Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam perkembangannya tidak hanya berfungsi sebagai estetika dan ekologis namun juga memiliki fungsi ekonomi. Salah satu konsep RTH sehingga berfungsi ekonomi adalah dengan cara urban farming. Urban farming memiliki fokus untuk menjadikan sebuah kawasan memiliki fungsi ekonomis dan mampu menghasilkan sumber pangannya sendiri. Kampung Kelembak merupakan sebuah kawasan yang memiliki lahan pesisir pantai dengan taraf hidup masyarakat berekonomi rendah. Sehingga perlu adanya upaya perancangan bagi Kampung Kelembak agar memiliki peningkatan perekonomian melalui pemanfaatan lahan pesisir pantai dengan kondisi tanah rawa. Metodologi penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi, wawancara dan observasi. Solusi yang tepat bagi permasalahan Kampung Kelembak adalah melalui urban farming dengan potensinya sebagai hutan bakau yang memiliki banyak manfaat terutama manfaat bagi peningkatan ekonomi masyarakat Kampung Kelembak. Kata kunci: Urban farming, pesisir pantai, ruang terbuka hijau
Abstrak Identitas lingkungan merupakan aspek penting dalam penyelenggaraan RTBL. Dengan adanya identitas lingkungan maka memudahkan dalam penyusunan rencana serta mempermudah dalam mengidentifikasi karakteristik wilayah perencanaan. Adanya identitas lingkungan yang menarik akan dapat mempermudah orang untuk mengenali suatu koridor dan menangkap karakteristik koridor yang ada, serta dapat menimbulkan sebuah persepsi tertentu pada koridor tersebut. Jalan Diponegoro Surabaya merupakan kawasan yang memiliki nilai sejarah arsitektur Kolonial yang dalam perkembangannya mengalami perubahan fungsi yang berdampak hilangnya nilai sejarah tersebut. Untuk itu penelitian ini dibuat guna mempertahankan dan memperkuat identitas dari koridor Jalan Diponegoro. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode diakronik melalui penelusuran sejarah dan potensi lingkungan, identifikasi unsur-unsur lingkungan yang potensial, dan menciptakan wujud identitas yang bisa ditangkap secara inderawi dan mudah dikenali oleh masyarakat. Hasil dari penelitian ini memberikan skenario pembentukan identitas lingkungan pada koridor Jalan Diponegoro Surabaya melalui pembentukan pada citiy gate (landmark), city hall (nodes), dan city corridor (path). Kata Kunci: Identitas, citiy gate, city hall, city corridor. Abstract Environmental identity is an important aspect in the implementation of RTBL. With the identity of the environment, it makes it easier to prepare plans and makes it easier to identify the characteristics of the planning area. The existence of an attractive environmental identity will make it easier for people to recognize a corridor and capture the characteristics of the existing corridor and can give rise to a certain perception of the corridor. Jalan Diponegoro Surabaya is an area that has a historical value of colonial architecture which in its development underwent a change in function which resulted in the loss of that historical value. For this reason, this research was made to maintain and strengthen the identity of the Jalan Diponegoro corridor. The method used in this research is the diachronic method through tracing the history and potential of the environment, identifying potential environmental elements, and creating a form of identity that can be sensed and easily recognized by the public. The results of this study provide a scenario for the formation of environmental identity in the Jalan Diponegoro Surabaya corridor through the formation of the city gate (landmark), city hall (nodes), and city corridor (path). Keywords: Identity, city gate, city hall, city corridor.
