Salah satu faktor pencetus penyakit diabetes melitus adalah pola hidup yang tidak sehat. Oleh karena itu pola hidup sehat harus diterapkan sejak dini agar terhindar dari penyakit diabetes melitus. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pemahaman pentingnya pencegahan diabetes melitus sejak dini melalui edukasi pola hidup sehat. Metode pengabdian masyarakat melalui edukasi dengan sasaran santri dan pengelola Pondok Pesantren Tahfidh Qur’an Al Fath Nyamplungsari Pemalang sejumlah 31 peserta. Edukasi meliputi pengertian diabetes melitus, penyebab dan faktor resiko, tanda gejala, jenis diabetes melitus, prosesterjadinya penyakit, dan bagaimana pencegahan diabetes militus sejak dini. Metode edukasi dengan ceramah, diskusi, dan demonstrasi. Penilaian pemahaman dilakukan melalui tes tertulis sebelum dan sesudah edukasi. Hasil evaluasi menunjukkan ada peningkatan rata-rata nilai pemahaman dari 68,4 menjadi 83,2 (rentang nilai 10-100). Evaluasi proses menunjukkan keaktifan dari peserta edukasi dari awal sampa akhir kegiatan. Simpulan dari pengabdian masyarakat ini adalah edukasi dapat meningkatkan pemahaman tentang pencegahan diabetes melitus sejak dini.Disarankan agar edukasi pencegahan diabetes melitus dapat dilakukan sejak dini di sekolah tingkat dasar maupun menengah.
Prevalensi global penderita Diabetes Melitus (DM) terjadi peningkatan angka insiden penderita DM di berbagai penjuru dunia. Ketidakpatuhan menjadi salah satu hambatan dalam pencapaian tujuan pengobatan Diabetes melitus. Ketidakpatuhan yang terjadi diakibatkan oleh pengetahuan dan keterampilan mitra dalam perawatan DM yang masih kurang. Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kecakapan merawat kesehatan terutama kaki pada penderita DM secara mandiri. Metode yang digunakan adalah dengan pemberdayaan kelompok DM dengan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat dengan penyakit DM tentang perawatan penyakit DM secara mandiri. Jumlah peserta dalam kegiatan pengabdian masyarakat adalah 24 peserta. Hasil pre-test pengetahuan kelompok khusus DM didapatkan tingkat pengetahuan sedang 41,7% dan rendah 58,3%, sedangkan hasil pada post-test setelah dilakukan kegiatan didapatkan tingkat pengetahuan tinggi 29,2% dan sedang 70,8%. Hasil pengabdian menunjukkan ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan dan pelatihan keterampilan dengan nilai. Simpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah memberikan manfaat bagi peningkatan pengetahuan penderita DM sehingga dapat meningkatkan kesehatannya bagi masyarakat penderita DM. Lain daripada itu, tenaga kesehatan terutama perawat agar dapat memberikan pengabdian masyarakat mulai dari preventif dan promotif untuk meningkatkan derajat kesehatan penderita DM di Desa Proto Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan.
Hypertension in the elderly is those who experience an increase in systolic blood pressure above 140 mmHg and diastolic pressure above 90 mmHg. This paper aims to apply hypertension exercises to lower blood pressure in the elderly.Two elderly people with hypertension in Johosari Village, Kandeman, Batang were taken as the subject. The result showed both have experienced a decrease in pain and blood pressure. At the visit, a pain scale was 6, TD: 160/90 mmHg and it has decreased into 1, and TD: 120/80 mmHg at the last visit on the first case. Meanwhile, on the second case, a pain scale was 7, TD: 170/90 mmHg in the first visit and it has decreased into 1, TD: 120/90 mmHg in the last visit. Therefore, it could be concluded the exercises are effectively applied to lowe blood pressure on the elderly. And, it is expected as one of the ways to reduce blood pressure on the elderly with hypertension.Keywords: Hypertension, The elderly, Hypertension exercises AbstrakHipertensi pada lansia adalah lansia yang mengalami peningkatan tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg.Tindakan untuk menurunkan tekanan darah salah satunya adalah dengan senam hipertensi.Senam hipertensi mampu untuk menurunkan tekanan darah.Tujuan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk mengaplikasikan tindakan senam hipertensi untuk menurunkan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi. Metode Karya Tulis Ilmiah ini adalah penerapan tindakan senam hipertensi pada lansia.Subyek studi kasus yang digunakan dua lansia yang mengalami hipertensi di desa Johosari Kecamatan Kandeman kabupaten Batang.Hasil penerapan menunjukkan selama 7 kali kunjungan dua lansia mengalami penurunan nyeri dan penurunan tekanan darah, pada kasus satu kunjungan pertama skala nyeri 6, TD: 160/90 mmHg dan kunjungan ketujuh skala nyeri menjadi 1, TD: 120/80 mmHg, sedangkan kasus dua kunjungan pertama skala nyeri 7, TD: 170/90 mmHg dan kunjungan ketujuh skala nyeri menjadi 1, TD: 120/90 mmHg.Kesimpulan dari studi kasus ini menunjukkan senam hipertensi efektif digunakan untuk menurunkan tekanan darah pada lansia.Saran dari penulis diharapkan senam hipertensi dapat dijadikan sebagai tindakan untuk menurunkan tekanan darah pada lansia hipertensi.Kata kunci: Hipertensi, lansia, senam hipertensi
