Compulsive internet use on teenagers is a challenging topic in research these days. Howpsychology explains this behavior becomes really important to study on and to controlcompulsive internet use on teenagers. Objective of this study is to determine significance ofpersonality effect (extraversion, agreeableness, neuroticism), self-control, loneliness, and genderon compulsive internet use on teenagers. Respondentsof this study were 290 indonesianteenagers aged 18-20 year-old who are active on social media. Result of this study indicatesthat neuroticism, self control, and emotional loneliness have significant effect on compulsiveinternet use. This study also indicates that further study is needed to determine other variableseffect such as health and psychosocial well being on compulsive internet use on teenagers.
Masalah perilaku on-task pada tugas akademik seringkali muncul pada anak usia sekolah, seperti kesulitan memusatkan atensi pada tugas, mudah terdistraksi, dan beralih fokusnya pada hal lain dalam situasi pembelajaran. Hal ini dapat mempengaruhi pencapaian akademis anak sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan durasi perilaku on-task pada tugas akademik dengan menggunakan teknik shaping. Penelitian ini menggunakan single case experimental A-B design yang dilakukan dalam 22 sesi. Partisipan adalah seorang anak laki-laki typical (normal) berusia 10 tahun. Teknik pengumpulan data melalui duration data sheet yang bertujuan untuk mengukur durasi kemunculan target perilaku melalui observasi. Analisis data dilihat dengan membandingkan rata-rata durasi perilaku on-task sebelum dan sesudah intervensi dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan rata-rata durasi perilaku on-task yang signifikan pada partisipan, dari 8% sebelum intervensi menjadi 100% setelah intervensi berakhir dan bertahan menjadi 100% saat follow-up. Hal ini membuktikan bahwa penerapan teknik shaping terbukti efektif dalam membantu anak meningkatkan durasi perilaku on-task pada tugas akademik. Untuk penelitian selanjutnya, perlu dipertimbangkan beberapa hal, yaitu fase baseline dapat dilakukan dalam sesi yang lebih panjang agar dapat menentukan target perilaku yang lebih valid, jarak waktu antara fase baseline dan fase intervensi sebaiknya tidak terlalu berjauhan, serta menggunakan media visual chart untuk memudahkan anak dalam menampilkan perilaku on-task yang tepat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.