Paria (Momordica charantia L) is one of the plants from the Cucurbitaceae tribe or the pumpkin tribe, including lowland vegetables, and is classified as a herbaceous plant aged one year or more, growing creeping and climbing. PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) bamboo roots are bacteria that live around the roots of bamboo plants. The purpose of this study was to determine the effect of PGPR from bamboo roots and the right concentration on the growth and yield of pariah plants. This research was conducted in Kelapa Lima village, South Banggai District, Banggai Laut Regency from August 2021 to November 2021. This study used a one-factor randomized block design (RBD) method. This study consisted of 5 levels of treatment, namely: P0 = control, P1 = concentration of 12.5 ml/liter of water, P2 = concentration of 15 ml/liter of water, P3 = concentration of 17.5 ml/liter of water and P4 = concentration of 20 ml / liter of water. Each treatment was repeated five times so that there were twenty-five experimental units. The results showed that the application of PGPR from bamboo roots had a significant effect on plant height at 5 WAP, 7 WAP, and 8 WAP, significantly affected the number of leaves at 3 WAP, 5 WAP, 7 WAP, and 8 WAP, very significant effect on fruit weight, fruit length, and fruit diameter and had no significant effect on the number of pariah fruit.
Melon merupakan tanaman yang cukup besar karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi namun dalam hal budidaya terhadap tanaman ini sangat diperlukan penanganan yang intensif, untuk meningkatkan produksi tanaman melon yaitu dengan menggunakan pupuk dan media tanam. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh media tanam tanah,arang sekam, dan cocopeat terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman melon. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 faktorial, faktor pertama adalah media tanam cocopeat (M1), arang sekam (M2) dan tanah top soil (M3) dan faktor kedua konsentrasi POC P0 (0 ml), P1 (50 ml), P2 (75 ml) dan P3 (100 ml). Hasil analisis menunjukan bahwa 1)Media tanam cocopeat berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman melon dan pupuk organik cair tidak berpengaruh nyata. Rata-rata tinggi tanaman terbaik pada umur 1 MST (10.95) cm, 2 MST ( 21.05) cm dan 3 MST (60.72) cm dan jumlah daun 1 MST (3.00), 2 MST (6.15) dan 3 MST (11.15) untuk berat buah (872.75) gram. 2Media tanam arang sekam berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman melon dan pupuk organik cair tidak berpengaruh nyata. Rata-rata pada tinggi tanaman umur 1 MST (10.90)cm, 2 MST (19.62)cm, 3 MST (43.15)cm dan jumlah daun 1 MST (3.00), 2 MST (6.07), 3 MST (9.42) dan berat buah (751.75) gram. 3) Media tanam top soil berpengaruh sangat nyata pada pertumbuhan dan produksi tanaman melon dan pupuk organik cair tidak berpengaruh nyata. Rata-rata pada tinggi umur 1 MST (11.00)cm, 2 MST (22.32)cm, 3 MST (45.45)cm dan jumlah daun 1 MST (3.00), 2 MST (6.52), 3 MST (10.15) dan berat buah (654.00) gram. 4)Tidak terdapat interaksi antara media tanam dan pupuk bonggol pisang pada pertumbuhan dan produksi tanaman melon.
Kulit buah kakao merupakan salah satu limbah perkebunan yang Apabila tidak dimanfaatkan dapat menjadi masalah lingkungan sekitar. salah satu cara untuk memanfaatkan kulit buah kakao yaitu dijadikan kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk organik. Pemberian pupuk organik dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Penggunaan pupuk organik dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi kacang tanah, salah satu pupuk organik yang dapat digunakan adalah pupuk organik kompos kulit kakao. Kompos kulit buah kakao memiliki berbagai potensi sebagai bahan mulsa atau sumber bahan organik yang berperan penting dalam memperbaiki, meningkatkan dan mempertahankan produktivitas lahan secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Kompos Kulit Kakao Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L) Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 taraf pelakuan, yaitu : K0 = Tanpa Perlakuan Pupuk, K1 = 2 Kg Kompos Kulit Kakao/Petak, K2 = 3 Kg Kompos Kulit Kakao/Petak, K3 = 4 Kg Kompos Kulit Kakao/Petak. Setiap perlakuan diulang sebanyak 6 kali sehingga terdapat 24 petak percobaan dimana penelitian ini meliputi : Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Jumlah Cabang, dan Produksi. Hasil penelitiaan dengan perlakuan Kompos Kulit Kakao memberikan pengaruh nyata dan pengaruh sangat nyata tehadap Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Jumlah Cabang, dan Produksi Kacang Tanah pada perlakuan K3 yaitu 4 Kg Kompos Kulit Kakao/Petak
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.