Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan dan meng-hasilkan produk berupa Instrumen Pendeteksi Miskonsepsi Ke-setimbangan Kimia (IPMKK) pada peserta didik kelas XI SMA dengan uji kualitas IPMKKK berdasarkan expert judgment melalui Forum Group Discussion (FGD) dilanjutkan analisis Teori Res-pons Butir (TRB) tiga parameter dan uji fisibilitas penggunaan IPMKK. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model prosedural mengadaptasi prosedur pengembang-an Borg & Gall. Hasil analisis kebutuhan (need assessment) dan kaji pustaka dipilih materi pokok kesetimbangan kimia dan instrumen berbentuk tes pilihan ganda dengan alasan setengah-terbuka. Simpulan hasil penelitian ini adalah telah berhasil di-kembangkan IPMKK pada peserta didik kelas XI SMA. Hasil uji fisibilitas menunjukkan bahwa guru-guru kimia SMA tidak mengalami kesulitan dalam menerapkan IPMKK dan dapat mengikuti cara menganalisis data dengan mudah. IPMKK yang diterapkan di lapangan dapat mendeteksi terjadinya miskonsepsi kimia, yaitu miskonsepsi tipe Mi-1 sebesar 13,84% dan tipe Mi-2 sebesar 18,43% untuk tingkat Provinsi DIY.Kata kunci: pengembangan instrumen, miskonsepsi, kesetimbangan kimia______________________________________________________________ DEVELOPMENT OF A DETECTING INSTRUMENT CHEMICAL EQUILIBRIUM MISCONCEPTION OF SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS Abstract This research is aimed at developing a product in the form of a Chemical Equilibrium Misconception Detecting Instrument or IPMKK for Grade XI senior high school students to investigate the quality of IPMKK based on the expert judgment using the Focus Group Discussion (FGD), continued with an analysis using the three-parameter Item Response Theory (IRT) and the feasibility of IPMKK imple-mentation in the field. This research was a research and development study using the procedural model, adapted from Borg & Gall model. The development of the product began by conducting the needs assessment and the literature review to choose a chemical equilibrium and multiple choice test with half-open reason as the instrument to be developed. Findings suggest that this research succeeds in developing a Chemical Equilibrium Misconception Detecting Instrument (IPMKK) for Grade XI senior high school students. The feasibility test suggests that Senior High School chemistry teachers do not have difficulty in implementing the instrument and can conduct the data analysis easily. The implementation of the instrument in the DIY province detected that there was M1i-1 chemistry misconception by 13.84% Mi-1 and Mi-2 by 18.43%.Keywords: instrument development, misconception, chemical equilibrium
Abstrak: Pendidikan merupakan salah satu jalan keluar untuk membina karakter generasi muda secara terarah, terprogram, dan optimal agar dapat terbentuk generasi muda yang cerdas intelektual dan berkualitas akhlaknya. Percaya diri adalah karakter yang penting ditanamkan agar mereka menjadi generasi yang tidak mudah dipengaruhi hal-hal negatif di sekitarnya, optimis, dan tegar dalam menghadapi berbagai masalah dengan kemampuannya sendiri. Karakter keingintahuan diharapkan peserta didik suka pada tantangan, berinovasi dan kreatif menciptakan sesuatu yang dapat membanggakan dirinya, keluarga, dan negara. Jiwa wirausaha penting ditanamkan dan dikembangkan dalam diri peserta didik, mengingat di era globalisasi saat ini sangat diperlukan adanya SDM yang mampu bersaing. Karakter seperti ini tidak muncul serta merta, tetapi harus dibina secara dini. Penanaman nilai karakter yang terintegrasi dalam semua mata pelajaran dapat diharapkan nilai-nilai tersebut terinternalisasi dalam diri peserta didik. Materi yang dibelajarkan tidak hanya sebagai pengetahuan sekolah, tetapi juga menjadi pengetahuan dalam diri yang akhirnya ditunjukkan dalam bentuk perilaku. Kata Kunci: karakter, percaya diri, keingintahuan, berjiwa wirausaha
