Latar Belakang: Sistem penomoran di Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari yaitu menggunakan sistem unit (unit numbering system). Sistem ini dapat mempermudah saat melakukan pengambilan dan pengembalian berkas rekam medis. Dari penelitian yang kami lakukan ditemukan masalah yaitu terjadinya duplikasi nomor rekam medis. Hal tersebut disebabkan karena identifikasi yang kurang teliti dan detail, sehingga menyebabkan pasien mendapat lebih dari satu nomor rekam medis. Tujuan: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasai faktor-faktor penyebab penomoran ganda. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan rancangan kualitatif dengan metode penilitian deskriftif . Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara pada petugas pendaftaran dan pada saat mencoba melakukan pendaftaran pasien menggunakan aplikasi SIMPUS. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa duplikasi nomor rekam medis di Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari selama satu bulan penelitian sebanyak 50 dari jumlah kunjungan sebanyak 2276 pasien yaitu sebesar 2,2%. Kesimpulan: Dari penelitian yang kami lakukan maka dapat disimpulkam bahwa terdapat 2,2% terjadinya duplikasi nomor rekam medis dimana hal ini disebabkan karena kurang telitinya petugas pendaftaran saat mengidentifikasi data pasien sehingga jika data pasien tidak ditemukan maka pasien akan dianggap pasien baru dan diberi nomor baru.
Latar Belakang: Sistem penomoran di Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari yaitu menggunakan sistem unit (unit numbering system). Sistem ini dapat mempermudah saat melakukan pengambilan dan pengembalian berkas rekam medis. Dari penelitian yang kami lakukan ditemukan masalah yaitu terjadinya duplikasi nomor rekam medis. Hal tersebut disebabkan karena identifikasi yang kurang teliti dan detail, sehingga menyebabkan pasien mendapat lebih dari satu nomor rekam medis. Tujuan: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasai faktor-faktor penyebab penomoran ganda. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan rancangan kualitatif dengan metode penilitian deskriftif . Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara pada petugas pendaftaran dan pada saat mencoba melakukan pendaftaran pasien menggunakan aplikasi SIMPUS. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa duplikasi nomor rekam medis di Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari selama satu bulan penelitian sebanyak 50 dari jumlah kunjungan sebanyak 2276 pasien yaitu sebesar 2,2%. Kesimpulan: Dari penelitian yang kami lakukan maka dapat disimpulkam bahwa terdapat 2,2% terjadinya duplikasi nomor rekam medis dimana hal ini disebabkan karena kurang telitinya petugas pendaftaran saat mengidentifikasi data pasien sehingga jika data pasien tidak ditemukan maka pasien akan dianggap pasien baru dan diberi nomor baru.
Setu Babakan Betawi Cultural Village is one of the interesting places as a tourist destination for Betawi cultural heritage in DKI Jakarta. This village has won an award as the 50 Best Tourism Villages. This research uses a descriptive method and a qualitative approach with a focus on the Implementation of Community Based Tourism (CBT) there. The aims of this study were: To identify and explain the implementation of CBT in the development of cultural tourism in the Setu Babakan Betawi Cultural Village; Knowing the supporting and inhibiting factors in the development of cultural tourism; and explained that tourism activities can be used as poverty alleviation in the village. The results of this study indicate that the development of cultural tourism there goes according to CBT principles, namely involving community members in decision making, ensuring that local communities receive benefits from tourism activities, ensuring environmental sustainability, and maintaining unique local character and culture. The supporting factors are cultural conditions. still maintained, local community involvement and government support, tours are free of charge. The inhibiting factors come from operational, structural and cultural. Tourism activities can alleviate poverty due to the opening of employment opportunities and increased income of local people.
This study aims to find out how the influence of Pevita Pearce on Instagram on Pevo's fashion style in Surabaya, the research uses quantitative methods. The location of this research was carried out by researchers on the Instagram account Pevo Surabaya with the duration of the study September 2020-November 2020. The research variables are social media and style. dress. The sample of this study was 100 respondents with a sampling technique that is simple random sampling. Data analysis used simple linear regression analysis. Based on the results of the analysis in the previous chapter, it can be concluded that the results of the data analysis test show that the influence of Instagram social media has a significant effect on the form of self-existence on changes in Pevo Surabaya fashion style. The influence of Instagram social media on Pevo Surabaya's fashion style is shown in the simple linear regression test table of 0.576 which can be categorized as high this is because Pevita herself is very active on Instagram and her fans gather on social media.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.