<p><em>Breast cancer is known as carsinoma mammae that malignant tumor growing in breast tissue. Patient of breast cancer will being have in the change of body shape, psychology (such as depression and anxiety level), socializing, sexual and daily activities. That is will affected to quality of life of patients (QOL). This study aims to determine the factors that affect the quality of life of breast cancer patients in the city of Padang West Sumatra</em><em>. T</em><em>his research uses analytics design with cross sectional approach. The number of samples are 34 patients with total sampling technique which adjusted to inclusion and exclusion criteria. Data processing use univariat and bivariat method. The result showed that responden characteristic of breast cancer in padang city has average ages around 52,58±10,323 years old with the oldest is 74 years old and the youngest is 33 years old. The average height of respondents</em><em> 153,77±5,346cm</em><em>,</em><em> </em><em>the level of education is SMA and University</em><em> (38,5%)</em><em>,</em><em> </em><em>the respondents’ job of this research are mostly unemployment</em><em> (65,4%), </em><em> the most stadium level is II and III which is 12 people each other</em><em> (46,2%). </em><em>Overall the quality of life of breast cancer sufferer in padang city from 2014-2017 was </em><em>mostly excellent (15.4%), good (46.2%), moderately good (42.3%) and moderate (7.7% ). </em><em>However, the symptoms was complained</em><em> </em><em>by the respondents are fatique</em><em> </em>(38,9%)<em> </em><em>and nausea</em><em> </em>(80,8%). <em>It can be concluded that age, job, education level, bodymass index and stadium are not related to quality of life</em><em> of breast cancer respondents in Padang city of West Sumatra.</em></p><p> </p><p>Kanker payudara disebut juga <em>carcinoma mammae</em> yaitu tumor ganas yang tumbuh pada jaringan payudara. Penderita kanker payudara akan mengalami perubahan fisik, psikologis (seperti tingkat depresi dan kecemasan), fungsi sosial, seksual serta aktifitas sehari-hari. Hal ini akan berpengaruh terhadap kualitas hidup atau <em>quality of life</em> (QOL) penderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas hidup penderita kanker payudara di Kota Padang Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan <em>cross sectional</em><em>. </em>Sampel berjumlah 34 penderita, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan <em>total sampling</em> yang disesuaikan dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Pengolahan data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden kanker payudara di kota Padang rerata umur responden adalah 52,50±10,332 tahun dengan usia tertua 74 tahun dan termuda 33 tahun. Tinggi badan responden penelitian rerata adalah 153,77±5,346cm. Tingkat pendidikan responden adalah SMA dan Perguruan Tinggi masing-masing 10 orang (38,5%). Pekerjaan responden penelitian ini adalah tidak bekerja 17 orang (65,4%), tingkat stadium terbanyak adalah stadium II dan III yaitu masing-masing 12 orang (46,2%). Kualitas hidup keseluruhan penderita kanker payudara di Kota Padang tahun 2014-2017 sebagian besar masuk dalam skala sangat baik (15,4%), baik (46,2%), agak baik (42,3%) dan sedang (7,7%). Namun gejala yang dikeluhkan responden adalah <em>fatique</em> sering pada 10 orang (38,9%), dan <em>nause</em> selalu pada 21 orang (80,8%). Dapat disimpulkan bahwa umur , pekerjaan, tingkat pendidikan, indeks masa tubuh dan stadium berpengaruh terhadap kualitas hidup responden kanker kanker payudara di Kota Padang Sumatera Barat.</p>
ABSTRACT Dengue Hemorrhagic Fever is one of the health problems whose number of sufferers tends to increase and its spread is wide. One of the benchmarks for the DHF program is the larva-free rate by setting the ABJ≥95%, while the lowest ABJ in the fourth quarter of 2017 at the Nilam sari ABJ Health Center is Garegeh Village. The purpose of this study was to determine the factors associated with the presence of Aedes aegypti mosquito larvae in Garegeh village. This study used a descriptive analytic method, with a cross sectional study design. The population in this study amounted to 566 houses, the sample was taken by systematic random sampling totaling 186 houses. Data were collected through guided interviews and observations, then processed computerized using chi-square. The results of univariate analysis 61.7% had Container Index with high density, 61.2% did 3M Plus Actions with Less Good, 52.5% of officers' roles were not good, 51.9% had poor physical environment with less than. Bivariate results showed