FMECA (Failure Mode Effect and Criticality Analysis) yang mempunyai pengertian suatu metode untuk mengevaluasi ataupun mendesain dari komponen pada suatu sistem dengan cara meneliti potensi modus kegagalannya untuk menentukan dampak yang akan terjadi pada komponen atau sistem kerja. Setiap potensi dari suatu modus kegagalan diklasifikasikan berdasarkan dampak yang dapat ditimbulkan pada keberhasilan sistem tersebut ataupun pada keselamatan pengguna dan peralatan, sehingga dapat diketahui kemungkinan kondisi paling kritis pada komponen yang akan terjadi. Konveyor rel merupakan alat transportasi batubara baru dengan rangkaian gerbong yang digerakkan oleh sistem penggerak luar. Dalam aplikasinya yang akan digunakan untuk mengangkut batubara di area tambang dari sebuah perusahaan tambang nasional dengan jarak antara loading station dan unloading station sekitar 2,3 km. Sebagai target diharapkan dapat mengangkut hingga 2,5 juta ton/tahun. Konveyor rel terdiri dari 8 sub sistem, salah satunya adalah drive station yang merupakan komponen penggerak dari Konveyor rel yang dipasang pada lokasi-lokasi tertentu. Untuk mencapai target angkut di atas, drive station sebagai komponen utama diharapkan memiliki komponen – komponen yang memadai. Untuk itu, jurnal ini akan membahas nilai kekritisan pada setiap komponen dari drive station menggunakan pendekatan FMECA. Analisis diawali dengan pengumpulan data berupa rancangan dasar dan cara kerja komponen-komponen drive station. Tahap selanjutnya adalah penerapan metode FMECA, yang menggabungkan prosedur FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) dan CA (Criticality Analysis). Prosedur FMEA terdiri dari penentuan sistem yang akan dianalisis, membuat diagram blok fungsi system, mengidentifikasi modus-modus kegagalan dan mengidentifikasi effect yang ditimbulkan oleh modus kegagatan tersebut. Sedangkan prosedur CA terdiri dari dua prosedur, yaitu perhitungan nilai kekritisan dan melakukan pemeringkatan berdasarkan modus kegagalan. Hasil analisis dari 21 sub komponen dan 18 part pada drive station,didapatkan 3 sub komponen yang memiliki nilai kekritisan tertinggi, yaitu baterai isi ulang untuk modus kegagalan tegangan berkurang dan no output yang memiliki nilai kekritisan masing-masing 0,063 dan 0,025, PLC dan VFD untuk modus kegagalan yang sama yaitu program error dengan nilai kekritisan 0,027.
Coffee is a commodity crop that has an important role in economic activities in Indonesia. Coffee is also one of Indonesia’s export commodities are quite important as a producer of foreign exchange in addition to oil and gas. In addition to the export opportunities increasingly open, the coffee market in the country is still enough of a major of this research is to produce a coffee peeling machine design and to know how to work the coffee peeling machine. Coffee peeling machines is expected to help farmers in the harvest with a maximum peeling and effective in use. With the existence of this machine can work in accordance hopes accordance with the wishes of farmers, as well as to increase the selling price is higher. In this study are analysing the problem, conceptualizing the design, manufacture schematic function block diagram, load calculation, material selection, until finally get a working drawing. The design method described with the design method used in the coffee peeling machines or machine depulper and the method is called the method of French design. Skin peeler machine coffee made with a capacity of 370 kg / h, using the prime mover’s gasoline engine with a power of 5.5 Hp and rotation can be changed as desired change from 1400 up to 4500 rpm. Round to be changed by prime movers’ belt - puly with a ratio of 1: 5. While the engine has the dimensions of length, width and Height of each is 727 x 457 x 1110 mm with a weight of 103 kg.
Kopi merupakan minuman yang mulai banyak digemari, karena memiliki kandungan berupa energi, protein dan lemak. Selain kandungannya kopi juga memiliki cita rasa yang kuat dan unik. Pengolahan kopi yang beragam jenis membuat orang banyak tertarik untuk mempelajarinya, termasuk dalam membuat alat perkakas yang mendukung pengolahan kopi tersebut. Salah satu alat tersebut adalah mesin pengupas yang berfungsi untuk memisahkan biji kopi dari kulitnya. Langkah-langkah dalam perancangan mesin ini mengacu pada metode French, mulai dari mengidentifikasi masalah, perancangan konsep, pemberian bentuk dan sketsa, pendetailan serta gambar kerja. Pada perancangan konsep dan pemberian bentuk dihasilkan blok fungsi diagram, dimana komponen-komponen utama itu ditentukan sesuai dengan kebutuhan. Penggerak mula mesin ini menggunakan motor listrik berdaya 4 Hp dan putaran 1450 rpm. Sistem transmisi yang terpilih adalah pasangan puli dan sabuk V dengan diameter puli penggerak 77 mm dan diameter puli yang digerakkan adalah 110,5 mm, sedangkan jenis sabuk yang terpilih adalah jenis sabuk tipe A dengan panjang sabuk 413 mm. Pada pendesaianan poros didapatkanlah material poros yang terbuat dari baja karbon S45C dengan panjang 1000 mm dan diameter 26 mm. Untuk desain akhir adalah pembuatan gambar kerja menggunakan software solidwork.
FMECA adalah suatu metode untuk mengevaluasi ataupun mendesain dari komponen pada suatu sistem dengan cara meneliti potensi modus kegagalannya untuk menentukan dampak yang akan terjadi pada komponen atau sistem kerja. Hasil FMECA ini adalah nilai kekritisan yang tertinggi. Nilai kekritisan yang tinggi akan mendapatkan nilai keandalan yang rendah, dimana keandalan mempunyai pengertian kemungkinan selamat suatu komponen dari semua komponen uji yang digunakan.Konveyor rel terdiri dari 8 sub sistem, salah satunya adalah drive station yang merupakan komponen penggerak yang dipasang pada lokasi-lokasi tertentu. Drive Station sendiri terdiri dari 5 komponen utama, yaitu panel daya listrik, sistem kontrol, unit penggerak, mekanisme pendorong dan rem mekanik. Rem mekanik sebagai komponen utama diharapkan memiliki sub komponen yang memadai. Untuk itu, penelitian ini akan membahas mengenai bagaimana cara untuk meningkatkan keandalan dari sub komponen rem mekanik. Dengan menggunakan metode FMECA akan didapatkan nilai kekritisan tertinggi dari sub komponen rem mekanik, setelah itu dilakukan perhitungan nilai keandalan dengan waktu yang sama, maka akan terlihat sub komponen yang nilai kekritisannya tertinggi dan nilai keandalannya terendah. Setelah itu, akan dilakukan peningkatan keandalan dengan tiga kemungkinan, yaitu Mengganti sub komponen atau dengan komponen yang memiliki keandalan yang lebih tinggi, dan atau pemasangan sistem secara redundancy, dan atau menurunkan waktu observasi dengan pemeriksaan dan pemeliharaan berkala.Dari analisis keandalan sub kompenen rem mekanik yang memiliki nilai kekritisan tertinggi dan nilai keandalan yang terendah adalah sub komponen pompa yang mempunyai modus kegagalan pompa bocor. Untuk menaikan keandalan yang akan diterapkan pada sub komponen pompa bocor, yaitu dengan cara menurunkan waktu observasi dengan pemeliharaan dan pemeriksaan berkala.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.