Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas guru, kinerja, dan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi Sistem Ekskresi di kelas XIIPA3 SMA Negeri 1 Kota Bengkulu dengan menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu : tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru dan seluruh siswa kelas XIIPA3 SMA Negeri 1 Kota Bengkulu yang berjumlah 33 orang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data aktivitas guru dan kinerja siswa adalah teknik observasi, menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi penilaian kinerja. Adapun teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data kemampuan berpikir kritis yaitu tes tertulis menggunakan lembar tes berpikir kritis. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas guru, kinerja dan kemampuan berpikir kritis siswa. Rata-rata skor aktivitas guru pada siklus I yaitu 28 (baik) meningkat di siklus II menjadi 30 (baik). Kinerja siswa mengalami peningkatan yaitu pada siklus I 57,25% dengan kriteria cukup pada siklus II meningkat menjadi 72,5% dengan kriteria baik. Hasil kemampuan berpikir kritis pada siswa di siklus I memperoleh persentase klasikal 59,39% dengan kriteria cukup kritis, di siklus II meningkat menjadi 73,33% dengan kriteria kritis. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan aktivitas guru, kinerja dan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem ekskresi di kelas XIIPA3 SMA Negeri 1 Kota Bengkulu.Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Kinerja dan Kemampuan berpikir kritis, Biologi SMA
Abstract— Tujuan penelitian ini membuat media pembelajaran interaktif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran jaringan dasar menggunakan macromedia flash. Penelitian ini menggunakan metode penelitian research and development (R & D). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X jurusan teknik komputer jaringan tahun ajaran 2016/2017 di SMK Negeri 1 Batudaa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara angket, dan tes. Data yang telah diperoleh melalui test kemudian dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif dilakukan melalui aktivitas siswa dalam pembelajaran serta data hasil belajar siswa yang dianalisis melalui tabel dengan mempresentasekan rata-rata. Sedangkan analisis inferensial dilakukan dengan menggunakan uji t untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara siswa yang menggunakan metode konvensional dan media pembelajaran interktif . Kemudian angket dianalisis menggunakan skala likert. Angket yang diberikan kepada guru sebagai ahli media sekaligus ahli materi mendapatkan presentase sebesar 80% sedangkan angket yang diberikan pada kelas ekperimen (prorses pembelajaran yang diberi perlakuan media pembelajaran) memperoleh presentase sebesar 79,09%. Dan angket yang diberikan pada kelas kontrol (prorses pembelajaran konvensional) memperoleh presentase sebesar 52,00%. Kemudian hasil belajar siswa pada kelas eksperimen mendapat presentase sebesar 47,92% sedangakan yang tidak menggunakan alat bantu media pembelajaran mendapatkan presentase sebesar 39,99%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa menggunakan alat bantu media pembelajaran lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan alat bantu media pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas guru, kinerja, dan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi Sistem Ekskresi di kelas XIIPA3 SMA Negeri 1 Kota Bengkulu dengan menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu : tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru dan seluruh siswa kelas XIIPA3 SMA Negeri 1 Kota Bengkulu yang berjumlah 33 orang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik untuk mengumpulkan data aktivitas guru dan kinerja menggunakan teknik observasi menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi penilaian kinerja. Adapun teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data kemampuan berpikir kritis yaitu tes tertulis menggunakan lembar tes berpikir kritis.Hasil penelitian diperoleh adanya peningkatan pada aktivitas guru, kinerja dan kemampuan berpikir kritis siswa. Rata-rata skor aktivitas guru pada siklus I yaitu 28 (baik) meningkat disiklus II menjadi 30 (baik). Kinerja siswa mengalami peningkatan yaitu pada siklus I57,25% dengan kriteria cukup, meningkat pada siklus II menjadi 72,5% dengan kriteria baik. Hasil kemampuan berpikir kritis pada siswa di siklus I memperoleh persentase klasikal 59,39% dengan kriteria cukup kritis, meningkat disiklus II menjadi 73,33% dengan kriteria kritis. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan aktivitas guru, kinerja dan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem ekskresi di kelas XIIPA3 SMA Negeri 1 Kota Bengkulu. This research aims to improve theteacher activity, performance and critical thinking skills of students on the material Excretion System in class XIIPA3 SMA Negeri 1 Kota Bengkulu by applying Problem-Based Learning model. This study is a classroom action research that conducted in two cycles. Each cycle consists of four stages: planning, implementation, observation and reflection. The subjects of this study are teachers and all students of class XIIPA3 SMA Negeri 1 Kota Bengkulu total 33 people. The method is using descriptive method. Techniques for collecting teacher activity data and performance using observation techniques using teacher activity observation sheets and performance appraisal observation sheets. The technique used to collect critical thinking ability data is a written test using critical thinking test sheets. The result of the research shows that there is an increase in teacher activity, performance and critical thinking ability of the student’s. The average score of teacher activity in cycle I is 28 (good) increased cycle II into 30 (good). Student performance has increased that is at cycle I 57,25% with enough criterian, increase in cycle II become 72,5% with good criterian. The result of student’s critical thinking ability in cycle I obtained classical percentage of 59,39% with critical enough criterian, increased in cycle II to 73,33% with criterian critical. It can be concluded that the application of problem-based learning model can improve teacher activity, performance and critical thinking ability of students on excretory system material in class XIIPA3 SMA Negeri 1 Kota Bengkulu.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.