This study regarding the learning Japanese “Kaiwa” based on strategy. The result shows that strategies are grouped into direct strategies and indirect strategies. By using strategies that are in accordance with the wishes and character of the learner, maximum results can be achieved in learning any language. In Quantum Teaching it is said that humans teach 10% of what is read, 20% of what is heard, 30% of what is seen, 50% of what is seen and heard 70% of what is said and 90% of what is said and done because education will be effective when we accept the theory and be accompanied by exercises. One thing that should be underlined is the natural situation in practice, there is a tendency to have a significant influence in the process of achieving language learning.
The many changes contained in the Jepang language verbs often cause mistakes made by learners, especially changes in the verbs of the kanoukei form (can form)), especially for elementary level learners at the Faculty of Language and Arts Japanese language education study program. The purpose of this study was to obtain accurate data on students' ability to convert verbs in Japanese into the form of kanoukei (can form), using kyoukasho minna no nihongo. This prompted the author to research the extent of Nihongo's teaching at the Faculty of Language and Arts, Manado State University. Based on the results of the analysis that has been obtained using the percentage formula which is then searched for the average value, it is known that the level of student ability to change verbs in Japanese is 38%. This result is obtained from the sum of the values of all respondents divided by the number of respondents. In accordance with the existing results and when compared with the standards or assessment criteria that have been determined above, the overall level of student ability to change verbs in Japanese shows <50%. From the results of the research obtained, it is clearly stated that students have not been able to change verbs in Japanese. This is because the achievement of the overall average value only reaches 38%.
Pembelajaran menyenangkan artinya pembelajaran yang interaktif dan atraktif, sehingga anak didik dapat memusatkan perhatian terhadap pembelajaran yang sedang dijalaninya. Dalam pemilihan media seorang pendidik diharapakan pandai-pandai memilih dan memilah media yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Media pembelajaran yang akan digunakan harus menyesuaikan dengan umur siswa, keadaan siswa, situasi lingkunan belajar siswa, kemampuan siswa, dan waktu yang tepat.Tiap jenis media mempunyai karakteristik atau sifat-sifat khas tersendiri. Artinya mempunyai kelebihan dan kekurangan satu terhadap yang lain . Sifat-sifat yang biasanya dipakai untuk menentukan kesesuaian penggunaan atau pemilihan media ialah: 1. Jangkauan 2. Keluwesan 3. Ketergantungan 4. Atribut. Anak didik belajar, 10% dari apa yang dibaca, 20% dari apa yang didengar, 30% dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang dilihat dan didengar, 70% dari apa yang dikatakan, dan 90% dari apa yang dikatakan dan dilakukan (Sheal, Peter, 1989). Guru yang aktif adalah guru yang memantau kegiatan belajar anak didik, memberi umpan balik, mengajukan pertanyaan yang menantang, dan memperbanyak gagasan anak didik untuk dapat dimunculkan. Sedangkan anak didik yang aktif adalah mereka yang sering bertanya, mengemukakan pendapat, mempertanyakan gagasan sendiri/orang lain, dan aktif melakukan suatu kegiatan belajar . Kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk pelatihan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi kepada Guru-guru di Guru-guru di Desa Danowudutelah berhasil dilaksanakan dengan baik. Pelaksanaan pelatihan ini telah mencapai tujuan yang dilaksanakan karena semua peserta dapat menguasai dan membuat media pembelajaran yang bervariasi
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui latar belakang, perkembangan, dan aspek sosial dari alat musik koto. Subjek penelitian adalah kajian tentang alat musik koto di zaman modern. Objek dari penelitian ini adalah alat musik koto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian dari alat musik koto di zaman modern ini adalah adanya perbedaan yang besar antara musik koto pada zaman dulu dan zaman sekarang dan sangat berdampak bagi musik tradisional Jepang khususnya musik koto. Perubahaan ini dapat dilihat dari aspek sosial dimana pada zaman dahulu alat musik koto hanya bisa dimainkan oleh biksu dan pegawai istana sedangkan zaman moden ini, alat musik koto dapat dimainkan oleh semua kalangan. Selain itu,pertunjukkan yang dulunya hanya bisa dimainkan di istana sekarang bisa dimainkan dikalangan publik. Perubahan ini dilakukan oleh musisi buta dan masyarakat kelas pedagang dimana mereka bertanggung jawab akan kemajuan dari pertunjukkan musik koto sehari-hari.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.