Bimbingan Karir dimaksudkan untuk membantu siswa agar mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan yang sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya itu sehingga mampu mewujudkan dirinya secara bermakna (Supriatna, 2009: 12). Bimbingan karir ditujukan agar individu (siswa) mengalami proses learning to work, yakni belajar untuk bekerja. Artinya, proses pembelajaran yang dialami individu (siswa) saat ini dapat mendasari keputusan karier saat ini dan karir masa depan. Dalam Pengabdian pada masyarakat ini program studi Bimbingan dan Konseling mencoba menerapkan program bimbingan karir pada siswa kelas XII SMK Assaabiq Singaparrna tahun ajaran 2016/2017. Metode yang digunakan yaitu dengan diadakan seminar karir yang dilaksanakan khusus untuk kelas XII SMK Assaabiq Singaparna. Dalam pelaksanaan kegiatan, peserta terlihat antusias mengikuti kegiatan ditandai dengan banyaknya siswa memberikan pertanyaan pada sesi diskusi unstuk setiap sesi kegiatan. Selain itu juga diberikan motivasi dari salah satu alumni SMK Assaabiq yang telah sukses meniti karirnya dari mulai mendapatkan beasiswa kuliah sampai diterima menjadi PNS di Kemenhukam pada Tahun 2017. Keberlanjutan kegiatan ini yaitu dengan mengadakan sesi konseling kepada siswa yang ingin berkonsultasi terkait dengan perencanaan karir. Kegiatan konseling ini dilakukan secara insidental bagi yang membutuhkan layanan tersebut sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini.
Efikasi diri akademik merupakan sikap seseorang yang menunjukan bahwa dirinya mampu dalam melakukan tugas akademik yang ditandai dengan level kemampuan diri, mempelajari dan bertindak dalam berbagai bidang atau situasi, serta kekuatan diri untuk mencapai tujuan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran efikasi diri akademik pada siswa kelas X SMK AS-Saabiq Singaparna. Fenomena yang terjadi di SMK AS-Saabiq Singaparna terlihat dengan adanya sikap pesimis dan mudah menyerah pada kemampuan akademik, cenderung menghindari beberapa tugas dan pelajaran tertentu karena menilai dirinya tidak mampu menyelesaikannya, hal tersebut terlihat pada sikap siswa dalam menghadapi salahsatu acara pameran project internet of things (IOT) sebagai bentuk pengembangan kompetensi jurusan siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu kelas X SMK AS-Saabiq Singaparna yang berjumlah 199 sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik sampling jenuh yaitu dengan menjadikan anggota populasi sebagai sampel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelas X SMK AS-Saabiq memiliki kecenderungan yang berada pada kategori efikasi diri akademik sedang sebesar 67% (134 siswa) Artinya memiliki tingkat efikasi diri akademik yang sedang atau dapat dikatakan cukup memadai dalam ketercapaian aspek efikasi diri akademik namun tentu belum mencapai tahap optimal. Kekurangan dari penelitian ini sampel masih terbatas sehingga hanya mengetahui gambaran efikasi diri akademik siswa kelas X SMK AS-Saabiq, sehingga rancangan layanan bimbingan kelompok melalui assertive training yang dibuat hanya untuk kelas X.
The purpose of this study is to obtain a real picture of the cultural intelligence of students in East Priangan and analyze it from the point of view of the dynamics of individual development and the philosophy of life of the Sundanese ethnic community. This study uses a quantitative approach and uses a descriptive method. Collecting data using a questionnaire to reveal the level of cultural intelligence of students which is then analyzed conceptually and empirically from the point of view of the dynamics of human development. The results showed that the achievement of cultural intelligence of students in East Priangan was above the average. The empirical results indicate that the psychophysical efforts of students to be able to adapt effectively and normatively in a higher education environment are close to optimal. This condition was determined by the real embodiment of the mandates contained in several Sundanese ethnic heritage texts from generation to generation both in thinking, feeling, and behaving.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan perilaku asertif pada remaja. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September 2020 di kelas XI SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya. Metode yang digunakan adalah Kuantitatif dengan desain penelitian Korelational. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2020/2021 sebanyak 12 kelas. Teknik pengambilan sample yang digunakan adalah purposive sampling sebanyak enam kelas. Instrument yang digunakan dalam membuat pernyataan harga diri, mengunakan aspek-aspek yang digunakan oleh Coopersmith (Suhron, 2016). Sedangkan interument yang digunakan untuk membuat pernyataan prilaku asertif, merujuk pada aspek-aspek yang dikembangkan oleh Alberti & Emmons (2017). Hasil penelitian menunjukan bahwa hubungan harga diri dengan perilaku asertif berkorelasi kuat dengan angka sig 0,69. Hal ini menunjukan bahwa harga diri pada remaja kelas XI di SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya memiliki hubungan yang kuat. Â
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.