Pandangan yang komprehensif Guru terkait kompetensi sistem kelistrikan dan elektronika pesawat udara khususnya dibeberapa SMK Penerbangan Indonesia masihlah sangat minim dimiliki, padahal materi ini sangatlah penting untuk dimiliki sebagai salah kompetensi guru. Politeknik Penerbangan Indonesia Curug sebagai salah satu pilar Perguruan Tinggi Kedinasan dibidang Transportasi Udara dibawah Kementerian Perhubungan memandang perlu untuk melakukan pemantapan dan refreshing untuk materi tersebut, sehingga nantinya diharapkan dengan adanya program pengabdian kepada masyarakat khususnya para guru SMK Penerbangan disekitar wilayah Kota Surakarta dan sekitarnya memperoleh updateing terkait dengan materi ajar sehingga mendapatkan pemahaman menyeluruh terkait dengan keilmuan yang terus menerus mengalami kemajuan. Pengabdian Masyarakat ini dilakukan selama beberapa hari baik secara daring maupun luring dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh satgas Covid 19, sehingga diharapkan akan memperoleh hasil yang lebih maksimal bagi para Guru, pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat ini berguna bagi para guru SMK Penerbangan sengan segala keterbatasan karena dilakukan pada masa pandemik Covid 19

Sebagai salah satu peranan perguruan tinggi dalam mewujudkan Tridharma Perguruan Tinggi khususnya dibidang Penerbangan, Politeknik Penerbangan Indonesia dipandang perlu melakukan sosialisasi terkait Pendalaman Buku Ajar Elektrikal & Elektronika Pesawat Udara Bagi Guru SMK Penerbangan. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan khususnya para guru di SMK Penerbangan terkait Buku Ajar Elektrikal & Elektronika Pesawat Udara hal tersebut dikarenakan kesiapan guru dan bahan ajar menjadi tolok ukur awal keberhasilan proses belajar siswa dan pengajaran. Kondisi saat ini banyak guru SMK penerbangan bukan lulusan SMK penerbangan, bukan lulusan dari kampus yang menyelenggarakan pendidikan di bidang penerbangan, tidak berpengalaman pada perawatan pesawat atau bahkan tidak berlisensi teknisi penerbangan. Hasil pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa pengetahuan di bidang penerbangan sebagian besar guru SMK Penerbangan di Semarang, Solo dan Surakarta masih lemah. Banyak yang masih menyampaikan materi ajar kepada siswa berdasarkan proses pencarian di laman internet tanpa memahami filosifi dasar fungsi dan kerjanya. Khusus untuk materi elektrikal dan elektronika pesawat udara, masih ditemui kondisi guru menyampaikan konsep komponen-komponen elektrikan dan elektronika umum namun belum mampu menghubungkan bagaimana fungsi dan kerja komponen tersebut di pesawat udara. Kegiatan PKM pendalaman buku ajar sistem  Elektrikal & Elektronika Pesawat Udara di SMK ini membuka kembali peran pihak-pihak terkait dalam rangka peningkatan kualitas guru-guru SMK Penerbangan pada umumnya di bidang penerbangan. Kegiatan PKM ini diharapkan dapat dilanjutkan dalam bentuk yang lebih terstruktur dapat berupa kerjasama mitra binaan antara Lembaga Pendidikan Tinggi Vokasi di bidang Penerbangan dengan SMK Penerbangan (pendidikan vokasi tingkat menengah).

