Kampas rem merupakan salah satu komponen yang berfungsi memperlambat dan menghentikan laju putaran poros. Sehingga peneliti ingin mengetahui sifat mekanik dari material bahan kampas rem menggunakan bahan organik yang ramah lingkungan dengan variasi komposisi yang berbeda. Komposisi bahan kampas rem yang digunakan pada penelitian ini bermatrik resin epoxy dengan penguat serat sabut kelapa dan serbuk arang tempurung kelapa dengan variasi arah serat acak dan arah serat vertikal. Pembuatan kampas rem ini diperoleh dengan cara pencampuran semua bahan dan dicetak menggunakan alat pres hidrolik dengan diberi tekanan antara 200-350 psi selama 60 menit. Penelitian ini menggunakan metode ogoshi bertujuan untuk mengetahui nilai laju keausan. Data yang diperoleh dari pengujian keausan kempas rem dengan variasi arah serat acak dengan komposisi berat serat sabut kelapa 2 gram, berat arang tempurung kelapa 22 gram, berat resin epoxy 25 gram dan berat hardener 25 gram sehingga harga laju keausan rata-rata sebesar 3,83 ´ 10-7 mm2/kg. Kampas rem dengan variasi arah serat vertikal dengan komposisi berat serat sabut kelapa 3 gram, berat arang tempurung kelapa 20 gram, berat resin epoxy 25 gram dan berat hardener 25 gram sehingga harga laju keausan rata-rata sebesar 4,83 ´ 10-7 mm2/kg. Maka, kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa semakin berkurangnya komposisi serat sabut kelapa dalam pembentuk spesimen komposit kampas rem menyebabkan nilai keausan kampas rem semakin tinggi atau tidak tahan aus. Hasil nilai keausan yang didapatkan setelah perhitungan pada spesimen komposit yang telah diuji tidak memenuhi syarat standar nasional indonesia (SNI) sebesar 5 ´ 10-4 - 4 ´ 10-3 mm2/kg dalam pengujian kampas rem komposit.
Komposit merupakan campuran dua atau lebih dari bahan yang berbeda menjadi satu. Matriks dan penguat sebagai penyusun dasar pembuatan komposit. Komposit ini memadukan antara polypropylene dengan serat daun nanas, yaitu polypropylene sebagai matriks dan serat daun nanas sebagai penguat. Selanjutnya untuk matriks bisa dibagi menjadi 2 jenis yaitu termoset dan termoplastik. Untuk termoset yaitu jenis matriks yang apabila diberikan perlakuan panas akan mengalami gosong dan tidak meleleh. Sedangkan untuk jenis termoplastik akan meleleh jika diberikan perlakuan panas. Polypropylene sendiri termasuk dalam kategori termoplastik. Saat ini persebaran sampah plastik seperti polypropylene semakin banyak sehingga perlu adanya tindakan agar tidak mencemari lingkungan dengan cara mengubah polypropylene menjadi matriks pada komposit.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik material komposit dari polypropylene dengan serat daun nanas menggunakan uji impak, serta mengetahui struktur dari pada komposit dengan uji makro. Metode yang dilakukan dalam pembuatan komposit ini yaitu eksperimen dimana peneliti membuat komposit dengan memadukan antara polypropylene dan serat daun nanas menjadi komposit. Pembuatan komposit ini menggunakan ukuran ASTM D6110-10 dengan panjang 5.5 cm, lebar 1 cm, tinggi 1 cm. Hasil pengujian terbaik setiap variasi yaitu pertama dari variasi acak terdapat pada spesimen 3 menghasilkan nilai energy sebesar 9.652 J dan harga impak sebesar 0.084 J/mm². Untuk variasi horizontal terpadat pada spesimen 3 dengan nilai energy mencapai 7.5 J dan harga impak sebesar 0.060 J/mm². Selanjutnya variasi vertikal pada spesimen 1 dengan nilai energy mencapai 5.172 J dan harga impak dengan nilai 0.055 J/mm².
