Kampung Tua Tanjung Riau merupakan perkampungan Melayu yang terdapat di Kota Batam, Kepulauan Riau. Seiring perkembangan zaman, rumah-rumah yang terdapat di Kampung Tua Tanjung Riau menjadi semakin padat dan mayoritas penduduk setempat mulai mengabaikan pentingnya ruang terbuka hijau (RTH). Padahal ruang terbuka hijau khususnya RTH publik merupakan kebutuhan wajib dalam pengembangan suatu permukiman, apalagi jika mengingat kondisi bumi yang sedang mengalami pemanasan global. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pendekatan analisis deskriptif. Hasil penelitian mencatat bahwa penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) publik berkonsep green architecture dapat diwujudkan dengan mengoptimalkan ruang terbuka yang sudah ada di Kampung Tua Tanjung Riau. Aplikasi konsep green architecture yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dapat melalui enam kriteria, antara lain hemat energi, mampu beradaptasi dengan iklim, tanggap terhadap tapak, memenuhi kebutuhan pengguna, meminimalisir penggunaan material baru, dan diaplikasikan secara menyeluruh.
Pasar tradisional merupakan salah satu ruang publik yang menjadi identitas sebuah kota dimana memiliki beragam nilai sosial dan budaya sehingga keberadaannya perlu mendapat perhatian khusus untuk meningkatkan citra kota (image of the city). Salah satu bentuk pasar tradisional yang banyak dijumpai di Kota Batam, Indonesia adalah pasar kaget yang bersifat seketika dimana menjadi peluang usaha bagi para pedagang kecil dan memberikan kemudahan bagi warga sekitar untuk memperoleh kebutuhan sehari-hari. Pada umumnya, pasar kaget muncul pada lahan yang memiliki karakter sebagai pusat keramaian di suatu permukiman dan ruas jalan yang dilalui banyak pengendara. Pasar Kaget Tiban Kampung, merupakan salah satu pasar kaget di Kota Batam yang memiliki lokasi cukup unik yakni di lahan parkir yang berada tepat di sebelah TPS (Tempat Pembuangan Sementara). Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi dan memperkuat identitas Pasar Kaget Tiban Kampung melalui usulan konsep desain penataan ulang. Konsep tersebut disusun berdasarkan hasil analisis SWOT dan noema noesis pasar tersebut. Teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain observasi dan wawancara semi-terstruktur.Kata Kunci: Pasar Kaget, Noema, Noesis, Identitas AbstractThe traditional market is one of the public spaces that become identity of a city which has various social and cultural values so that its existence needs special attention to improve the image of the city. One form of traditional markets that are often found in Batam City, Indonesia is street market called Pasar Kaget which is a business opportunity for small traders and makes it easy for local residents to get their daily needs. In general, Pasar Kaget appears on land that has the character of being the center of a crowd in a settlement and roads. Tiban Kampung Market is one of the Pasar Kaget in Batam City which has a quite unique location in the parking lot right next to the Temporary Disposal Site. This qualitative descriptive study aims to maximize the potential and strengthen the identity of the Tiban Kampung street market by proposing the rearrangement design concept. The concept is compiled based on the results of SWOT and noema-noesis analysis of the street market. Data collection techniques include observation and semi-structured interviews.Keywords: Street Market, Noema, Noesis, Identity
Ruang luar dalam sebuah rumah melayu merupakan salah satu unsur penting dalam perancangan ketika melihat aktivitas orang melayu yang banyak menghabiskan waktu nya di luar rumah. Orientasi rumah melayu pesisir memiliki ruang luar yang berbeda dengan orientasi rumah melayu yang berada di daratan. Aktivitas dan mata pencaharian utama orang melayu pesisir merupakan nelayan sehingga orientasi ruang luar bangunan rumah melayu pesisir beralih fungsi menjadi dek perkapalan yang menjadi unsur utama penunjang aktivitas mereka sehari-hari. Jenis-jenis tipologi rumah melayu pesisir pun berpengaruh berdasarkan orientasi ruang luar dan arah fasad. Rumah pesisir yang terletak diatas darat dan rumah pesisir yang terletak diatas laut memiliki perbedaan fungsi utama pada ruang luarnya. Penulis akan mengidentifikasi perbedaan unsur yang terdapat dari beberapa sampel rumah yang sudah di teliti di daerah kampong tua melayu pesisir Tanjung Riau, Batam. Meskipun dampak urbanisasi terlihat cukup signifikan di kawasan ini, masih ditemukan beberapa rumah yang mempertahankan ciri has bangunan Melayu. Terdapat 5 sampel rumah yang masih meninggalkan ciri khas rumah melayu terlihat dari aktivitas pemilik rumah yang meletakkan unsur ruang luar sebagai sarana utama penunjang mata pencaharian mereka. Penelitian ini merupakan identifikasi ruang luar kawasan rumah melayu pesisir yang sudah terdampak urbanisasi. Sehingga pada hasilnya, banyak rumah yang sudah kehilangan ciri khas melayu namun masih terlihat fungsi utama ruang luarnya berdasarkan aktivitas dan mata pencaharian masyarakatnya. Arahan desain yang disarankan adalah dengan memperluas area dek dikarenakan masih tersedianya area kosong untuk memberi keleluasaan bagi pemilik untuk dapat beraktivitas lebih efektif.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.