Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mensosialisasikan penggunaan kalimat imperatif kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali sebagai salah satu bentuk dari strategi pemasaran secara konvensional yang dapat dilakukan di masa pandemi Covid-19. Sosialiasi ini merupakan solusi dari permasalahan yang dihadapi pelaku UMKM yang mengalami hambatan dalam melakukan pemasaran produk karena minimnya dana dan pengetahuan yang dimiliki untuk memecahkan masalah tersebut. Metode komunikasi dua arah digunakan dalam sosialisasi dengan menerapkan teori kesantunan kalimat imperatif yang dikemukakan oleh Rahardi (2005). Hasil pengabdian menunjukkan bahwa pelaku UMKM di Desa Pejeng mampu mengaplikasikan lima jenis kalimat imperatif yang telah diajarkan sebelumnya yang mana penggunaannya bertujuan untuk meningkatkan penjualan produk yang dimiliki pelaku usaha. Kelima jenis kalimat imperatif tersebut terdiri dari kalimat imperatif biasa, kalimat imperatif pemberian izin, kalimat imperatif permintaan, kalimat imperatif suruhan dan kalimat imperatif ajakan. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pengabdian dalam bentuk sosialisasi sangat efisien dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pelaku UMKM dalam memasarkan produk menggunakan kalimat imperatif.
The purpose of this research was to find out the problems in teaching tourism register in English Specific Purposes (ESP) class. Students are expected to know the tourism register as the new group of vocabulary and being able to use them in the related field. When the tourism register is implanted in the course, there were some problems appeared. By reading many literatures related to the topic, the problems can be investigated. It was found that there are some problems which influenced the teaching method in ESP class. The problems can be generalized into two main problems namely; the lecturer’s problems and student’s problems. The lecturer’s problems consist of ineffective teaching and learning method includes the design material which is not fit enough for some ESP students. The student’s problems are divided into the student English proficiency, lack of vocabulary, lack of motivation and basic skill in reading, writing, listening and speaking skills.
Taman Baca Kesiman Bali merupakan perpustakaan umum yang dibuat dengan menerapkan konsep wisata edukasi. Kegiatan yang dilaksanakan di TBK tidak hanya bersifat nasional namun juga internasional sehingga kemampuan para staf di TBK dalam bidang Bahasa Inggris dan pelayanan perlu mendapatkan perhatian. Melalui hasil survey yang telah dilakukan sebelumnya ditemukan bahwa kemampuan para staff di TBK masih perlu untuk ditingkatkan. Setelah pelatihan dilaksanakan dengan mengedepankan beberapa poin penting pada bidang pelayanan, para staf akhirnya dapat mewujudkan konsep pelayanan prima dengan menggunakan bahasa Inggris. Konsep yang telah dikuasai dan diaplikasikan dalam pelayananan oleh staf TBK adalah konsep pelayanan prima dalam bentuk tata cara (manner) baik dari segi penampilan (grooming) dan juga bentuk pelayanan (hospitality) yang telah tertuang dalam bentuk pelatihan penggunaan fungsi bahasa yaitu greetings, address system, asking questions dan solving problems for guest complaint.
Pengemudi taksi di Desa Sanur dituntut untuk memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang menunjang profesi mereka di bidang pariwisata. Bahasa Inggris yang dibutuhkan tersebut merupakan bahasa Inggris khusus untuk bidang pelayanan atau dikenal dengan istilah English for Hospitality. Jam kerja pengemudi taksi yang tidak teratur menyebabkan adanya kendala dalam pelatihan bahasa Inggris secara konvensional sehingga pelatihan bahasa Inggris menggunakan metode daring merupakan jawaban dari permasalahan tersebut. Pelatihan bahasa Inggris ini ditunjang dengan pemberian buku materi yang dapat dijadikan pedoman dalam pembelajaran secara mandiri. Metode pelatihan daring dilakukan dengan menggunakan beberapa aplikasi yang telah disediakan di Google Playstore sebagai media penunjang pelatihan lainnya. Dengan adanya pelatihan menggunakan metode daring yang dipadukan dengan buku materi ajar membawa hasil yang sangat positif yaitu meningkatnya kemampuan berbahasa Inggris dan penggunaan teknologi oleh para pengemudi taksi. Hasil dari pelatihan ini yang berupa buku materi juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum dan mahasiswa dalam pelajaran English for Spesific Purposes bidang pariwisata.
New terminologies of Covid-19 in the Indonesian language began to appear during the pandemic. Generally, English affects the articulation of many terms in Indonesian when no equivalent words exist, leading to the borrowing process. The spread of new terms is inseparable from the influence of technological advances. Hence, the data used were obtained from a trusted national online media site antvklik.com, and qualitative methods were used to examine Indonesian terms that existed during the Covid-19 pandemic. This research concluded that the borrowed term can be classified into five forms, namely words, phrases, synonyms, abbreviations, and acronyms. Some terminologies are adjusted to enhance acceptance in society, while others are used directly.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.