Indonesia has a wealth of natural resources that are very abundant, where one of the natural resources that can be found in Indonesia is plants that contain fiber. At this time plants containing fiber were mostly used for the manufacture of handicrafts. One of the plants in question is the pandan plant, with the passage of time, it is necessary to use fiber from pandan plants so that it can be used for the latest technology. In this study, composites were made using pandan fibers, where for variations of this study, namely 0°, 90° and random. As for the process of making composites using the press method and in coating carbon cloth on composite surfaces using the hand lay up method. In this study, researchers conducted tensile testing based on ASTM D-3039 and for impact testing based on ASTM E-23. The results of this study were for specimens in the best tensile testing was at an angle variation of 90° with an average tensile strength of 29.43 MPa. The highest impact test results are in the 90° variation with an absorbable energy value of 2,622 J and for an impact price value of 0.033 J/mm 2 .
Kampas rem merupakan media atau komponen pada rem yang bekerja untuk memperlambat atau memberhentikan kendaraan. Umumnya kampas rem yang banyak dipasarkan terbuat dari bahan asbes, semi logam dan non-asbes. Kampas rem berbahan dasar asbes diketahui tidak ramah lingkungan yang bersifat karsinogenik. Oleh karena itu pembuatan kampas rem berbahan dasar non-asbes dengan bahan dasar serat sabut kelapa perlu dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat kampas rem berbahan dasar serat sabut kelapa, resin epoxy, dan arang kelapa. Pembuatan kampas rem dibuat sebanyak 2 variasi arah serat yaitu horizontal dan tidak beraturan serta variasi berat bahan dengan masing-masing terdiri dari 3 spesimen. Spesimen kampas rem yang telah dibuat diuji laju keausan spesifik menggunakan metode ogoshi. Hasil pengujian keausan kampas rem berbahan dasar serat sabut kelapa variasi kampas rem horizontal rata-rata nilai keausannya senilai 3,37 kg dan variasi kampas rem tidak beraturan memperoleh nilai keausan senilai 3,83kg. Nilai keusan spesifik dari suatu kampas rem dipengaruhi oleh arah serat dan komposisi berat serat, berat arang, dan berat resin epoxy. Berdasarkan data pada kampas rem horizontal dan tidak beraturan maka semakin banyak serat dan arang kelapa maka akan mempengaruhi nilai hasil keausan.
Salah satu faktor keamanan pada suatu kendaraan adalah sistem pengereman, yang dimana rem tersebut adalah faktor terbesar dalam memperlambat dan menghentikan kendaraan dan jika diabaikan sistem rem ini dapat menyebabkan kecelakaan dalam berkendara yang cukup fatal. Karena rem menanggung beban yang krusial pada proses pengereman atau menghentikan suatu laju kendaraan. Dengan memanfaatkan limbah serat sabut kelapa untuk membuat kampas rem dengan bahan non-asbes memiliki sifat mekanik yang lebih baik. Pembuatan spesimen dibuat 2 variasi arah serat yaitu arah serat vertikal dan horizontal dan masing masing terdiri dari 3 spesimen. Dan spesimen akan diuji dengan menggunakan metode ogoshi untuk mencari nilai keausan spesifik. Hasil penelitian menunjukan tingkat keuasan kampas rem dengan variasi arah vertikal memiliki nilai tingkat keuasan rata-rata sebesar 4,78 × 10-7 mm2/kg dan variasi arah serat horizontal memiliki nilai tingkat keausan rata-rata sebesar 3,37 × 10-7 mm2/kg. Maka kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa nilai keausan spesifik dapat dipengaruhi perbedaan komposisi, serta arah serat. Arah serat mempengaruhi perbedaan nilai keausan spesifik yang cukup kecil sedangkan semakin besar kandungan serat sabut kelapa maka nilai keausan spesifik cukup besar dan cukup baik dibandingkan dengan nilai keausan spesifik arah serat horizontal. dan tingkat nilai keausan spesifik kampas rem yang dibuat tidak sesuai standar yang ada. yang dimana nilai standar keausan spesifik kampas rem adalah 5 × 10-4 mm2/kg hingga 5 × 10-3 mm2/kg.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.