This paper aims to examine the issue of the political existence of women cadres in the organizations of political parties. The issue of women's involvement is a crucial issue because of the perpetual shackles of patriarchal culture and the stigmatization of the existence of women. This often leads to unfair practices and the exclusion of women. The research method used is a qualitative descriptive method formulated by Lambert et al with a focus on literature review. The results of this study indicate that the importance of redefining the meaning of political parties that are accommodative to women’s issues (feminism) and the political existence of women from the past until now is considered progressively transformative because it has been proven to mobilize collective awareness actions about the importance of playing a role in efforts to realize gender justice.
Fokus tulisan ini menyelisik aktivisme politik para kader perempuan partai atau politisi perempuan di daerah Banten. Urgensi kajian ini karena adanya interseksi diskursus antara aktivisme perempuan, pengorganisasian partai, dan kultur patriarki di wilayah Banten khususnya, di Indonesia pada umumnya. Kami menggunakan metode kualititaf dengan pendekatan fenomenologi Creswell. Adapun hasil penelitian yaitu temuan soal pemaknaan aktivisme politik dari politisi perempuan berarti perempuan berjuang demi mencapai keadilan gender dan kebijakan-kebijakan pro-perempuan. Selanjutnya rekonstruksi dan proyeksi dari pemikiran politisi perempuan dalam politik dan pemerintahan, yaitu: (1) upaya holistik membangun kesadaran representatif dan potensi politisi perempuan di tubuh partai politik; (2) optimalisasi kebijakan affirmative action di bidang politik dan pemerintahan secara keseluruhan; (3) dukungan penuh dari partai-partai politik dan elitnya dalam memberikan kesempatan dan peluang yang proporsional terhadap politisi perempuan.
Prevalensi AIDS di Kota Depok pada tahun 2018 adalah sebesar 23,75%. Persentase penderita HIV/AIDS di Kota Depok berdasarkan golongan usia, yang tertinggi pada usia 25–49 tahun sebanyak 72,60%. Kota Depok merupakan wilayah dengan jumlah ODHA tertinggi di Kota Depok. Program PPIA dilaksanakan untuk mencegah penularan HIV dari ibu ke anak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan PPIA pada ANC oleh bidan di Bidan Praktik Mandiri di Kota Depok. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan grounded theory. Penelitian ini dilakukan di BPM di Kota Depok sejak bulan Maret–Juni 2019. Subjek penelitian adalah 5 bidan di Bidan Praktik Mandiri, pasien, bidang koordinator, dan sie Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Depok. Informan utama didapatkan dengan cara teknik snowball sampling. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri pedoman wawancara dan data dikumpulkan dengan cara in depth interview. Analisis data dilakukan dengan content analysis, keabsahan data dengan metode triangulasi sumber. Dari penelitian ini didapatkan bahwa PPIA pada ANC belum dilaksanakan secara maksimal di BPM di Kota Depok. Bidan berperan merujuk ibu hamil untuk mendapatkan ANC terpadu di puskesmas. Konseling dan penawaran tes HIV pada semua ibu hamil dapat menurunkan stigma dan diskriminasi di masyarakat. Pelaksanaan PPIA dapat melibatkan kader yang ada di wilayah dengan melibatkan semua lapisan masyarakat.
Zero waste is a movement that cares about the environment by reducing waste or not producing waste, which in turn can reduce demand. Garbage will be a threat to the health of living things to the planet earth. The purpose of this study is to be able to see and know the zero waste movement as a form of caring for the environment in South Tangerang City, as well as to increase public awareness in maintaining ecological balance through active participation. In analyzing, the author uses the theory of environmental politics with environmentalism and uses a qualitative research method approach and descriptive type. Then the data collection techniques are carried out through library research or literature studies and direct observation and interviews. How to analyze the data is done by reducing the data, presenting the data and drawing conclusions. So that the analysis of the zero waste movement will produce a result by showing the Minim Waste House program, which is a support program for communities that care about the environment and have an online environmental movement base through social media, one of which is by campaigning for a lifestyle by inviting the community and offline by implementing direct movements such as providing education regarding the importance of waste management as well as the garbage bin movement which is a waste clean action in South Tangerang City. The Minimized Waste House Program collaborates with the South Tangerang City Environmental Service (DLH) regarding its implementation, so far its implementation has been running but it is still not fully optimal because it is influenced by several factors such as inadequate infrastructure and public awareness which is quite lacking in its management.Keywords: Social Movement, Zero waste Movement, Garbage in South Tangerang CityAbstrak Zero waste menjadi salah satu gerakan yang peduli terhadap lingkungan hidup dengan mengurangi sampah atau tidak menghasilkan sampah, yang pada akhirnya dapat mengurangi kebutuhan. Sampah akan menjadi sebuah ancaman bagi kesehatan makhluk hidup hingga planet bumi. Tujuan dalam penelitian ini untuk dapat melihat serta mengetahui gerakan zero waste sebagai bentuk peduli terhadap lingkungan hidup di Kota Tangerang Selatan, serta sebagai peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga keseimbangan ekologis melalui partisipasi aktif. Dalam menganalisis, penulis menggunakan teori politik lingkungan dengan enviromentalisme serta menggunakan pendekatan metode penelitian kualitatif dan jenis deskriptif. Lalu dalam teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan atau studi literature dan observasi secara langsung serta wawancara. Cara menganalisis data yang dilakukan dengan mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Sehingga analisis gerakan zero waste akan menghasilkan sebuah hasil dengan menunjukan program Rumah Minim Sampah, yang menjadi program pendukung dari komunitas yang peduli terhadap lingkungan dan mempunyai basis gerakan lingkungan secara online melalui media sosial salah satunya dengan mengkampanyekan gaya hidup dengan mengajak masyarakat dan secara offline dengan penerapan gerakan secara langsung seperti memberikan edukasi terkait pentingnya pengelolaan sampah serta gerakan bak sampah yang menjadi aksi bersih sampah di Kota Tangerang Selatan. Program Rumah Minim Sampah berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tanggerang Selatan terkait dengan pelaksanaannya, sejauh ini pelaksanaanya telah berjalan namun masih belum terbilang belum sepenuhnya optimal karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti sarana prasarana kurang memadai serta kesadaran masyarakat yang terbilang cukup kurang dalam pengelolaannya.Kata Kunci: Gerakan Sosial, Gerakan zero waste, Sampah di Kota Tangerang Selatan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.