Bangunan Pelimpah adalah struktur yang digunakan untuk menyediakan aliran yang terkendali dari bendungan ke daerah hilir. Bangunan pelimpah berfungsi untuk mengalirkan air banjir yang masuk ke dalam waduk supaya tidak membahayakan keamanan tubuh bendungan. Perkembangan pembangunan yang semakin meningkat melahirkan pesatnya perkembangan perusahaan jasa yang bergerak di bidang konstruksi. Pada kenyataannya pelaksanaan proyek konstruksi selalu mengalami kendala yang mengakibatkan keterlambatan penyelesaian pekerjaan, sehingga waktu penyelesaian pekerjaan tidak sesuai dengan yang telah ditetepkan pada dokumen kontrak pekerjaan. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu dengan melakukan wawancara dan studi literatur untuk mengidentifikasi faktor risiko yang menyebabkan keterlambatan pekerjaan dan pengelolaan risiko pekerjaan beton. Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa penyebab keterlambatan yang telah diidentifikasi yaitu keterlambatan keterseduaan beton, faktor curah hujan, faktor kurangnya ketersediaan tenaga kerja, Faktor kurangnya kedisiplinan tenaga kerja, Faktor kurangnya keahlian tenaga kerja, Faktor komunikasi antar kontraktor dan owner.
Bendungan merupakan kontruksi yang berupa urugan tanah, urugan batu, beton, dan atau pasangan batu yang dibangun selain untuk menahan serta menampung air, dapat juga dibangun untuk menahan dan menampung limbah tambang atau tailing, atau menampung lumpur sehingga terbentuk waduk. Bendungan selain dapat berperan sebagai faktor yang dapat meningkatkan kemampuan (capacity) dalam menurunkan resiko terhadap bencana, bendungan dapat pula menjadi sebuah faktor ancaman bencana (hazard) baru. Dengan menggunakan Metode debit banjir Hidrograf Satuan Sinetik Nakayasu, maka debit Q2tahun adalah 70,31 m3/dt, Q5tahun adalah 88,90 m3/dt, Q10tahun adalah 103,73 m3/dt, Q25tahun adalah 125,57 m3/dt, Q50tahun adalah 144,29 m3/dt, Q100tahun adalah 165,30 m3/dt, Q1000tahun 256,61 m3/dt. Dengan penelusuran banjir menggunakan metode Storage Indication Method, maka diperoleh debit puncak dari outflow Q1000 adalah 198,49 m3/dt
Bangunan Pelimpah adalah struktur yang digunakan untuk menyediakan aliran yang terkendali dari bendungan ke daerah hilir. Bangunan pelimpah berfungsi untuk mengalirkan air banjir yang masuk ke dalam waduk supaya tidak membahayakan keamanan tubuh bendungan. Perkembangan pembangunan yang semakin meningkat melahirkan pesatnya perkembangan perusahaan jasa yang bergerak di bidang konstruksi. Pada kenyataannya pelaksanaan proyek konstruksi selalu mengalami kendala yang mengakibatkan keterlambatan penyelesaian pekerjaan, sehingga waktu penyelesaian pekerjaan tidak sesuai dengan yang telah ditetepkan pada dokumen kontrak pekerjaan. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu dengan melakukan wawancara dan studi literatur untuk mengidentifikasi faktor risiko yang menyebabkan keterlambatan pekerjaan dan pengelolaan risiko pekerjaan beton. Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa penyebab keterlambatan yang telah diidentifikasi yaitu keterlambatan keterseduaan beton, faktor curah hujan, faktor kurangnya ketersediaan tenaga kerja, Faktor kurangnya kedisiplinan tenaga kerja, Faktor kurangnya keahlian tenaga kerja, Faktor komunikasi antar kontraktor dan owner.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.