Sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tenaga perawat tentang pelaksanaan praktek keperawatan yang benar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh pemerintah serta sebagai wujud pelaksanaan kerjasama dengan Prodi DIII Keperawatan Luwuk dalam hal Tridharma, maka dilaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Puskesmas Simpong. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada tenaga perawat yang bekerja di Puskesmas Simpong tentang kewajibannya dalam melakukan praktek keperawatan baik di fasilitas pelayanan kesehatan maupun praktek mandiri serta kompetensi perawat dalam kondisi kegawatdaruratan. Metode pelaksanaan kegiatan adalah dengan melakukan penyuluhan dan tanya jawab. Kegiatan ini melibatkan 13 orang tenaga perawat yang telah ditunjuk oleh kepala puskesmas. Hasil kegiatan adalah semua tenaga perawat yang mengikuti kegiatan ini mengetahui dan memahami prosedur/alur pengurusan STR dan SIPP sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan penatalaksanaan pelayanan pada keadaan gawat darurat serta cara penanganan permasalahan etik yang ditemukan melalui pembuatan SOP/Peraturan serta menginformasikannya agar masyarakat mengetahuinya.
In 2019 non-communicable diseases (NCDs) were the cause of 62,6% of deaths in low-middle-income countries. These groups of diseases are the manifestation of the unhealthy lifestyle of an individual. Nutritional status, activity level, environmental sanitation, smoking, and alcohol drinking habits are the risk factors for NCDs, which have been adopted since adolescence. College students, the group of people who are between late adolescence and young adults period, are at high risk of being neglected as a target in health programs. Therefore, community service was held by Puskesmas Kampung Baru (PKM KB), collaborating with Poltekkes Kemenkes Palu Prodi D-III Keperawatan Luwuk. The aims of this community service are to provide health services for college students and to analyze their risk of having NCDs in later life through a series of anthropometric measurements. There were 96 college students as participants. The average height is 154,4 cm, weight is 53,6 kg, and waist circumference is 75,4 cm. Further analyses show that 40% of the participants were at high and very high risk of developing NCDs. With this result, support from stakeholders such as local health authorities and College institution is needed to ensure that college students are included as targets in health programs, especially in NCDs prevention programs. Abstrak Pada tahun 2019 sebesar 62,6% kematian di negara-negara berkembang disebabkan oleh penyakit tidak menular (PTM). Penyakit tidak menular merupakan manifestasi dari pola hidup yang tidak sehat dari seseorang. Status gizi, tingkat aktivitas, sanitasi lingkungan, kebiasaan merokok dan minum alcohol merupakan faktor risiko terjadinya PTM, dimana faktor risiko ini biasanya telah diadopsi oleh individu tersebut sejak masih remaja. Mahasiswa, yang masih dalam periode remaja dan dewasa awal, merupakan kelompok yang sangat berpotensi untuk terabaikan dalam hal sasaran program kesehatan. Melihat hal tersebut, Puskesmas Kampung Baru (PKM KB) bekerjasama dengan Poltekkes Kemenkes Palu Prodi D-III Keperawatan Luwuk melakukan pengabdian kepada masyarakat (PkM) melalui pelayanan kesehatan terhadap mahasiswa dari perguruan tinggi yang ada di wilayah kerja PKM KB. Tujuannya adalah untuk mendeteksi risiko PTM pada mahasiswa melalui pengukuran antropometri. Hasil pengukuran pada 96 mahasiswa menunjukkan bahwa rata-rata mahasiswa yang diukur berusia 19,25 tahun, memiliki tinggi badan 154,4 cm, berat badan 53,6 kg, dan memiliki lingkar perut 75,4 cm. Analisis lebih lanjut menunjukkan hampir 40% mahasiswa memiliki risiko yang tinggi dan sangat tinggi untuk menderita PTM. Dengan hasil ini disarankan agar adanya peningkatan dukungan otoritas Kesehatan setempat dan institusi Pendidikan tempat mahasiswa menimba ilmu dalam upaya untuk menyertakan mahasiswa sebagai target pelayanan program Kesehatan terutama program pencegahan PTM.
Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, terdapat setidaknya 9,2% masyarakat Indonesia yang mengalami cedera, sebanyak 70% diantaranya mengalami cedera yang disertai dengan luka. Penyembuhan luka yang tidak optimal dan terhambat dapat menyebabkan kerugian bagi penderita berupa berkurangnya kualitas kehidupan akibat ketidaknyamanan pada saat melakukan aktivitas sehari-hari, masa perawatan yang lama, peningkatan biaya perawatan, hingga dapat mengancam kehidupan penderita tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan sebagai respons terhadap permintaan Karang Taruna Desa Hunduhon dalam rangkaian kegiatan khitanan massal, dengan tujuan agar masyarakat Desa Hunduhon memiliki pengetahuan yang benar mengenai zat gizi dan contoh bahan makanan yang dapat membantu dalam proses penyembuhan luka. Kegiatan dilaksanakan dengan metode penyuluhan menggunakan PowerPoint sebagai media, pada tanggal 28 Maret di desa Hunduhon dengan peserta sebanyak 25 orang yang terdiri dari orang tua peserta Khitanan Massal dan anggota masyarakat di sekitar tempat kegiatan berlangsung. Tanya jawab yang dilakukan di awal dan di akhir penyuluhan menunjukkan bahwa setelah pemberian materi, peserta kegiatan memahami bahan makanan dan jumlah yang perlu dikonsumsi agar proses penyembuhan luka berjalan optimal. ABSTRACT According to the Basic Health Research 2018, there were at least 9.2% of Indonesians were injured, 70% of them have open wounds. Wound healing that is not optimal and hampered can cause losses for sufferers in the form of reduced quality of life due to discomfort during daily activities, long treatment periods, increased treatment costs and can threaten the life of the patient. This community service activity was carried out in response to the request of the Youth Organization of Hunduhon Village in a series of mass circumcision activities, with the aim that the people of Hunduhon Village have the correct knowledge about nutrients and examples of food ingredients that can assist in the wound healing process. The activity was carried out using an outreach method using PowerPoint as a medium, on March 28 in Hunduhon village with 25 participants consisting of parents of mass circumcision participants and members of the community around where the activity took place. Questions and answers conducted at the beginning and at the end of the counseling showed that after the material was given, the activity participants understood the food ingredients and the amount that needed to be consumed in order for the wound healing process to run optimally.
Menurut Riset Kesehatan Dasar dari tahun 2013 sampai tahun 2018, kecepatan penurunan prevalensi stunting nasional tidak cukup massif. Untuk mempercepat upaya tersebut, salah satu sasaran intervensi adalah wanita prakonsepsi. Masa prakonsepsi merupakan masa yang sangat penting dalam siklus hidup manusia, bahkan masa prakonsepsi ditengarai dapat mempengaruhi status gizi anak hingga dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kebiasaan makan wanita prakonsepsi di 10 Puskesmas lokus percepatan pencegahan stunting di Kabupaten Banggai. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode cros-sectional pada 390 wanita prakonsepsi di 10 Puskesmas di wilayah Kabupaten Banggai. Variabel yang diamati adalah frekuensi makan dari 5 jenis/golongan makanan dimana frekuensi makan setiap jenis/golongan makanan dikategorikan ke dalam 4 kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita prakonsepsi di 10 wilayah Puskesmas di Kabupaten Banggai mengonsumsi makanan pokok, lauk hewani dan sayur hijau sebanyak minimal 2 kali sehari, dan mengonsumsi lauk nabati 2-4 kali per minggu, serta mengonsumsi produk susu dan olahannya kurang dari 1 kali per bulan. Dengan hasil ini, hendaknya program intervensi stunting yang sasaran utamanya adalah wanita prakonsepsi dapat diformulasikan sesuai dengan karakteristik kelompok wanita tersebut.
Non-Communicable Diseases (NCDs) are diseases that are not transmitted to other people through any form of contact. Examples of NCDs include stroke, coronary heart disease, cancer, diabetes mellitus, hypertension, and conditions resulting from accidents and violence. In Banggai Regency, the number of people with NCDs continues to increase, with 5.2% having hypertension and 8.5% having diabetes mellitus in 2021. NCDs can be detected through early detection by measuring blood pressure, cholesterol levels, blood sugar, and body mass index (BMI). The aim of this activity is to screen for NCDs and cervical cancer. The participants of this activity are 22 women from the Ministry of Religious Affairs Women's Association in Banggai Regency. The activity was conducted in October 2022 at the campus of the D3 Nursing Study Program in Luwuk. The examination method used rapid tests to measure cholesterol and blood sugar levels, while blood pressure was measured using a digital sphygmomanometer, and anthropometric measurements were taken to obtain BMI data. IVA tests were also conducted to detect cervical cancer. The results of the examination showed that 63.6% of the participants were at risk of pre-hypertension, 12.7% were at risk of hypercholesterolemia, and 31.8% were at risk of diabetes mellitus. The BMI measurements showed that 59.1% were in the obesity category, and 72.7% had an obese waist circumference. The IVA tests did not detect any risk of cervical cancer. NCD screening through routine health check-ups should be done periodically to detect NCD risks as early as possible.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.