Objective: The number of prisoners in the world is increasing every year and Indonesia ranks fifth in the world. Correctional institutions in Indonesia are largely overloaded from capacity. This is a stressor for the prisoners. The educational levels of prisoners very widely, allowing the use of different coping strategies. The purpose of this study was to analyze the relationship between the level of education and the Coping Strategy of prisoners.Methods: The research design used was descriptive correlative study. Determination of the sample using purposive sampling to prisoners in Class II B Brebes Correctional institutions. Two instruments were used, namely the demographic data questionnaire and the Brief COPE questionnaire. Analysis of the frequency distribution for the univariate test and the pearson correlation test for bivariate analysis in order to describe the description of the relationship between education level and the coping strategy of prisoners.Results: The results showed that the level of education with the dimensions of problem focused coping has a correlation coefficient of 0.226 with a p value = 0.034. The education level variable with emotional focused coping has a correlation coefficient of 0.648 with a p value = 0.000, which means that there is a significant correlation between the prisoners education level variable with the dimensions of problem focused coping and emotional focused coping.Conclusion: The conclusion of the study is a significant correlation between the level of education and the coping strategy of prisoners.
Hypertension in the elderly is the elderly who experience an increase in blood pressure above normal with a normal range of 120/80 mmHg on blood pressure examinion using a blood pressure measuring device. One of the actions to lower blood pressure is the progressive musle relaxation technique. The purpose of this scientific paper is to apply progressive muscle in Proto Tambahrejo village, Bandar sub district,Batang district. Case study method by applying muscle relaxation therapy progressive blood pressure reduction in the elderly with hypertension in Proto Tambahrejo Village Bandar Distract Batang Regency. The data Collection.The results of the application showed that during the 6-day visit, two elderly people were able to lower blood pressure, on the first day the client was 170/100 mmHg and the sixth day it was 130/90 mmHg, while on the second day the client was 160/100 mmHg and the sixth day 120/90 mmHgm Conclusion This case study shows that progressive muscle relaxation therapy is effective in the elderly with hypertension. Suggestions from the authors are expected that progressive muscle relaxation therapy can be used as an effective application in the elderly who have hypertension.Keywords: Hypertension, Progressive muscle relaxation, the elderly. AbstrakHipertensi pada lansia adalah lansia yang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yaitu dengan rentang normal 120/80 mmHg pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah.Tindakan untuk menurunkan tekanan darah salah satunya adalah dengan teknik relaksasi otot progersif. Tujuan Karya Tulis Ilmiah ini adalah mengaplikasikan tindakan teknik relaksasi otot progresif untuk menurunkan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi. Metode studi kasus dengan menerapkan terapi relaksasi otot progresif untuk menurunkan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi. Subyek studi kasus yang digunakan adalah dua lansia yang mengalami hipertensi. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara dan observasi. Hasil penerapan menunjukkan selama 6 hari kunjungan dua lansia mampu menurunkan nyeri tekanan darah, pada klien I hari pertama skala nyeri 7 tekanan darah 170/100 mmHg dan hari keenam menjadi skala nyeri 1 tekanan darah 130/90 mmHg, Sedangkan pada klien II hari pertama skala nyeri 5 tekanan darah 160/100 mmHg dan hari keenam menjadi skala nyeri 1 tekanan darah 120/90 mmHg. Kesimpulan dari studi kasus ini menunjukkan terapi relaksasi otot progresif efektif digunakan untuk menurunkan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi. Kata kunci: Hipertensi, relaksasi otot progresif, lansia
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.