: OVERVIEW OF DIET AND STRESS IN GASTRITIS PATIENTS AT SIMPANG IV SIPIN HEALTH CENTER, JAMBI CITY Introduction : Gastritis, known as ulcer disease, is a disease of the upper digestive tract that many people complain about. The number of cases of gastritis in various countries is quite high. Gastritis is one of the top ten diseases among hospitalized clients in Indonesia with a total of 30,154 cases. One of the factors that cause gastritis is diet and stress. Purpose : This study aims to determine the description of diet and stress with gastritis at Simpang IV Sipin Public Health Center Jambi City in 2020.Method : This research is a quantitative research with descriptive research methods. The population in this study were all gastritis clients who visited the Simpang IV Sipin Public Health Center in Jambi City in September 2020, amounting to 45 clients and sampling was carried out using total sampling techniques, amounting to 45 clients. The data was collected using a questionnaire sheet and the results of this study were analyzed univariately.Result : The results of the univariate research showed that there were 24 (53.3%) respondents who had an irregular diet, 30 (66.7%) of respondents experienced stress in patients with gastritis at the Simpang IV Sipin Public Health Center Jambi City in 2020.Conclusion: From the research results, it can be concluded that diet and stress can cause gastritis. Keyword : stress, diet, gastritis INTISARI : Gambaran Pola Makan dan Stres pada Penderita Gastritis di Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi Latar Belakang : Penyakit gastritis yang dikenal dengan penyakit maag merupakan penyakit saluran pencernaan bagian atas yang banyak dikeluhkan di masyarakat. Pada kasus penyakit gastritis di berbagai negara memiliki angka yang cukup tinggi. Gastritis termasuk ke dalam sepuluh penyakit terbanyak pada klien rawat inap rumah sakit di Indonesia dengan jumlah 30.154 kasus. Salah satu faktor penyebab gastritis yaitu pola makan dan stress.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola makan dan stres dengan gastritis di Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi Tahun 2020.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian Deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh klien Gastritis yang berkunjung ke Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi pada bulan September Tahun 2020 yang berjumlah 45 klien dan pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling yaitu berjumlah 45 klien. Pengumpulan data dilakukan dengan lembar kuesioner dan hasil penelitian ini dianalisis secara univariat.Hasil : Hasil penelitian univariat menunjukkan bahwa terdapat 24 (53,3%) responden memiliki pola makan yang tidak teratur, terdapat 30 (66,7%) responden mengalami stress pada penderita gastritis di Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi Tahun 2020.Kesimpulan : berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pola makan dan stress dapat mengakibatkan kejadian gastritis. Kata Kunci : Stress, Pola Makan, Gastritis
<p><em>Psychological effects on clients of diabetes mellitus can occur anxiety that stimulates the release of ACTH (adrenocorticotropic hormone) from the anterior pituitary gland stimulates the adrenal glands to release the adrenocorticoid hormone, cortisol. Interventions conducted to overcome anxiety with the five-finger hypnosis method. Five-finger hypnosis is a relaxation technique that is a generalist therapy that can have a relaxing and calming effect by recalling. The purpose of this study was to determine the effect of applying five-finger hypnosis to decrease anxiety in diabetes mellitus clients. The design of this study was using a Quasi experimental one group pre-post test. The population in this study were 47 clients with diabetes mellitus. The sampling technique was total sampling. Data collection techniques through interviews and observations.Data analysis using Wilcoxon test. The results showed a median value before 15 after intervention 6 with a value of p> 0,000. The conclusion of this study is the difference in the level of anxiety in diabetes mellitus clients after the intervention. It is expected that the results of this study can be used as nursing interventions, so as to improve the quality of nursing services at the puskesmas.</em></p><p><em> </em></p><p><em>Dampak psikis pada klien diabetes melitus dapat terjadi cemas jika tidak dilakukan intervensi untuk mengatasi cemas. Intervensi yang dilakukan untuk mengatasi cemas dengan metode hipnosis lima jari. Hipnosis lima jari merupakan suatu teknik relaksasi yang merupakan terapi generalis yang dapat menimbulkan efek relaksasi dan menenangkan dengan cara mengingat kembali. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penerapan hipnosis lima jari untuk penurunan kecemasan pada klien diabetes melitus. Desain penelitian ini menggunakan Quasi experimental pre-post test one group. Populasi pada penelitian ini adalah 47 klien dengan diabetes melitus.Teknik pengambilan sampel secara total sampling sehingga didapat jumlah sampel 47 responden. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Analisa data dengan penggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan nilai median sebelum 15 setelah intervensi 6 dengan nilai p > 0.000ada pengaruh sesudah intervensihipnosis lima jari pada tingkat cemas pada klien diabetes mellitus</em>.<em> Kesimpulan penelitian ini </em><em>adanya perbedaan tingkat cemas pada klien diabetes melitus sesudah intervensi. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai intervensi keperawatan, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di puskesmas</em></p>
