Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang dikenal dengan COVID-19 adalah penyakit yang baru dan telah menyebar dengan cepat dari Wuhan (provinsi Hubei) ke provinsi lain di Cina dan seluruh dunia termasuk Indonesia. Secara umum, COVID-19 adalah penyakit akut yang bisa sembuh tetapi juga mematikan, dengan case fatality rate (CFR) sebesar 4%. Spektrum klinis pneumonia COVID-19 berkisar dari kondisi ringan sampai dengan berat. COVID 19 diduga memiliki risiko potensiasi proses patofisiologi terhadap timbulnya komplikasi kardiak, dan telah diketahui bahwa mekanisme penyakit kardiovaskular serupa dengan mekanisme jalur imunologi. Penyakit kardiovaskular adalah komorbid terbanyak pada pasien COVID 19, SARS, dan MERS. Prevalensi diabetes mellitus (DM) dan penyakit kardiovaskular pada SARS adalah 11% dan 8% dan membawa angka kematian meningkat 2 kali lipat. Pada kasus COVID 19, komorbid penyakit kardiovaskular lebih banyak menunjukkan kasus yang berat. Bagaimana mekanisme komorbid ini memperburuk keluaran pasien masih tidak jelas, namun beberapa hipotesisnya antara lain usia lanjut, gangguan sistem imun, peningkatan kadar ACE2 atau mungkin ada hubungan antara COVID 19 dengan penyakit kardiovaskular. Tinjauan pustaka ini akan menjelaskan berbagai gangguan kardiovaskular yang mungkin terjadi pada infeksi COVID 19 secara lebih mendalam.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang dikenal dengan COVID-19 adalah penyakit yang baru dan telah menyebar dengan cepat dari Wuhan (provinsi Hubei) ke provinsi lain di Cina dan seluruh dunia termasuk Indonesia. Secara umum, COVID-19 adalah penyakit akut yang bisa sembuh tetapi juga mematikan, dengan case fatality rate (CFR) sebesar 4%. Spektrum klinis pneumonia COVID-19 berkisar dari kondisi ringan sampai dengan berat. COVID 19 diduga memiliki risiko potensiasi proses patofisiologi terhadap timbulnya komplikasi kardiak, dan telah diketahui bahwa mekanisme penyakit kardiovaskular serupa dengan mekanisme jalur imunologi. Penyakit kardiovaskular adalah komorbid terbanyak pada pasien COVID 19, SARS, dan MERS. Prevalensi diabetes mellitus (DM) dan penyakit kardiovaskular pada SARS adalah 11% dan 8% dan membawa angka kematian meningkat 2 kali lipat. Pada kasus COVID 19, komorbid penyakit kardiovaskular lebih banyak menunjukkan kasus yang berat. Bagaimana mekanisme komorbid ini memperburuk keluaran pasien masih tidak jelas, namun beberapa hipotesisnya antara lain usia lanjut, gangguan sistem imun, peningkatan kadar ACE2 atau mungkin ada hubungan antara COVID 19 dengan penyakit kardiovaskular. Tinjauan pustaka ini akan menjelaskan berbagai gangguan kardiovaskular yang mungkin terjadi pada infeksi COVID 19 secara lebih mendalam.
Background and Aims Hyponatremia is often observed in patients with heart failure. The proposed pathophysiology of hyponatremia in heart failure is due to increase of arginine vasopressin activity that elevates renal water reabsorption, thereby diluting sodium content in plasma. Hyponatremia has been identified as a factor that worsens heart failure patients' prognosis, including cardiovascular morbidity and mortality. Thus, this study was conducted to investigate the impact of hyponatremia in heart failure patients on rehospitalisation within thirty days. Methods and Results This is a single-centre prospective cohort study. A total of 205 acute decompensated heart failure patients admitted to National Cardiovascular Center Harapan Kita from July 2018 to March 2019 were included into the study. The study population was then divided into two groups based on predischarge sodium level. In this study, hyponatremia was defined as serum sodium level less than 135 mEq/l. Among the study population, 58 patients (28.3%) had hyponatremia at discharge. The data was analyzed using chi-square test. There were 19 patients who were readmitted within 30 days and 52.9% of them had hyponatremia at discharge. The effect of hyponatremic status at discharge to 30-day readmission rate was statistically significant (p = 0.03, OR = 3.19 95%CI 1.22-8.33). Conclusion Hyponatremia in heart failure patients at discharge is associated with increased risk of 30-day readmission.
COVID-19 has been declared by WHO as a pandemic since March 2020. The pandemic has caused major deaths in the world and has become the candidate for the third largest pandemic in history after the Black Death pandemic and the Spanish Flu pandemic. Many conditions have made the deaths in the COVID-19 pandemic become large, including collision with the obesity epidemic. The aim of this literature review is to discuss the relationship between obesity as a risk factor for high mortality COVID-19 and its management.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.