Listrik merupakan sumber utama yang dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupan seharihari, sumber ini di produksi oleh perusahan listrik Negara (PT PLN Persero). Tetapi pada saat kejadian gempa Maluku Tanggal 26 september 2019 mengakibatkan sebagian besar masyarakat mengsunsi di daerah pegunungan tepatnya di Desa Tial, Kecamatan Salahutu, Kab. Maluku Tengah. Di daerah pengunsian tersebut tidak ada sumber listrik dan jauh dari jangkauan PLN. Padahal masayarakat sangat membutuhkan penerangan pada malam hari untuk beribadah dan juga penerangan di rumah/tenda agar terhindar dari gangguan binatang buas. Perencanaan dan pembuatan alat yang penulis lakukan dimana yang jumlah penduduknya 3.018 KK, tetapi yang kita ambil hanya pada satu titik yang jumlah KKnya hanya 28. Rangkaian perencanaan pembangkit alternatif (tampa BBM), dimana sumber utamanya menggunakan Accu (DC) yang mensuplai daya ke Inverter dan dirubah tegangan menjadi AC, kemudian mensuplai daya ke beban (load). Setelah pemakaian yang disuplai oleh Accu, maka Accu tersebut menjadi kosong, untuk pengisian kembali Accu yang kosong tersebut digunakan Inverter mensuplai tegangan AC ke Trafo yang merubah tegangan AC ke DC yang ditandai dengan lampu merah pada saat Accu kosong, sistem pengisian dilakukan dengan sistem kontrol secara otomatis, dan lampu hijau menandakan Accu telah terisi penuh, dari rangkaian tersebut terjadi sirkulasi secara terus menerus sampai batas pemakaian. Jadi total Daya yang dipakai untuk 10 KK adalah 180 Watt/220 V = 0,818 Ampere, maka untuk 1 titik yang terdiri dari 28 KK dapat menggunakan Perencanaan alat ini.
The distribution process at the Poka Power Plant starts from the Poka Substation where there are 4 busbars of 20 KV are the 20 KV Ansaldo busbar, the 20 KV Siemens busbar, the 20 KV CAT busbar and the 20 KV ABC busbar, where the 4 busbars distribute electricity based on the output of each generator in the condition that the generator is operating temporarily. If there is a disruption in the 4 busbars that exist: self-use such as saparator, electromotor, radiator, pumps connected to the 20 KV busbar cannot be used, self-use for the central lighting of the Poka PLTD will be extinguished, the engine-the machine cannot be operated. If there is a disruption in the CAT 20 KV busbar, we can harvest it at the Poka connecting substation by entering Coupling (2) so that the self-use and CAT generator connected to the 20 KV CAT busbar can use another busbar are the 20 KV GMT busbar and the 20 KV ABC busbar. Thus self-use and units 4 and 5 of the CAT busbr can be used. ABSTRAKProses pendistribusian di Pusat Listrik Poka di kota Ambon dimulai dari Gardu Hubung (GH) Poka dimana terdapat 4 busbar (rel daya) 20 KV yaitu busbar 20 KV Ansaldo, busbar 20 KV Siemens, busbar 20 KV CAT dan busbar 20 KV ABC, dimana ke 4 busbar tersebut menyalurkan listrik berdasarkan output dari setiap generator yang dalam kondisi generator sementara beroperasi. Jika terjadi gangguan pada 4 busbar yang ada maka : pemakaian sendiri (P.S) seperti saparator, elektromotor, radiator, pompa-pompa yang terhubung pada busbar 20 KV tidak dapat difungsikan. Untuk mengatasi dan mengantisipasi bila gangguan-gangguan yang disebutkan diatas dengan membuat rancangan sistem GH Poka yang lebih handal. Bila terjadi gangguan di GMT 20 KV busbar kita dapat memanufer di GH Poka dengan memasukan Coupling (1) agar pemakaian sendiri (P.S) dan generator GMT yang terhubung ke GMT 20 KV busbar dapat menggunakan busbar lain yaitu CAT 20 KV busbar dan ABC 20 KV busbar. Dengan begitu pemakaian sendiri dan GMT unit 1, 2 dan 3 dapat difungsikan, bila terjadi gangguan di CAT 20 KV busbar kita dapat memanufer di GH Poka dengan memasukan Coupling (2) agar pemakaian sendiri (P.S) dan generator CAT yang terhubung ke CAT 20 KV busbar dapat menggunakan busbar lain yaitu GMT 20 KV busbar dan ABC 20 KV busbar, dengan begitu pemakaian sendiri dan CAT unit 4 dan 5 dapat difungsikan, bila terjadi gangguan di ABC 20 KV busbar kita dapat memanufer di gardu hubung Poka dengan memasukan Coupling (3) agar pemakaian sendiri (P.S) dan generator ABC yang terhubung ke ABC 20 KV burbar dapat menggunakan busbar lain yaitu CAT 20 KV busbar dan GMT 20 KV busbar. Dengan begitu pemakaian sendiri dan ABC unit 6 dan 7 dapat difungsikan.
