ABSTRAK Penelitian kestabilan lereng batuan menggunakan metode analisis kinematik lereng dan klasifikasi massa batuan dilakukan di lereng pinggir jalan Banda Aceh -Calang di Km 17,8 di Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis longsoran yang akan terjadi di masa yang akan datang, menilai kualitas massa batuan pembentuk lereng, dan tingkat kestabilannya berdasarkan klasifikasi SMR. Akuisisi data struktur massa batuan dilakukan di sepanjang lereng menggunakan metode scanline. Data yang diambil berupa arah kemiringan bidang diskontinuitas, arah bidang, dan kondisi bidang diskontinuitas bidang berupa kemenerusan, kekasaran, bukaan, isian, luahan air dan tingkat perlapukan. Analisis kinematik lereng didapatkan berdasarkan hasil proyeksi stereografi dan analisis kualitas serta kestabilan lereng batuan berdasarkan parameter RMR dan SMR. Hasil analisis kinematik lereng menunjukkan jenis longsoran yang akan terjadi di lereng 1 berupa longsoran baji dan planar. Di lereng 2 dimungkinkan terjadinya longsoran gulingan/toppling karena bidang joint set yang berlawanan dengan arah lereng. Nilai RMR di lereng 1 sebesar 63 dengan kategori batuan Bagus dan RMR lereng 2 sebesar 57 kategori batuan sedang. Nilai SMR terendah di lereng 1 sebesar 29 (kategori Buruk) untuk longsoran planar dan 53 (kategori Sedang) di lereng 2 longsoran gulingan. Lereng 1 memiliki probabilitas kejadian longsor planar sebesar 60%.Kata kunci: kestabilan lereng, analisis kinematik, klasifikasi massa batuan. ABSTRACT
Industrial solid wastes have become a difficult problem in some developing countries, especially in Indonesia. The environmentally friendly issue regarding how to decrease industrial wastes by reuse or recycling process has become famous in recent years. Coffee husk ashes in this research were attained from burned waste coffee husk which can be considered as solid waste material from the coffee processing industry. In this study, clay soil obtained from Cot Bagie Village, Blang Bintang, Aceh was mixed with coffee husk ashes. Several soil physical properties test was conducted such as specific gravity, Atterberg limit, and grain size distribution by following ASTM standard. The physical parameter of soil was evaluated with the addition of 3%, 6%, 9%, and 12% coffee husk ashes by soil dry weight. The result shows that the physical properties of soil were improved if compared to untreated soil. A further mechanical laboratory test in soil mechanics was suggested for more advanced analysis of effect in soil-coffee husk ashes mixing.
Bendung Kumala dibangun di Sungai Krueng Baro yang merupakan salah satu sungai strategis di Provinsi Aceh untuk mengairi lahan irigasi dan air minum bagi masyarakat di hilirnya, namun sungai ini memiliki permasalahan yang cukup besar sehubungan dengan jalurnya yang panjang dan melewati berbagai formasi geologis. Kondisi ini menyebabkan konsentrasi sedimen yang tinggi pada sungai. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisisis hidrodinamika sungai dengan menggunakan aplikasi HEC-RAS 5.0. Hasil penelitian memberikan informasi bahwa kapasitas aliran sedimen transport sepanjang dasar sungai bervariasi secara langsung dengan adanya perbedaan antara tegangan geser pada sedimen dasar dan tegangan geser kritis yang diizinkan untuk partikel yang bergerak. Semua sampel sedimen pada hulu dan hilir Bendung Keumala terjadi angkutan sedimen. Pengurangan aliran akibat adanya pembendungan menyebabkan perubahan pada saluran dan rezim alirannya, dan pengurangan pelepasan air telah menyebabkan terjadinya pengurangan angkutan sedimen melayang dan sedimen dasar ke arah hilir. Total sedimen yang terdapat di sekitar areal bendung pada saat debit normal sebesar 6.325.698,93 ton/tahun. Sedimentasi di sekitar bendung menjadi masalah yang serius karena dapat mempengaruhi fungsi dan kinerja bendung dan saluran irigasi. Selain itu pendangkalan akibat sedimentasi menyebabkan tertutupnya intake PDAM Keumala. Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan pengerukan dan pengangkutan sedimen dari dasar bendung secara berkala. Pengerukan dan pengangkutan sedimen akan meningkatkan kinerja Bendung Keumala untuk mengairi Daerah Irigasi Krueng Baro. Kapasitas pengaliran intake bendung dapat tetap terjaga untuk mengairi lahan irigasi sesuai dengan areal rencana.
The 26 December 2004 disaster caused enormous casualties and damages in affected regions. Indonesia suffered a loss of 42.7 trillion Rupiah. On the other hand, this disaster has raised awareness among some people to carry out construction following engineering principles, so that the newly constructed buildings have an adequate level of safety. A hard/dense soil layer has a close relationship with the safety level of a building. This paper proposes a map of the depth of hard/dense (stable) layer at one of the worst affected cities, i.e., Banda Aceh (Indonesia) of the boxing day 2004 disaster. A static cone penetration test (CPT) was employed to determine the depth of stable soil. The data from the 35 cone penetration tests were used to develop the zoning map of the depth of the stable soil in the study location. The dominant hard/dense soil depth in the study location is > 10 meters below the existing ground level. In certain places, such as the areas around Lambung, Neusu Aceh, Lambaro Skep, Jeulingke, Doi, Kopelma Darussalam, and Lamjame, the depth of stable soil is from 5 to 10 meters.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.