Dunia saat ini dikejutkan dengan wabah virus baru COVID-19 yang bermulai dari Wuhan, Provinsi Hubei yang menyebar dengan cepat hingga berbagai negara. Menanggapi masalah ini WHO menetapkan COVID-19 sebagai pandemi global. Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia dan telah menyebar secara luas di China dan lebih dari 190 negara dan teritori lainnya. Sampai tanggal 29 Maret 2020, terdapat 634.835 kasus dan 33.106 jumlah kematian di seluruh dunia. Sementara di Indonesia dilaporkan ditemukan sejumlah 2 kasus pada tanggal 2 Maret 2020 dan merupakan tingkat kematian tertinggi di Asia Tenggara. Kematian akibat COVID-19 dapat terjadi pada bayi hingga lanjut usia. Lanjut usia tetap menjadi faktor risiko kematian utama dibandingkan dengan usia yang lain dikarenakan beberapa faktor seperti gangguan kognitif, gangguan perilaku, dan sebagainya. Lanjut usia juga sering dikaitkan dengan penyakit komorbid seperti hipertensi dan diabetes. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui gambaran faktor risiko lanjut usia terhadap kematian pasien dengan COVID-19.
Latar belakang: Gastroesofageal Reflux Disease (GERD) ini sering terjadi pada penderita Coronary Artery Disease (CAD) dengan keluhan nyeri dada. Oleh karena itu obat antiplatelet digabungkan dengan Proton Pump Inhibitor (PPI) untuk pencegahan dari efek samping aspirin dan pengobatan GERD itu sendiri. Karena efek samping pendarahan gastrointestinal yang disebabkan oleh aspirin, Proton Pump Inhibitors (PPI) juga bisa berpengaruh mengurangi ketersediaan hayati aspirin, sehingga mengurangi kerja aspirin. Tujuan : untuk menganalisis munculnya dilema pengobatan pada pasien Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dengan Coronary Artery Disease (CAD). Metode: Artikel-artikel ilmiah terpublikasi tentang Gastroesophageal Refluks Disease (GERD) dengan Coronary Artery Disease (CAD) dicari menggunakan kata kunci Gastroesophageal Reflux Disease, Coronary Artery Disease, Antiplatelet, Proton Pump Inhibitors. dengan mendapatkan jumlah artikel sebanyak 1144877 dan telah melalui skrining sesuai dengan kriteria inlusi menjadi 7 jurnal Hasil : Pada pasien kunci Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dengan Coronary Artery Disease (CAD) Proton Pump Inhibitors (PPIs) sering dikombinasikan dengan antiplatelet yang telah terbukti secara efektif mengurangi resiko komplikasi pada gastrointestinal pada pasien. Namun, pada beberapa penelitian pemberian PPI akan mengurangi efek kemanjuran dari antiplatelet aspirin Kesimpulan: Penggunaan PPI pada GERD dianjurkan untuk digunakan dalam jangka pendek,karena penggunaan jangka panjang pada PPI meningkatkan resiko infark miokard, gagal ginjal, dan demensia. Pertimbangan pada resiko dan manfaat dengan mengkaji faktor resiko dari ganstrointestinal perlu diperhatikanKata kunci : Antiplatelet, Coronary Artery Disease, Gastroesophageal Proton Pump Inhibitors Reflux Disease,
Pendahuluan: Menurut data WHO tahun 2012, stroke merupakan penyakit yang menyebabkan kematian terbesar ketiga di seluruh dunia setelah kanker dan penyakit jantung koroner serta terdapat 6,2 juta kematian disebabkan oleh stroke. Pada kondisi stroke akut sering kali mengalami hipertensi, hiperglikemia,dan leukositosis. Kenaikan kadar gula darah pada pasien stroke yang tidak memiliki riwayat diabetes sebelumnya disebut dengan hiperglikemia reaktif. Hal ini dapat mempengaruhi mortalitas dan morbiditas dari penderita stroke. Dimana kelainan ini kemungkinan disebabkan oleh peningkatan drastis sekresi kortisol sebagai respon terhadap segala jenis situasi stress yang diperantarai oleh susunan sistem saraf pusat melalui peningkatan aktivitas sistem aksis hipotalamus-pituitari-adrenal. penelitian ini dilakukan untuk melihat outcome atau hasil keluaran dari pasien stroke akut yang mengalami hiperglikemia dan akan dievaluasi dengan Indeks Barthel. Tujuan: Untuk mengetahui adanya hubungan antara hiperglikemia reaktif pada stroke fase akut dengan keluaran pasien stroke berdasarkan Indeks Barthel di Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang Metode: Menggunakan desain cross sectional dengan teknik pengambilan sampel sampling from consecutive admission yaitu menurut kasus yang datang berturut-turut sampai jumlah sampel terpenuhi. Penelitian ini dimulai dengan mengambil daftar pasien yang mengalami stroke iskemik di Instalasi Gawat Darurat, kemudian mengambil data pasien di ruangan rawat inap dengan melihat berkas rekam medis pasien untuk melihat nilai gula darah acak pasien pada fase akut serangan stroke, setelah itu melakukan penilaian Indeks Barthel pada hari kelima pasien dirawat. Hasil: Hasil uji statistik menggunakan Koefisien Kontingensi didapatkan nilai signifikan p: 0.039 (p<0,05) Kesimpulan:Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara hiperglikemia reaktif pada stroke fase akut dengan keluaran pasien stroke berdasarkan Indeks Barthel di Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang
Background: Hypertension in the elderly is a chronic disease that is resulted from various risk factors. The incidence of hypertension increases in the elderly, with a prevalence of 60-80% per year from the entire elderly population. A total of 1311 elderly who suffers from hypertension have a history of smoking and abnormal body mass index, so this research was conducted to determine how significant the risk of these two factors is.Objective: To analyze the relationship between body mass index and smoking history on the incidence of hypertension in the elderly in the Public Health Center of Rendeng.Methods: This research design was cross-sectional with a purposive sampling technique in elderly hypertensive patients in the Public Health Center of Rendeng by checking blood pressure and conducting interviews to fill out questionnaires. The data were analyzed by using the Spearman correlation test, and the test was strengthened using the C contingency correlation test.Results: This research used samples of 99 people. The results of the Spearman correlation test on body mass index obtained a significant value (p) of 0.001 (p<0.05), and a history of smoking obtained a significant value (p) of 0.330 (p>0.05).Conclusion: There was a relationship between body mass index and the incidence of hypertension in the elderly in the Public Health Center of Rendeng. However, there was no significant relationship that existed between smoking history.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.