Abstrak Kegiatan pelatihan ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya jumlah dan kompetensi guru bidang produktif sekolah menengah kejuruan penerbangan. Data pemerintah tahun 2019 memperlihatkan mayoritas postur tenaga pengajarnya masih didominasi oleh kategori bidang normative adaptif atau guru umum, sedangkan guru produktif yang mengajar materi pelajaran sesuai bidang keahliannya masih rendah, pada prosentase di bawah 35%. Dampak dari peningkatan kualitas guru produktif akan mempengaruhi kualitas lulusan SMK Penerbangan, sehingga link and match dengan dunia usaha dan industri penerbangan akan semakin membaik. Di sisi lain, Program Studi TPU PPI Curug dengan AMTO 147, termasuk untuk program perawatan Piston Engine dengan salah satu kegiatan Pendidikan adalah praktik overhaul mesin piston sesuai dengan standar overhaul pabrikan mesin. Sebagai bentuk tanggung jawab pengabdian kepada masyarakat, dosen – dosen memberikan pelatihan dalam bentuk pengenalan dasar overhaul mesin piston sehingga guru – guru produktif dapat memiliki pemahaman dan terampil dalam perawatan mesin piston dengan menggunakan perkakas yang standar. Dengan lokasi kegiatan di SMKN 12 Bandung yang memiliki jurusan Airframe and Powerplant, kegiatan ini dimulai dengan pembekalan konsep overhaul, pengantar penggunaan perkakas standar, regulasi dan cara pembacaan manual dan manufacture technical publication lainnya. Setelah peserta memiliki dasar penguasaan konsep tersebut, kegiatan dilanjutkan dengan pengenalan suku cadang mesin piston dan pelatihan top end overhaul sesuai dengan tujuan pelatihan. Kegiatan diakhiri dengan ujian praktik overhaul untuk mengukur keterampilan peserta. Dengan pelatihan ini diharapkan guru – guru memiliki pemahaman dan keterapilan overhaul mesin piston pesawat yang sesuai dengan manufacture manual dan dapat menungkatkan kualitas ajar bidang produktif yang diajarkannya   Kata Kunci : Piston Engine, Airframe and Powerplant, Manufacture Manual

Dalam engine run, dapat disimulasikan memanfaatkan putaran roda sepeda statis untuk memenuhi kebutuhan putaran alternator. Namun, keterbatasan kayuhan otot kaki manusia belum mampu mencapai rpm yang diinginkan. Dengan demikian dibutuhkan mekanisme peningkat putaran. Berdasarkan beberapa identifikasi masalah yang akan menjadi batasan masalah adalah bagaimana merancang mekanisme peningkat putaran bertenaga sepeda statis dengan keluaran 2700 rpm. Dari hasil rancangan ini, didapatkan knurling wheel dengan permukaan diamond pattern knurling berdiameter 60 mm sebagai penerus putaran roda sepeda berdiameter 660 mm. Roda gigi yang dipilih adalah roda gigi lurus dimana roda gigi penggerak berjarak bagi 120 mm, jumlah gigi 60 dan roda gigi yang digerakkan berjarak bagi 60 mm dengan jumlah gigi 30 untuk menaikkan putaran dari knurling wheel.  Poros yang digunakan berdiameter 20 mm dengan ukuran pasak 7x7.  Bearing yang digunakan adalah tipe ball bearing dengan nomor bantalan 6004.  Pada sabuk dan puli, perancang memilih sabuk v tipe A nomor 35 dengan panjang keliling sabuk 889 mm dan puli penggerak berdiameter 127 mm.  Penyangga (roda gigi, puli dan alternator) yang digunakan bermaterial S45C dengan yield strength 343 N/mm2. Dari hasil perhitungan dan perancangan yang telah dilakukan, alat yang dibuat bekerja dengan baik sesuai kriteria perancang. Sehingga rancangan ini dapat digunakan untuk membantu menaikkan putaran dari input putaran roda sepeda.

Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil dari data record condition of safety in maintenance unit yang dikeluarkan oleh safety and quality departement PT. Avia Teknik Dirgantara yang menjelaskan bahwa setiap tahunnya mulai dari 2017-2021 terjadi beberapa incident yang menyebabkan minor injury pada para pekerja di perusahaan tersebut. Terdapat dua variabel penelitian yang akan dianalisis terkait hubungannya. Teknik analisis data yang digunakan dalam analisis kuantitatif ini adalah statistik parametrik yang didalam nya terdapat teknik korelasi sederhana dan regresi linier sederhana. Tujuan dan target pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara lingkungan kerja dan safety risk management, serta hubungan antar keduanya dapat dijelaskan melalui persamaan regresi. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan antara kedua variabel. Diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,876 yang menunjukkan tingkat hubungan yang sangat kuat antara kedua variabel penelitian. Lingkungan kerja memberikan kontribusi sebesar 76,7% terhadap safety risk management. Pengaruh lingkungan kerja terhadap safety risk management didapatkan persamaan regresi Y = 1,389 + 0,487X