Visual comfort through adequate lighting in the room is important in designing a sustainable building. In the classroom, the lighting layout and light source are very important for the comfort of student vision because they can provide the maximum distribution of lighting. Good lighting conditions are very important for students, especially at night where there is no natural sun light, while poor lighting conditions often affect the quality of learning and cause visual disturbances. As many as 90% of universities in Batam City implement night classes according to the student portfolio owned by Batam City, the same thing is also carried out by Batam International University as the largest university in Batam City which carries out 95% of lectures at night. Therefore, designing classroom lighting in accordance with the assessment of visual comfort becomes an important issue. This study will analyze visual comfort through analysis of the lighting in the Batam International University classroom using a digital architectural computing simulation. The purpose of this study is to obtain the right lighting design in the classroom in order to get the best light distribution so as to provide visual comfort for students at night using the Relux digital computing simulation.Keyword: Lighting, Visual comfort, ReluxAbstrak: Kenyaman visual melalui pencahayaan yang cukup pada ruangan merupakan hal penting pada perancangan sebuah bangunan yang berkelanjutan. Pada ruang kelas, tata letak pencahayaan dan pemilihan sumber cahaya yang tepat sangat penting untuk kenyamanan penglihatan mahasiswa karena dapat memberikan sebaran pencahayaan secara maksimal. Kondisi pencahayaan yang baik sangat penting bagi mahasiswa yang berada di kelas khususnya pada malam hari dimana tidak mendapatkan sumber pencahayaan alami dari matahari, sementara kondisi pencahayaan yang buruk sering kali memengaruhi kualitas pembelajaran dan menyebabkan gangguan penglihatan. Sebanyak 90% perguruan tinggi di Kota Batam menerapkan kelas malam sesuai dengan portfolio mahasiswa yang dimiliki Kota Batam, hal serupa juga dilaksanakan oleh Universitas Internasional Batam sebagai Universitas terbesar di Kota Batam yang melaksanakan 95% perkulihaan di malam hari. Oleh sebab itu, perancangan pencahayaan ruang kelas yang sesuai dengan penilaian kenyamanan visual menjadi isu yang penting. Penelitian ini akan menganalisis kenyamanan visual melalui analisis pencahayaan yang dimiliki pada ruangan kelas Universitas Internasional Batam menggunakan simulasi komputansi arsitektur digital. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh perancangan pencahayaan yang tepat pada ruang kelas dalam mendapatkan penyebaran cahaya terbaik sehingga memberikan kenyamanan visual bagi mahasiswa pada malam hari dengan menggunakan simulasi komputansi digital Relux.
Settlement patterns in an area can change due to population growth and activity from year to year, thereby increasing the need for housing. The increased need for housing has caused local residents to build buildings without regard to initial land boundaries / initial house plots, so that building compaction occurs. As a result of building compaction can change the pattern of settlements and even create new patterns of settlement in the area. Knowing changes in patterns and the existence of new patterns is very necessary, especially for local governments as material for study in making regulations / policies. This case occurred in Surabaya Peneleh Village, which used to have settlements on the riverbank transformed into an area that had an elongated pattern following the street network and clustered pattern due to compaction of buildings.Keywords: settlement, settlement patterns, building compactionAbstrak: Pola permukiman pada suatu wilayah dapat mengalami perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan dan aktivitas penduduk dari tahun ke tahun sehingga meningkatkan kebutuhan rumah tinggal. Kebutuhan rumah yang meningkat ini menyebabkan penduduk setempat mendirikan bangunan tanpa memperhatikan batas lahan/ kavling awal, sehingga terjadilah pemadatan bangunan. Hasil dari pemadatan bangunan ini dapat merubah pola permukiman bahkan menciptakan pola permukiman baru pada wilayah tersebut. Diketahuinya perubahan pola dan keberadaan pola baru sangat diperlukan terutama bagi pemerintah setempat sebagai bahan kajian dalam pembuatan peraturan/ kebijakan. Hal ini terjadi pada Kampung Peneleh Surabaya yang awalnya hanya memiliki permukiman di pinggiran sungai bertransformasi menjadi wilayah yang memiliki pola permukiman memanjang mengikuti jaringan jalan dan pola mengelompok akibat pemadatan bangunan.Kata Kunci: permukiman, pola permukiman, pemadatan bangunan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.