Distribusi energi listrik dari pusat pembangkit listrik (power plant) ke jaringan beban tambang yang letaknya berjauhan selalu mengalami terjadiya rugi-rugi (losses), salah satunya adalah rugi tegangan. Rugi tegangan akan menyebabkan terjadinya jatuh tegangan (drop voltage) yang cukup besar, yang mengakibatkan rendahnya tegangan terima terutama yang berada di ujung saluran jaringan tegangan menengah (JTM). Drop Voltage pada saluran tenaga listrik secara umum berbanding terbalik dengan luas penampang penghantar. Sehingga penambahan luas penampang penghantar akan sangat berpengaruh terhadap perbaikan jatuh tegangan.Metode untuk memperbaiki jatuh tegangan pada sistem distribusi jaringan tegangan menengah (JTM) 20 kV di suatu feeder diantaranya adalah rekonduktor penghantar yaitu dengan mengganti luas penampang menjadi lebih besar dan mengganti jenis penampang konduktor. Penelitian ini menganalisis penambahan luas penampang penghantar terhadap drop voltage. Perhitungannya dilakukan dengan cara memasukan data-data yang didapat dari katalog spesifikasi kabel serta sebagai pembanding dilakukan pengukuran nilai resistansi dan induktansi pada kabel AL 3 x 240 mm dan CU 3 x 70 mm dengan mengambil sampel langsung dilapangan.Penelitian dilakukan pada penghantar jenis kabel AAAC (All Alumunium Alloy Conductor) 3 x 240 mm², dan kabel CU 3 x 70 mm. Hasil simulasi perhitungan menunjukkan nilai drop voltage nya 1,11% untuk kabel tembaga, 0,83% untuk kabel Alumunium. Dengan dilakukannya rekonduktor penghantar dengan penambahan luas penampang penghantar akan menurunkan drop voltage, sehingga dapat meningkatkan kualitas serta keandalan sistem tenaga listrik.
Semakin besar kekuatan pemancar, maka kualitas siaran yang dihasilkan pun lebih baik, dan jangkauan siaran pun menjadi lebih luas. Begitu juga sebaliknya. Namun, kekuatan pemancar juga harus disesuaikan dengan luas wilayah, mengingat saat ini telah banyak berdiri stasiun televisi lokal. Bila terjadi kegagalan atau mati server sebentar saja dapat menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bagi perusahaan. Oleh karena itu diharapkan dapat menganalisa kapasitas daya UPS terhadap pembebanan server-server dalam upayanya untuk mengantisipasi terjadinya kegagalan listrik di Stasiun Relay Rajawali Televisi Palembang. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa UPS load di Stasiun Relay Rajawali Televisi Palembang sebesar 35,9% (terpakai 25,128 kVA dari 70 kVA), hal ini berarti masih dapat dilakukan penambahan beban/server yang lebih banyak lagi. UPS rating di Stasiun Relay Rajawali Televisi Palembang memiliki daya yang lebih besar dari UPS rating ideal (oversizing UPS). Ini dilakukan untuk mendapatkan runtime yang lebih lama dan jika ada penambahan server.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.