Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara kelas V SDN 69 Amban Manokwari Papua Barat. Penelitian ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart, penelitian tersebut dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, implementasi tindakan pengamatan dan refleksi tindakan. Subjek penelitian peserta didik adalah siswa kelas V SD. Proses pengumpulan data melalui tes keterampilan berbicara dan non tes berupa hasil observasi, pelaksanaan metode pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan lembar observasi dan aktivitas guru dan siswa catatan lapangan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan berbicara. Hal ini dibuktikan siswa yang tuntas pada tindakan siklus I yaitu 48% dan pada siklus II meningkat menjadi 92%. Adapun hasil pengamatan siklus I pada aktivitas guru mencapai 71% dan aktivitas siswa mencapai 62,5%. Pada siklus II aktivitas guru mengalami peningkatan 89% dan aktivitas siswa juga mencapai 89%. Dengan demikian penggunaan metode pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V SD Negeri 69 Amban Manokwari Papua.

The present study aimed: 1) to describe the common problems of female students in grade XI, 2) to describe the common problems of male students in grade XI, 3) to describe the common problems of female and male students in grade XI. The research approach used by the researcher was descriptive type. This study identified common problems experienced by each grade XI student at SMA Negeri 2 Skanto, Keerom Jayapura Regency, Papua. The research sample was a saturated sample (all members of the population) totaling 135 students. Based on research findings on the common problems of female students, there were 55 people (92%) experiencing educational and teaching problems. In the common problem of male students, most or 25 people (58%) experienced personal problems. In the common problems of female and male students, most or 55 people (92%) experienced problems in education and teaching and 25 people (58%) experienced personal problems. It was concluded that a guidance and counseling program for female and male or grade XI Senior High School students is very highly required.