Latar belakang : Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Nyeri merupakan salah satu sebab utama mengapa seseorang mengunjungi IGD. Pelayanan gawat darurat dikatakan terlambat apabila pelayanan terhadap pasien gawat dan atau darurat dilayani oleh petugas IGD rumah sakit > 15 menit, maka diperlukan kecepatan dan ketepatan dalam melakukan pengkajian nyeri di IGD. Terdapat berbagai jenis alat untuk mengukur intensitas nyeri di IGD Rumah Sakit diantaranya yang paling sering digunakan yaitu VAS dan NRS. Metode : Jenis penelitian ini adalah kuantittif dengan desain penelitian studi perbandingan. Pengambilan samel dengan accidental sampling. Pengumpulan data dilaksanakan di IGD tanggal 03 Juni sampai 16 Juni 2017 kemudian didapat sebanyak 76 responden dengan keluhan nyeri, uji yang digunakan yaitu uji kappa untuk melihat perbedaan skala ukur nyeri VAS dan NRS, kemudian uji sensitivitas, spesifitas dan akurasi untuk melihat skala ukur nyeri yang lebih baik digunakan . Hasil : Analisis univariat nyeri responden dengan menggunakan skala VAS banyak yang nyeri sedang 41 orang, NRS lebih banyak yang nyeri berat yaitu 37 orang. Analisis bivariat menggunakan uji kappa dengan p-value (0,00) < α (0,05), sensitivitas VAS (85,4%), NRS (93%), spesifitas VAS (45,9%), NRS (31,7%), akurasi VAS (50%), NRS (50%) Kesimpulan : NRS lebih baik digunakan sebagai alat ukur untuk menilai nyeri dikarenakan nilai sensitivnya lebih besar dari skala ukur nyeri VAS. Kata kunci : NRS, VAS, Nyeri
Patients with chronic kidney diseases who is going through a period of hemodialysis should keep solvent diet limitiedly for preventing over solvent between hemodialisis session, the consequence of limitation solvent was cause several effect on the body, one of which is the increase thirst. Management of thirst can be done throught sucking slimber ice. The purpose of this study to determine the effect of sucking slimber ice in intensity thirst on chronic kidney desases patient with hemodialysis. Design quasy experimental researchusing pre-post with control group. The sample in this study conductued on 68 respondents; 34 intervention and 34 control group. Who met the inclusion criteria. The results showed that the intensity of thirst in the intervention group decreased the average intensity of thirst was 3.03 with a significant value of p-value 0.000 (p <0.05) which means there is the effect of sucking slimber ice on the intensity of thirst. the control group in the findings of this study also experienced a decrease in the mean of 0.35 and a significant value of p-value = 0.005. It is recommended to make policies and standard operating procedures for thirst management for patients with chronic kidney failure who undergo hemodialysis by sucking slimber ice. Abstrak : Pasien dengan penyakit gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa harus mengontrol diet cairan untuk mencegah kelebihan volume cairan antara sesi hemodialisa, konsekuensi pembatasan cairan ini menimbulkan respon oleh tubuh, salah satunya dapat meningkatkan rasa haus. Manajemen intensitas rasa haus dapat dilakukan melalui menghisap ice cubes. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh menghisap ice cubes terhadap intensitas rasa haus pada penderita gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa. Desain penelitian menggunakan quasi experimental pre-post with control group. Jumlah sampel dalam penelitian yaitu 68 responden; 34 responden kelompok intervensi dan 34 responden kelompok kontrol yang memenuhi kreteria inklusi. Hasil penelitian didapat bahwa intensitas rasa haus pada kelompok intervensi terjadi penurunan intensitas rasa haus rerata adalah 3.03 dengan nilai signifikan p-value 0.000 (p < 0.05) yang artinya terdapat pengaruh menghisap slimber ice terhadap intensitas rasa haus, sedangkan kelompok kontrol pada temuan penelitian ini juga mengalami penurunan rerata adalah 0.35 dan nilai signifikan p-value= 0.005. Berdasarkan hasil temuan penelitian maka disarankan rumah sakit membuat kebijakan dan standar prosedur operasional manajemen rasa haus kepada penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa dengan menghisap slimber ice.
ABSTRAK Retardasi mental merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensia yang rendah (IQ<70) yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.