Abstrak: Kondisi kekurangan gizi yang disebabkan oleh kekurangan asupan gizi dalam jangka panjang dari pemberian makan yang tidak didasarkan pada kebutuhan gizi disebut dengan stunting. Kondisi tersebut dimulai sejak bayi didalam kandungan hingga anak berusia dua tahun, stunting dapat terjadi (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016). Stunting pada balita banyak terjadi di Indonesia sebesar 30,8%, menurut data riset kesehatan dasar tahun 2018. Sementara angka stunting di Jawa Barat tetap tinggi pada tahun 2019 (26,21%), terjadi penurunan sebesar 4,89% dari tahun sebelumnya (Layanan digital Jabar, 2022). Salah satu wilayah Provinsi Jawa Barat yang mendokumentasikan prevalensi stunting adalah Kabupaten Bandung. Sebanyak 62 Desa di Kabupaten Bandung menjadi lokasi fokus (lokus) Stunting, yang meliputi desa XXXX. Di komunitas XXXX, 20% anak kecil mengalami stunting. Pengetahuan masyarakat tentang pemberdayaan kesehatan adalah elemen utama yang berkontribusi terhadap masalah ini. Tujuan kegiatan ini meningkatkan kesadaran masyarakat tentang stunting melalui Pemberdayaan Masyarakat Sehat Anti Stunting. Kelompok usia dengan faktor risiko stunting menjadi fokus kegiatan ini, yaitu remaja putri, anak balita, ibu hamil, dan ibu nifas. Tujuan dari program ini adalah untuk menggali potensi desa dengan mengelola sumber daya gizi yang dibutuhkan oleh potensi alam desa dan potensi sumber daya manusianya, serta meningkatkan kesadaran dan sikap lokal terhadap inisiatif untuk menghindari stunting. Dengan bantuan penyuluhan, lomba membuat makanan sehari-hari anti stunting, dan strategi direct target approach, pelaksanaannya akan berlangsung mulai 11 Juli hingga 15 Agustus 2022 dengan cara yang menarik. Temuan menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia, masyarakat dapat menciptakan menu makanan sehari-hari yang memenuhi kebutuhan gizi mereka dan beragam. Hipotesis terkait stunting sedang dipahami dengan lebih baik di masyarakat, yang merupakan hasil lain. Oleh karena itu, diharapkan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam secara bijaksana kejadian stunting dapat dikurangi.Abstract: Stunting is a chronic malnutrition issue brought on by long-term insufficient nutrient intake from feeding that is not based on nutrient requirements. From the time the fetus is still in the womb until the kid is two years old, stunting can happen (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2016). Under-five stunting is prevalent in Indonesia at 30.8%, according to basic health research data from 2018. While the stunting rate in West Java remained high in 2019 (26.21%), it did so with a drop of 4.89% from the previous year (Jabar digital service, 2022). One of the regions of West Java Province to document the prevalence of stunting is Bandung Regency. A total of 62 settlements in the Bandung Regency make up the Stunting focal location (Locus), which includes the hamlet of XXXX. In the community of XXXX, 20% of young children are stunted. The public's knowledge of health empowerment is the primary contributing element to the issue. We want to raise people's awareness of stunting through the Anti-Stunting Healthy Community Empowerment. The age group with risk factors for stunting is the focus of this activity, namely teenage girls, children under the age of five, pregnant women, and postpartum. The goal of this program is to discover the village's potential by managing the nutritional resources required by the village's natural potential and the potential of its human resources, as well as by enhancing local awareness of and attitudes toward initiatives to avoid stunting. With the help of counseling, a competition to create anti-stunting daily meals, and a direct target approach strategy, the implementation will take place from July 11 through August 15, 2022, in an appealing manner. The findings demonstrate that by employing available resources, the community can create daily meal menus that both satisfy their nutritional needs and are diverse. Stunting-related hypotheses are being better understood in the community, which is another outcome. Therefore, it is thought that by using natural resource potential wisely, stunting in the hamlet may be reduced.
Anemia in pregnant women is an indicator of malnutrition and ill health. One of the ways to prevent anemia is by using natural ingredients as an alternative to increase Hb, is dragon fruit and honey. The aim of this research is to find out the effect of dragon fruit juice and honey on increasing the Hb of pregnant women. The research method used a Quasi-experimental design. The population and sample of the study were 30 pregnant women in the first to third trimesters, which were divided into cases and controls. The results showed that there was no significant effect of dragon fruit juice and honey on the increase in Hb of pregnant women with a p-value of 0.719. The conclusion is that dragon fruit juice and honey are not the only interventions to increase hemoglobin levels in pregnant women, but still need iron drugs and good nutrition.
