AbstrakAktivitas fisik merupakan satu dari empat pilar program penatalaksanaan diabetes mellitus. Aktivitas fisik yang kurang juga merupakan salah satu penyebab meningkatnya angka kejadian diabetes melitus. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan aktivitas fisik dengan kadar glukosa darah puasa pada pasien diabetes melitus. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan potong lintang terhadap 120 pasien diabetes melitus yang datang ke poliklinik penyakit dalam rumah sakit Dr. M. Jamil Padang yang memenuhi kritia inklusi dan ekslusi. Pada penelitian ini didapatkan dari 36 pasien dengan kadar glukosa darah puasa normal ada 24 pasien dengan aktivitas fisik ringan dan 12 pasien dengan aktivitas fisik sedang-berat. Dari 84 pasien yang memiliki kadar glukosa darah puasa meningkat, terdapat 60 pasien dengan aktivitas fisik ringan dan 24 pasien dengan aktivitas fisik sedang-berat. Hasil penelitian diolah dengan rumus Chi-square sehingga nilai p=0.602 (p>0.05). Simpulan studi ini ialah tidak terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan kadar glukosa darah puasa pada pasien diabetes melititus yang datang ke poliklinik rumah sakit M. Jamil Padang. Kata kunci: aktivitas fisik, kadar glukosa darah puasa AbstractPhysical activity is one of four main management for diabetes mellitus patients. Lack of physical activity can cause increasing of diabetes mellitus to happen. The objective of this study was to determine the relation between physical activity and fasting blood glucose level in diabetes mellitus patients. The methode of this research was analytic with cross sectional approach that took 120 pasients diabetes mellitus in internal medicine's policlinic Dr. M.Djamil Hospital Padang which fit the inclusion an exclusion criteria. The results were from 36 patients who had normal fasting blood glucose level there were 24 patients with mild activity and 12 with medium-heavy activity. There were 84 patients who had increase fasting blood glucose level 60 patients with mild activity and 24 patients with medium-heavy acivity. This research was processed using chi-square test and the result is p=0.602 (p>0.05) There is no significant correlation between physical acitivity winth fasting blood glucose level of diabetes mellitus pasients in internal medicine's policlinic M. Jamil Hospital Padang
Aktivitas fisik merupakan satu dari empat pilar program penatalaksanaan diabetes mellitus. Aktivitas fisik yang kurang juga merupakan salah satu penyebab meningkatnya angka kejadian diabetes melitus. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan aktivitas fisik dengan kadar glukosa darah puasa pada pasien diabetes melitus. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan potong lintang terhadap 120 pasien diabetes melitus yang datang ke poliklinik penyakit dalam rumah sakit Dr. M. Jamil Padang yang memenuhi kritia inklusi dan ekslusi. Pada penelitian ini didapatkan dari 36 pasien dengan kadar glukosa darah puasa normal ada 24 pasien dengan aktivitas fisik ringan dan 12 pasien dengan aktivitas fisik sedang-berat. Dari 84 pasien yang memiliki kadar glukosa darah puasa meningkat, terdapat 60 pasien dengan aktivitas fisik ringan dan 24 pasien dengan aktivitas fisik sedang-berat. Hasil penelitian diolah dengan rumus Chi-square sehingga nilai p=0.602 (p>0.05). Simpulan studi ini ialah tidak terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan kadar glukosa darah puasa pada pasien diabetes melititus yang datang ke poliklinik rumah sakit M. Jamil Padang.
The most common cause of hyperthyroidism is Graves' disease. TRH and TSH are hormonal factors that modulate and control thyroid function in Graves' disease. In the immunological aspect, Graves' disease is played by the role of T-reg, IL-4, and anti-TPO. Graves' disease treatment goal is to inhibit thyroid hormone secretion by administering thionamide. The evaluation of this treatment is its hormonal and immunological aspects. To describe the effect of thionamide on serum TRH, TSH, IL-4, T-reg, and anti-TPO levels in Graves' disease. This study is a clinical trial study in 25 study participants. All study participants were given thionamide, namely PTU 300mg for three months and blood samples were taken for laboratory tests. Serum TRH, TSH, IL-4, T-reg FOXP3, and anti-TPO levels were examined by ELISA. The mean levels at the beginning and after three months of therapy are: serum TRH 92.589pg/mL and 115.944pg/mL; serum TSH 0.041mU/L and 0.223mU/L; serum IL-4 19.759pg/mL and 23.040pg/mL; T-reg FOXP3 gene polymorphism 0.621ng/mL and 0.518 ng/mL; serum anti-TPO 2697.539pg/mL and 2604.710pg/mL. Increased levels of serum TRH and TSH levels were statistically significant. The change in serum IL-4, T-reg FOXP3 gene polymorphism, and anti-TPO levels were not statistically significant. The administration of thionamide in Graves' disease for three months will significantly decrease Wayne index and serum FT4 levels, increase serum TRH and TSH levels.
Obesitas merupakan beban masalah untuk negara maju maupun negara berkembang. Beberapa faktor terjadinya obesitas adalah asupan kalori berlebih dan pola makan tidak teratur. Kebiasaan sarapan merupakan salah satu bentuk dari pola makan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan antara kebiasaan sarapan dan asupan kalori terhadap persentase lemak tubuh. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah 60 mahasiswa FK Unand. Penelitian dilaksanakan dari September sampai Desember 2016. Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney untuk analisis bivariat (p<0,05). Hasil penelitian didapatkan umur rerata responden adalah 20,05 ± 1,22 tahun, 55% memiliki kebiasaan tidak teratur, 86,7% memiliki asupan kalori yang baik dan rerata persentase lemak tubuh sebesar 24,78 ± 5,71. Hasil uji bivariat didapatkan hubungan antara kebiasaan sarapan dengan persentase lemak tubuh (p=0,001) dan asupan kalori dengan persentase lemak tubuh (p=0,000). Simpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan sarapan dan asupan kalori dengan persentase lemak tubuh.
Penyakit Jantung Bawaan (PJB) menempati peringkat pertama dari berbagai penyakit pada bayi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil penyakit jantung bawaan di instalasi rawat inap RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan desain potong lintang yang dilakukan di instalasi rekam medik RSUP Dr. M.Djamil Padang dari Juli 2016 sampai Desember 2016. Populasi dari penelitian ini adalah data rekam medik pasien rawat inap penyakit jantung bawaan di Bagian Anak RSUP Dr. M. Djamil Padang dari Januari 2013 sampai Desember 2015 dengan jumlah 85 pasien. Hasil yang didapat yaitu VSD adalah ialah jenis penyakit jantung bawaan terbanyak (40,00%). Sebaran usia terbanyak pada kelompok >1 tahun (50,59%). Pasien terbanyak dengan jenis kelamin laki-laki (54,12%). Status gizi pasien PJB didominasi oleh gizi kurang (75,30%). Kelainan yang menyertai pasien terbanyak yaitu kelainan paru (40,00%), dengan penyakit terbanyak yaitu bronkopneumonia (21,18%). Pasien yang memiliki riwayat keluarga hanya 2,35%. Rerata hemoglobin dan hematokrit pasien PJB sianotik lebih tinggi daripada PJB asianotik. Simpulan studi ini ialah penyakit jantung bawaan banyak terjadi dengan jenis VSD, usia > 1 tahun, jenis kelamin laki-laki, gizi kurang, disertai kelainan paru (bronkopneumonia), jarang yang memiliki riwayat keluarga, dengan rata-rata Hb dan Ht lebih tinggi pada PJB sianotik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.