ABSTRAKGingivitis merupakan inflamasi yang mengenai jaringan gingiva yang disebabkan oleh plak. Salah satu faktor predisposisi gingivitis adalah ketidakseimbangan hormon endokrin pada waktu pubertas. Peningkatan kadar hormon endokrin selama usia pubertas menyebabkan vasodilatasi jaringan gingiva yang mengakibatkan gingivitis. Tujuan: untuk mengetahui perbedaan angka kejadian gingivitis antara usia prapubertas dan usia pubertas di kota Malang.Metode: Jenis penelitian ini survei analitik dengan pendekatan crosssectional. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampel. Pemeriksaan skor gingivitis dengan Modified Gingival Index (MGI). Hasil: skor gingivitis pada 33 usia prapubertas didapatkan 81,8% gingivitis ringan, 18,2% termasuk sehat, sedangkan skor gingivitis 33 usia pubertas didapatkan 90,9% gingivitis ringan, 9,1% gingivitis sedang. Analisis data menggunakan uji fisher exact test dan coefisien contingency menunjukkan bahwa terdapat perbedaan angka kejadian gingivitis usia prapubertas dan pubertas di kota Malang. Kesimpulan: angka kejadian gingivitis usia prapubertas lebih rendah dibandingkan dengan usia pubertas. ABSTRACTGingivitis is an inflammation of gum caused by the accumulation of plaque. One of the predisposition factors of gingivitis is endocrine hormone's imbalance in the pubertal period.The increasing endocrine hormone levels during puberty cause vasodilatation that increases blood circulation to the gingival tissue, it can result in gingivitis. Objectives: to know the difference of gingivitis prevalence between prepubertal and pubertal in Malang. Methode: The research type is an analytical survey with approach cross-sectional. The samples technique using the purposive sample. Gingivitis score was valued by Modified Gingival Index (MGI). Result: The value
Abstrak Anemia merupakan masalah kesehatan yang paling banyak ditemukan pada ibu hamil di Indonesia karena sekitar 50% atau 1 diantara 2 ibu hamil di Indonesia menderita anemia. Penyebab langsung anemia adalah kurangnya asupan gizi/ nutrient pada ibu hamil. Salah satu makanan lokal masyarakat Kota Tanjungpinang adalah otak-otak yang dimodifikasi dengan menggunakan tempe dan ikan bilis dan mengandung zat besi tinggi sehingga dapat mengatasi anemia pada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi otak-otak tempe bilis terhadap kadar Hb ibu hamil dengan anemia di Kota Tanjungpinang. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan rancangan one group pre and post test dan jumlah sampel 16 ibu hamil dengan anemia yang diberikan makanan otak-otak tempe bilis selama 10 hari. Kadar Hb diukur sebelum dan sesudah pemberian otak-otak tempe bilis dengan menggunakan Hemoglobin Testing System Quick-Check (Hemocrhomac). Data diuji statistik menggunakan Uji Dependent Samples T-Test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar Hb meningkat 0,85 gr%setelah diberikan makanan otak-otak tempe bilis dengan p value 0,000. Kesimpulan penelitian ada pengaruh konsumsi otak-otak tempe bilis terhadap kadar Hb ibu hamil dengan anemia di Kota Tanjungpinang. Disarankan makanan otak-otak tempe bilis ini dijadikan alternatif mengatasi anemia pada ibu hamil. Kata kunci: otak-otak tempe bilis, ibu hamil anemia, kadar hemoglobin
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.