Mual muntah merupakan salah satu ketidaknyamanan kehamilan yang dapat mengganggu dan menimbulkan komplikasi. Asuhan yang diberikan untuk mengatasi mual muntah dapat dilaksanakan dengan pendekatan farmakologi dan nonfarmakologi. Terapi non farmakologi yang dapat dikembangkan untuk mengurangi mual muntah yaitu hand massage dan pemberian minuman herbal. Sehingga asuhan mual muntah dapat dilakukan baik secara internal dan eksternal. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh pemberian terapi hand masaage dan minuman herbal jahe pada ibu hamil dengan mual muntah trimester 1. Jenis metode yang digunakan adalah quasy eksperiment dengan pre-post test design. Sampel di bagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Pengambilan sampel secara Randomized Controlled Clinical Trials (RCT). Jumlah sampel sebanyak 30 responden untuk masing-masing kelompok sehingga total responden yaitu 60 orang. Instrumen yang digunakan adalah Pregnancy-Unique Quantification Of Emesis/Nausea (PUQE). Penelitian dilakukan selama 3 bulan. Jenis analisa univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisa bivariat menggunakan analisis Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan intervensi yang dilakukan efektif terlihat dari selisih penurunan intensitas mual muntah pada ibu hamil dan nilai p-value 0,000 < dari nilai alpha (0.05). Simpulan didapatkan adanya pengaruh yang signifikan antara yang di berikan terapi hand massage dan konsumsi minuman herbal dengan yang tidak diberikan perlakuan terhadap ketidaknyamanan mual muntah pada ibu hamil. Berdasarkan penelitian di atas, hand massage dan terapi minuman herbal dapat diterapkan sebagai salah satu penanganan mual muntah pada ibu hamil.
ABSTRAK Sectio caesarea merupakan tindakan alternatif dalam proses persalinan untuk menyelamatkan ibu dan janin. Ibu Bersalin dengan operasi sectio caesarea dilakukan pembedahan pada dinding abdomen dan dinding rahim. Dampak yang paling sering muncul dirasakan oleh postpartum dengan post operasi sectio caesarea adalah nyeri. Nyeri akan berdampak pada bounding attachment terganggu, mobilisasi terbatas, Activity Daily Living (ADL) terganggu serta berpengaruh terhadap Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Asuhan yang diberikan terbatas pada terapi farmakologi dibandingkan non farmakologi. Foot massage adalah salah satu terapi non farmakologi yang dapat membantu menutup gerbang di posterior horns dari sumsum tulang belakang dan memblokir bagian dari nyeri ke sistem saraf pusat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea di RS AMC. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen dengan pendekatan one group pre test post test design. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 27 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRS) dan prosedur kerja foot massage. Responden dilakukan foot massage selama 20 menit selama 2 hari. Data di analisis dengan menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah klien post operasi sectio caesarea berada di skala nyeri 6 sebelum dilakukan foot massage dan hampir setengah memiliki skala nyeri 3 sesudah dilakukan foot massage dan didapatkan nilai p value = 0.000, sehingga disimpulkan ada pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea. Diharapkan rumah sakit dapat menjadikan foot massage sebagai salah satu alternatif manajemen non farmakologi dalam penanganan nyeri. Kata kunci: Foot Massage; Post Partum; Nyeri; Sectio Caesarea
Adolescence (adolence) is a period of transition from childhood to adulthood with the age limit of 10 to 18 years or before marriage which generally occurs in puberty, namely the process of changes in physical maturity. Physical or biological changes in young women are starting to experience menstruation. One complaint that usually occurs in women who are menstruating is dysmenorrhea . One way that can be done to reduce pain is by relaxation (guided imagery). This study aims to determine whether there is an effect of guided imagery relaxation therapy by decreasing the level of pain in primary dysmenorrhea in diploma of midwefery. The type of method used is quasy experiment with approach one group pre-post test design. The sampling method with probability sampling with a total sample of 51 respondents. The instrument used is NRS (numeral rating scal ) and SOP of guided imageryrelaxation therapy. The type of univariate analysis used frequency distribution and bivariate analysis using paired t test analysis. The results of this study indicate that guided imagery relaxation therapy is effective in reducing the scale of menstrual pain ( dysmenorrhea ) in diploma of midwefery, the results of statistical tests using the Wilcoxon test obtained with a significant value of p-value (2-tailed) 0,000 (p < 0.05). The conclusion of this study is that there is a significant effect of guided imagery relaxation therapy on decreasing the level of menstrual pain (dysmenorrhea) in adolescent girls. Based on the above research, guided imagery relaxation therapy can be applied as one of the non-pharmacological pain management during menstruation (dysmenorrhea).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.