Komunitas Semesta Tari hadir dengan fokus pada kreativitas anak rentang usia 2-14 tahun pada proses dan pertunjukan tari anak dengan stimulus lingkungan. Lingkungan di sini adalah situs yang konteks ruang sosial dan budayanya spesifik. Elaborasi interaksi dialektis antara performer dan arenanya dilihat dari kerangka site-specific performance. Kehadiran meraka berdasar pada perkembangan wacana saat ini yang terbangun adalah benteng tinggi pemisah antara pola dari institusi seni dengan lembaga pendidikan seni dengan segala konstruksi kesepakatannya. Penelitian akan praktik Semesta Tari ini sedang melihat bagaimana kesadaran diri, keterikatan kajian seni dengan pengalaman ketubuhan, interaksi dan intervensi ruang serta pendidikan dan presentasi kesenian yang merdeka. Penelitian ini akan menelusuri fragmen prinsip site-specific performance yang dijadikan Semesta Tari sebagai pendekatan metode. Rumusan tersebut akan diwacanakan dengan Pedagogi Kritis oleh Paulo Freire. Participatory action research digunakan sebagai metodologi karena peneliti menjadi bagian dari objek material. Temuan penelitian ini, conscientization pada praktik site-specific performance Semesta Tari untuk kembali menjawab apa yang individu tanyakan secara sadar mengenai konstruksi kesepakatan, melalui atau dengan seni.
Abstract.The phenomenon of Covid-19 in Indonesia raises the pros and cons of digital learning which is increasingly widespread. These include a comparison of offline and online learning in elementary and secondary school, the readiness of resources and technology infrastructure, to the question of how the affection distribution process in digital learning works. The purpose of this study was to compare the distribution of affection in online or digital learning in dance extracurriculars in non-formal (community-based) and formal schools. The practice of both is a turning point in the process of critical awareness and understanding which shows that the distribution of affection is and can continue to roll in digital learning. Based on data in the form of experience as a facilitator in non-formal and formal online extracurricular activities, the research method used in this study is Participation Action Research (PAR). The results of the research that has been carried out are: (1) spontaneous and active negotiation also activation of voice rights on all matters related to the learning process, through one of the digital conference platforms; (2) critical understanding that the issue of education is no longer limited to the problem of model/methods used; (3) awareness of learning standards or achievements, by reading and interpreting them not only vertically. Abstrak. Fenomena Covid-19 di Indonesia memunculkan pro dan kontra atas digital learning yang semakin marak. Di antaranya: perbandingan pembelajaran luring dan daring pada sekolah dasar dan menengah, kesiapan sumber daya dan infrastruktur teknologi, hingga pertanyaan mengenai bagaimana proses distribusi afeksi dalam digital learning berjalan. Tujuan penelitian ini adalah memperbandingkan distribusi afeksi dalam pembelajaran daring atau digital learning ekskul tari di sekolah nonformal (berbasis komunitas) dan formal. Praktik keduanya menjadi titik balik proses penyadaran dan pemahaman kritis yang menunjukkan bahwa distribusi afeksi masih dan bisa terus bergulir dalam digital learning. Berdasar data yang berupa pengalaman menjadi fasilitator dalam ekskul daring sekolah nonformal (berbasis komunitas) dan formal, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah participation action research (PAR). Hasil dari riset yang telah dilakukan adalah: (1) adanya negosiasi dan aktivasi hak suara secara spontan dan aktif atas segala hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran, melalui salah satu platform digital conference; (2) pemahaman kritis bahwa isu pendidikan tidak lagi sebatas persoalan model/metode yang digunakan; dan (3) penyadaran akan standar atau capaian pembelajaran, dengan cara membaca dan menafsirkannya tidak hanya secara vertikal.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.