Pada kenyataannya waktu kegiatan praktikum yang dilakukan sangat singkat, sedangkan mahasiswa dalam proses praktikum tersebut membutuhkan banyak uji coba dan analisa terhadap praktikum. Disamping itu, yang menyulitkan mahasiswa dalam proses praktikum yaitu kekurangan dan kelengkapan akan motor induksi yang ada pada laboratorium Teknik Elektro Politeknik Negeri Ambon sebagai penunjang proses praktikum secara efektif, hal ini disebabkan karena motor induksi yang ada dan biasanya digunakan dalam kegiatan praktikum hanyalah motor induksi buatan pabrik dan kurang bervariasi atau tidak dapat diubah-ubah sedangkan dalam pelaksanaan praktikum di laboratorium dibutuhkan suatu modul motor induksi yang bagian-bagiannya dapat dilepas satu persatu agar mahasiswa lebih cepat memahami dan mengerti dalam pelaksanaan praktikum. Untuk melakukan pengujian, terminal-terminal pada modul tersebut disambung mengunakan kabel jamper, dimana semakin besar jumlah lilitan pada stator maka kecepatan motor semakin cepat, sehingga putaran motor tanpa beban dan berbeban mempunyai selisih tidak terlalu besar dengan tegangan input 55 Volt dan frekuensi 50 Hz.
Grounding adalah suatu jalur langsung dari arus listrik menuju bumi atau koneksi fisik langsung ke bumi. Dipasangnya koneksi grounding pada instalasi listrik adalah sebagai pencegahan terjadinya kontak antara makhluk hidup dengan tegangan listrik berbahaya yang terekspos akibat terjadi kegagalan isolasi. Dalam PUIL 2000 (PUIL : Persyaratan Umum Instalasi Listrik, saat ini edisi terakhir adalah tahun 2000), dipakai istilah pembumian, dan memiliki pengertian sebagai “penghubungan suatu titik sirkit listrik atau suatu penghantar yang bukan bagian dari sirkit listrik, dengan bumi menurut cara tertentu” (PUIL adalah ketentuan atau persyaratan teknis yang diterapkan di Indonesia, dengan mengacu kepada standard internasional, dan dibuat sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik) Pun, koneksi ke tanah dapat juga membatasi kenaikan dari tegangan listrik statis ketika menangani produk yang mudah terbakar atau ketika memperbaiki perangkat elektronik. Jadi berdasarkan pengujian pertama dan kedua, dapat ditarik kesimpulan bahwa, kesalahan pemasangan grounding pada kwh Meter dapat mempengaruhi pengukuran jika terjadi loss contact kabel netral pada tiang yang dapat mengakibatkan adanya arus gangguan sehingga kerugian dialami oleh banyak pihak seperti; Pihak PLN dan Pelanggan, kerugiannya antara lain kesetrum listrik, pemborosan kwh Meter, kerusakan peralatan listrik serta Rugi Kwh dan bahan bakar pada pembangkit.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.