Bahan alternatif yang biasa digunakan sebagai pemutih gigi termasuk tomat (lycopersicumesculentum mill) dan siwak (Salvadora persiica) terdiri dari hidrogen peroksida (H2O2). Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan perbedaan dari warna gigi setelah menggunakan pemutih gigi alami yangsdiestrak dati tomat (Lycopersicumesculentum mill) dan siwak (salvadora persica). Metode penelitian ini menggunakan 30 gigi premolar yang sudah di ekstraksi dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok 1 di rendam dalam ekstrak tomat dengan konsentrasi 100%, kelompok 2 direndam dalam ekstrak tomat dengan konsentrasi 50 % , kelompok 3 direndam dalam ekstrak siwak dengan konsentrasi 100% dan kelompok 4 direndam dalam ekstrak siwak dengan konsentrasi 50%, dan kelompok 5 kontrol direndam dalam karbamid peroksida. Pengukuran perubahan warna dilihat sebelum dan sesudah perlakuan oleh 5 pengamat menggunakan shade guide vitapan clasical. Data dianalisis menggunakan One Way ANOVA dan LSD. Hasil dari oenelitian ini menunjukan bahwa ektrak tomat dengan konsentrasi 100% lebih efektif terhadap pemutihan gig dibandingkan dengan siwak dan karbamid peroksida dengan konsentrasi 10% setelah perendaman selama 3 jam.Keywords: Ekstrak, karbamid peroksida, pemutihan gigi
Daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) bersifat antibakteri karena mengandung zat flavonoid, tanin,saponin dan alkaloid yang berpotensi digunakan sebagai biomaterial penghambat pertumbuhanStreptococcus mutans. Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan efektifitas daun belimbing wuluhterhadap pertumbuhan Streptococcus mutans, dengan cara membandingkan berbagai konsentrasi infusumdaun ini (25%, 50%, 75% dan 100%). Penelitian eksperimental ini dilakukan secara in vitro meggunakan6 cakram mengandung infusum yang direndam dan ditanamkan pada media agar darah yang ditumbuhiS. mutans. S. mutans yang ditumbuhkan pada medium mengandung etanol 70% dan pada mediummengandung aquades, masing-masing digunakan sebagai kontrol (+) dan kontrol (-). Hasil penelitianmenunjukkan rata-rata zona hambat infusum daun belimbing wuluh pada konsentrasi 100% adalah 11,46mm dan pada konsentrasi 5% adalah 7,43 mm. Pada Kelompok perlakuan dengan konsentrasi infusum50% dan 25% tidak teramati adanya zona hambat. Uji Kruskal wallis menunjukkan terdapat perbedaanyang bermakna (p=0.001) antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Infusum daun belimbingwuluh efektif dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans, dan efektifitas ini tergatung padapeningkatan konsentrasi uji. Konsentrasi 100% adalah konsentrasi yang paling efektif dalam menghambatpertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Diperlukan penelitian lanjut khususnya eksperimen in vivomenggunakan hewan coba untuk mengkonfirmasi hasil penelitian ini.Kata kunci: Daun belimbing wuluh , Streptococcus mutans
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.