Motivation becomes a very important aspect in various activities carried out by everyone, including students while studying in college. Many works of literature and publications have revealed the relationship between motivation and learning outcomes at the school level with traditional methods and this study tries to explore the topic again by using the Guided Discovery Learning (GDL) method which is different from traditional/classical learning methods. To find out differences in achieving learning outcomes through the method are based on the level of achievement motivation of students at the college level of physical education program. This study uses a quasi-experimental method with a sample of 38 college students, and the learning process is 12 offline face-to-face meetings. The level of students’ motivation was measured using a motivational questionnaire consisting of 38 questions regarding achievement motivation, and students’ cognitive abilities were measured using three lecture material tests conducted at the beginning, middle, and end of the class term. The results of the study were processed quantitatively using statistical software to see the descriptive and inferential analysis in concluding the significance of the difference between low and high-motivated samples in their achievements in sports nutrition lectures. This study reveals a significant difference in the achievement of the sample after going through GDL learning based on the level of motivation. The results of the Student T-test and Wilcoxon’s statistical difference test on the Low-Motivated (LM) sample showed an insignificant difference on the 1–2 test, and a significant difference in the achievement of tests 2–3 and 1–3 at the level of α.05. The High-Motivated (HM) sample showed the consistency of significant changes in each test carried out (1–2, 2–3, and 1–3) at the level of α.05.

Pelatihan Bola Basket Terhadap  Pembina Dan Pelatih Ekstrakurikuler Tingkat SMP Se-Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang. Pembina dan pelatih ekstrakurikuler di sekolah merupakan penanggung jawab berjalannya ekstrakurikuler dari seluruh kegiatan yang direncanakan. Melalui pembina dan pelatih ekstrakurikuler  yang kompeten, tujuan untuk memberi kesempatan siswa mengekspresikan bakat dan minatnya di luarkegiatan kurikuler dapat terlaksana dengan baik. Bola basket sering dikemukakan sebagai olahraga yang cukup kompleks membutuhkan perhatian dan keahlian yang lebih mendalam. Kompetensi pengetahuan pelatih menjadi modal yang cukup penting bagi pelatih dan pembina Ekstrakurikuler bolabasket dalam melaksanakan program latihan yang tepat. Tujuan umum dari penelitian ini memetakan tingkat pengetahuan pembina dan pelatih Ekstrakurikuler bola basket pada sekolah menengah pertama  dan sekolah menengah atas se-Rengasdengklok Kab. Karawang

Dalam kesehatan ada istilah “mencegah lebih baik dari pada mengobati”. Artinya bahwa dengan upaya meningkatkan dan memelihara kesehatan serta mencegah timbulnya masalah kesehatan atau penyakit akan jauh lebih mudah, lebih murah dan mudah dibanding ketika masuk pada fase pengobatan. Jika sakitnya tergolong ringan tidak akan menjadi masalah yang serius. Namun, seperti penyakit jantung koroner, diabetes mellitus, kanker, obesitas dan penyebaran virus pada kondisi pandemic Covid-19 akan sangat sulit ditangani apabila sudah masuk fase berat. Pedoman gizi seimbang menggantikan slogan lama yang telah diimplementasikan di Indonesia yaitu “Empat Sehat Lima Sempurna”. Slogan tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) bidang gizi serta masalah dan tantangan yang dihadapi.  Pemahaman siswa terhadap pola hidup dan gizi seimbang yang baik akan diimplementasikan dengan benar, sehingga masalah pola hidup sehat dan keseimbangan gizi dapat diatasi. Perlunya diadakan sosialisai budaya pola hidup sehat dan gizi seimbang.