Synchronous motors working at a capacitive power factor of 0.8 are obtained by providing a 0ver excitation, meaning operation at a capacitive power factor to improve the power factor of the system when connected to an inductive load, as is the case with an induction motor. A synchronous motor that is over-excitation will act like a capacitor and suck up the current that lead the voltage. A synchronous motor that works without a load that is given over excitation will function as a synchronous compensator whose capacitive value can be adjusted. The condition of this synchronous compensator is installed on a cage rotor induction motor as a power factor improvement. The results of this study showed that the power factor value of the induction motor before installing the synchronous compensator was cos φ = 0.88 and the reactive power was 132,84 VAR, after installing the synchronous compen sator, cos φ = 0.91 to 0.99 and the reactive power was 68 VAR to 28,2 VARs
Distribusi energi listrik dari pusat pembangkit listrik (power plant) ke jaringan beban tambang yang letaknya berjauhan selalu mengalami terjadiya rugi-rugi (losses), salah satunya adalah rugi tegangan. Rugi tegangan akan menyebabkan terjadinya jatuh tegangan (drop voltage) yang cukup besar, yang mengakibatkan rendahnya tegangan terima terutama yang berada di ujung saluran jaringan tegangan menengah (JTM). Drop Voltage pada saluran tenaga listrik secara umum berbanding terbalik dengan luas penampang penghantar. Sehingga penambahan luas penampang penghantar akan sangat berpengaruh terhadap perbaikan jatuh tegangan.Metode untuk memperbaiki jatuh tegangan pada sistem distribusi jaringan tegangan menengah (JTM) 20 kV di suatu feeder diantaranya adalah rekonduktor penghantar yaitu dengan mengganti luas penampang menjadi lebih besar dan mengganti jenis penampang konduktor. Penelitian ini menganalisis penambahan luas penampang penghantar terhadap drop voltage. Perhitungannya dilakukan dengan cara memasukan data-data yang didapat dari katalog spesifikasi kabel serta sebagai pembanding dilakukan pengukuran nilai resistansi dan induktansi pada kabel AL 3 x 240 mm dan CU 3 x 70 mm dengan mengambil sampel langsung dilapangan.Penelitian dilakukan pada penghantar jenis kabel AAAC (All Alumunium Alloy Conductor) 3 x 240 mm², dan kabel CU 3 x 70 mm. Hasil simulasi perhitungan menunjukkan nilai drop voltage nya 1,11% untuk kabel tembaga, 0,83% untuk kabel Alumunium. Dengan dilakukannya rekonduktor penghantar dengan penambahan luas penampang penghantar akan menurunkan drop voltage, sehingga dapat meningkatkan kualitas serta keandalan sistem tenaga listrik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.