunaan media online, prestasi akademik, peran orangtua melalui intensitas membaca terhadap kemampuan literasi digital.
This study analyzes how the basic literacy education program (KD) is implemented from a feminist point of view. Through interviews, observations, and document analysis the researcher provides an overview of women's perceptions of the importance of basic literacy education. Data collection by purposive sampling was followed by the snow ball technique, in which the researcher visited the key informant at the research location, then continued with other informants based on the first informant's instructions on who the subjects should be contacted. Observations show that the majority (almost all) of active KD participants in Central Lombok are women (housewives). Based on the results of interviews and document analysis, it is known that there is a development in the ability and confidence of women who participate in KD activities, especially in daily activities and active participation in community social activities. This condition needs to be followed up with a sustainable literacy program accompanied by a women's empowerment program in the field. In order to support the implementation of the program, a more in-depth study is needed to produce guidelines for implementing literacy programs for women's empowerment so that women's empowerment and literacy programs are carried out in accordance with the culture that develops in the community. Abstrak: Penelitian ini menganalisis bagaimana program pendidikan keaksaraan dasar (KD) terlaksana dari sudut pandang feminismis. Melalui wawancara, pengamatan, dan analisis dokumen peneliti memberikan gambaran persepsi perempuan terhadap pentingnya pendidikan keaksaraan dasar. Pengambilan data secara purposive sampling diikuti juga oleh teknik snow ball yakni peneliti mendatangi informan kunci pada lokasi penelitian, kemudian dilanjutkan dengan informan lainnya atas petunjuk informan pertama tentang siapa saja subjek yang harus dihubungi. Hasil pengamatan menunjukan bahwa mayoritas (hampir semua) peserta KD aktif di Lombok Tengah adalah perempuan (Ibu Rumah Tangga). Berdasarkan hasil wawancara dan analisis dokumen, diketahui adanya perkembangan kemampuan dan kepercayaan diri perempuan yang mengikuti kegiatan KD terutama dalam kegiatan sehari-hari dan keaktifan partisipasi dalam kegiatan sosial masyarakat. Kondisi ini perlu ditindaklanjuti dengan program literasi berkesinambungan diiringi dengan program pemberdayaan perempuan di lapangan. Dalam rangka mendukung keterlaksanaan program tersebut, diperlukan kajian lebih mendalam untuk menghasilkan pedoman pelaksanaan program literasi untuk pemberdayaan perempuan sehingga program pemberdayaan dan literasi perempuan terlaksana sesuai dengan budaya yang berkembang di masyarakat.
This study aims to explore the phenomenon of visual literacy in social media Instagram. In addition to examining the motives, experience, and behavior change results conducted by social media Instagram users. This study used a qualitative research approach to the research methodology with Phenomenology, for wanting to explore the phenomenon occurs. The four informants were selected using a purposive technique to those who utilize media Instagram as a learning tool. Data collection techniques are used secondary data review and interviews. The results showed that the use of the media by learning as Instagram affected by a variety of motive media information needs. Experience is perceived by users as a form of communication, learning Instagram is an experience that must be continually honed so that the ability to understand visual media will increase. Visual literacy is necessary at this time because it can counteract the hoax news and can develop the ability of people in the era of digitalization. The use of literacy ability is supported with Instagram visual can encourage changes in attitudes, behaviors and cognitions towards the better. Penelitian ini bertujuan untuk menggali fenomena keterbutuhan literasi visual dalam pemanfaatanya pada media sosial Instagram. Selain itu untuk mengkaji motif, pengalaman, dan perubahan perilaku hasil yang dilakukan oleh pengguna media sosial Instagram. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metodologi penelitian fenomenologi, karena ingin menggali fenomena yang terjadi dan keterbaruannya. Empat informan yang dipilih menggunakan teknik purposive yaitu mereka yang memanfaatkan media Instagram sebagai sarana belajar. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan kajian data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Instagram sebagai media pembelajaran dilatarbelakangi oleh berbagai motif kebutuhan media informasi. Pengalaman yang dirasakan oleh pengguna Instagram sebagai bentuk komunikasi pembelajaran merupakan pengalaman yang harus terus diasah sehingga kemampuan memahami media visual akan meningkat. Literasi visual sangat dibutuhkan saat ini karena dapat menangkal berita bohong dan dapat mengembangkan kemampuan masyarakat di era digitalisasi. Penggunaan Instagram didukung dengan kemampuan literasi visual dapat mendorong perubahan dalam sikap, perilaku dan kognisi kearah yang lebih baik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.