a significant relationship between the 3M Plus Action (p=0.001; OR=0.312), the role of officers (p=0.006; OR=0.414) and the physical environment (p=0.000; OR=3.240) with the presence of larvae. It was concluded that the factors related to the presence of Ae. aegypti mosquito larvae were 3M Plus action, the role of officers and the physical environment. It is hoped that health institutions can coordinate cadres and provide training so that the planned program runs properly. ABSTRAK Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu masalah kesehatan yang jumlah penderitanya cenderung maningkat dan penyebarannya yang luas. Salah satu tolak ukur Program DBD adalah Angka bebas jentik dengan menetapkan ABJ≥95% sedangkan ABJ Triwulan IV 2017 di Puskesmas Nilam sari ABJ paling rendah adalah Kelurahan Garegeh. Tujuan penelitian ini mengetahui faktor yang berhubungan dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti di kelurahan Garegeh. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik, dengan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 566 rumah, sampel diambil secara sistimatik random sampling yang berjumlah 186 rumah. Data dikumpulkan melalui wawancara terpimpin dan observasi, kemudian diolah secara komputerisasi dengan menggunakan chi-square. Hasil analisis univariat 61.7% memiliki Container Indeks dengan kepadatan tinggi, 61.2% melakukan Tindakan 3M Plus dengan Kurang Baik, 52.5% peran petugas kurang baik, 51.9% memiliki lingkungan fisik kurang baik dengan.dari. Hasil bivariat terdapat hubungan signifikan antara Tindakan 3M Plus (p=0.001;OR=0.312), Peran petugas (p=0.006; OR=0.414) dan Lingkungan Fisik (p=0.000; OR=3.240) dengan keberadaan jentik. Disimpulkan bahwa faktor yang berhubungan dengan keberadaan jentik nyamuk Ae.aegypti adalah tindakan 3M Plus, peran petugas dan lingkungan fisik. Diharapkan kepada institusi kesehatan dapat mengkoordinasi kader dan memberikan pelatihan agar program yang sudah terencana berjalan dengan mestinya.
Kawasan jalan Prawirotaman Yogyakarta memiliki karakteristik yang unik dengan fasad bangunan-bangunan Indis yang dulu merupakan rumah prajurit Kraton dan terus berkembang sehingga banyak bangunan baru yang muncul dengan gaya modern yang dapat menghilangkan identitas dan karakteristik di kawasan jalan Prawirotaman. Oleh karena itu diperlukan pemahaman mengenai karakteristik fasad bangunan Indis agar dapat dijadikan masukan dalam perancangan bangunan di masa mendatang. Penelitian ini menggunakan paradigma rasionalistik dengan metode deduktif kualitatif. Hasil dari penelitian ditemukan tipe-tipe dalam setiap elemen dan ditemukan tipe yang paling dominan diantaranya; atap limasan dengan tambahan atap kecil (akibat penambahan ruang depan) dengan genteng tanah liat, dinding material beton dengan warna cream atau putih, pintu menggunakan 2 daun pintu material kayu kombinasi kaca rayban, Jendela kaca massif, peninggian lantai antara 20-60 cm (memerlukan tangga untuk akses masuk) dan didominasi dengan bangunan berlantai satu. Pola fasad keseluruhan bangunan Indis yang ada di kawasan jalan Prawirotaman memiliki pola yang asimetis namun terkesan seimbang dan ornamen pada bangunan terdapat pada bagian ventilasi, sedangkan kolom dengan unsur garis tegas dan material beton yang menunjukan adanya perbedaan karakteristik pada variabel dari teori karakteristik dasar bangunan Indis. Contoh elemen yang berbeda adalah jendela dan pola bangunan karena adanya perkembangan jaman dirubah oleh pemilik bangunan.
AbstrakPenelitian ini merupakan penelitian pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan tujuan mengetahui efektivitas penggunaan metode Problem Based Intruction (PBI) terhadap ketuntasan hasil belajar peserta didik pada materi SPLTV di kelas X. Dengan penggunaan metode Problem Based Intruction (PBI) di harapkan di jadikan inovasi yang baru. Penentuan responden dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara tes, observasi, dan angket. Data yang di peroleh kemudian di analisis secara kualitatif dengan menggunakan persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode Problem Based Intruction (PBI) pada materi SPLTV kelas XTKJ di SMK NU Rogojampi dapat di laksanakan dengan baik. Bahwa hasil tes siswa memperoleh persentase sebesar 92% yang artinya dalam kriteria sangat baik dan hasil observasi siswa memperoleh persentase sebesar 66,75% yang artinya masuk dalam kriteria baik. Artinya penggunaan metode Problem Based Intruction (PBI) efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi SPLTV kelas XTKJ di SMK NU Rogojampi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.