Pencanangan pendidikan karakter telah dimulai sejak 10 tahun lalu. Namun, hasil pelaksanaanya di sekolah belum diketahui secara pasti, sehingga diperlukan identifikasi mengenai problematika evaluasi pendidikan karakter di sekolah. Artikel ini bersifat deskriptif mengenai identifikasi bagaimana cara mengevaluasi keberhasilan pendidikan karakter di sekolah dengan tepat, sehingga nilai-nilai karakter tersebut secara nyata terinternalisasi dalam jiwa anak didik, tertampilkan dalam perilaku yang baik, dan akhirnya muncul sebagai habit (kebiasaan) yang membudaya. Beberapa faktor penyebab tidak berhasilnya implementasi pendidikan karakter sampai saat ini adalah (1) belum adanya model evaluasi pendidikan karakter sebagai pedoman operasional dalam melakukan evaluasi pendidikan karakter peserta didik secara tepat, efisien dan efektif, (2) pendidikan terlalu menekankan pada aspek intelektual sebagai ukuran keberhasilan, sehingga pembentukan karakter yang baik terabaikan, (3) tidak adanya penerapan pendidikan karakter secara menyeluruh, melainkan sekedar memenuhi kewajiban mengajar, tanpa mengetahui bagaimana seharusnya, (4) anak belum mendapatkan model yang dapat menjadi teladan, dan (5) derasnya informasi yang diterima anak tanpa penyaring. Beberapa langkah evaluasi pendidikan karakter yang diusulkan untuk mengatasi masalah utama evaluasi pendidikan karakter adalah (1) mendefinisikan atau memberi makna secara khusus pada karakter yang akan dicapai, (2) elaborasi terhadap substansi makna yang terkandung dalam karakter tersebut melalui suatu hierarki perilaku: moral knowing, moral feeling, dan moral action, (3) menyusun indikator hasil belajar yang harus dikuasai oleh anak sesuai tahap perkembangannya, (4) menjabarkan indikator karakter menjadi indikator penilaian dalam bentuk rubrik.
This research aims to investigate the quality of final examination test items given to the Computer and Networking Engineering students. The test items were developed by four chemistry teachers in the state vocational school (SVS) and private vocational school (PVS) in Bantul regency respectively. This research discusses on the quality of the test conducted and overall items developed by the chemistry teachers for both of SVS and PVS. The quality of the test items is measured by using four variables which are (1) material, construction, and language aspects, (2) cognitive level comparison, (3) the suitability of the materials tested to the materials covered in 2013 Curriculum, and (4) the suitability of the number of the test items given to the materials covered and time allocated. Ex-post facto research design was administered for this research. The sample of the research was taken from the final examination test items for the 10th grade vocational school students of the Computer and Networking Engineering in Bantul regency for 2017/2018 academic year. The schools that involved in this research were represented by four schools for each of the SVS and PVS. The quality of the final examination test items was measured by using the instrument that was validated by three lecturers who are specialized in chemistry education. Each variable was analyzed descriptively using performance average. For variable 1, it was found that the quality of material, construction, and language of the final examination test items for both schools’ categories were very good. For variable 2, the quality of cognitive level of the final examination test items by SVS was very poor but poor for the PVS. However, it was a reversal for variable 3, when the PVS was very good prevailed by the mean percentage of the suitability of the materials tested to the materials covered in 2013 Curriculum compared to the SVS which was only in good category. For variable 4, the suitability of the number of test items given to the materials covered and time allocated, the mean percentage in SVS was very poor but poor for PVS. In conclusion, the overall of the quality test items developed by both the SVS and PVS chemistry teachers, was in good category for variables 1 and 3, and poor for variables 2 and 4. To conclude, this research able to observe that vocational school chemistry teachers for both SVS and PVS are able to construct good quality and appropriate test items.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.