Penelitian kualitiatif dengan teknik survey ini merupakan tindakan pengukuran untuk memperoleh informasi tentang ketahanan daring dosen PGSD Universitas Muhammadiyah Cirebon dalam situasi pandemi covid-19. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif, data yang diperoleh dianalisis dan dideskripsikan. Sample dalam penelitian ini berjumlah 5 dosen. Instrumen yang digunakan adalah angket yang bertujuan untuk menjaring data ketahanan daring dosen PGSD. Seluruh sampel penelitian menunjukkan ketahanan daring yang baik dengan indicator meliputi 3 aspek standar ketahanan daring seorang dosen, yakni: keberlangsungan pembelajaran di 85% kewajibannya dalam kegiatan belajra mengajar (KBM) tatap muka, keragaman/variasi pembelajaran sebagai representasi keterampilan mengelola kelas virtual dan aspek enjoyment menjadi standar actual mengcover tuntutan perubahan pola pembelajaran di tengah situasi pandemic seperti sekarang ini. Data ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang merupakan epistemology manusia dalam mewadahi tumbuh dan mengembangkan dirinya, mampu dijalankan pihak civitas akademik di lingkungan Program Study Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Cirebon meski di tengah situasi pandemi seperti sekarang ini sebagai realisasi merdeka belajar.
Redox reaction matter which seems to be abstract makes students of X science grade difficult to understand the concept. Therefore, student-centered learning using teaching matter which has analyzed students’ character or as known as scientific-based approach LKPD is necessary. This research aimed to identify the students’ cognitive results after learning redox reaction matter using a scientific-based approach LKPD. The research was done at SMAN 1 Dukupuntang, Cirebon in the 2016-2017 school year using pre-experimental method with one-shot case study research design. The sample was students of X science 2 grade. The data collection was done via a questionnaire. The analysis technique was quantifying the result percentage before and after using LKPD. This research served LKPD data which involved learning activities such as (a) observing, (b) asking, (c) collecting the data, (d) associating, and (e) communicating whichstimulatedstudents to learn redox reaction matter actively. The pretest result showed that the students’ completeness percentage was 66,67% while the protest result using LKPD showed that the percentage increased to be 86,67%. The conclusion was using a scientific-based approach LKPD on redox reaction matter was successful to enhance students’ cognitive learning outcomes and fulfill the minimum completeness criteria (KKM)
Keterampilan berargumentasi adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh mahasiswa untuk mendukung keterampilan berpikir kritis yang merupakan salah satu keterampilan abad 21. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berargumentasi mahasiswa calon guru kimia pada materi elektrokimia melalui perkuliahan kimia sekolah menggunakan pendekatan writing to teach (WtT) yang dimodifikasi. Penelitian melibatkan 20 orang mahasiswa calon guru kimia semester 5. Data keterampilan berargumentasi diperoleh melalui tes keterampilan berargumentasi sebelum dan sesudah pembelajaran. Data respon mahasiswa terhadap penggunaan pendekatan WtT yang dimodifikasi diperoleh melalui wawancara. Data dianalisis menggunakan uji N-gain untuk menilhat peningkatan keterampilan berargumentasi dan uji t untuk melihat perbedaan keterampilan berargumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berargumentasi mahasiswa meningkat dan mahasiswa menyatakan bahwa kegiatan-kegiatan dalam pendekatan WtT yang dimodifikasi dapat membantu meningkatkan keterampilan berargumentasi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.