Golden rice merupakan padi yang di dalam endosperma bijinya memiliki kandungan β-karoten atau provitamin A. Beberapa upaya telah dilakukan untuk meningkatkan ketahanannya terhadap penyakit blas dan hawar daun bakteri (HDB). Hasil pemuliaan Golden rice telah mendapatkan turunan ke 8 (F8) yang bersifat stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi agromorfologi dan genotipe galur padi introduksi Golden rice F8 PAC Nagdong/IR36/IR64. Penelitian dilakukan di Laboratorium Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jember. Benih yang digunakan yaitu tiga galur padi intorduksi Golden rice F8 PAC Nagdong/IR36/IR64 dengan kode 302/IR-2-2(6)/1, 302/IR-2-2(7)/2, 302/IR-2-2(8)/1 serta varietas IR36 dan IR64 sebagai tanaman kontrol. Analisis genotipe meliputi gen Pik-s, Pi54, Pi-ta, Xa4 dan Xa7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter agromorfologi pada seluruh galur Golden rice untuk karakter tinggi tanaman, jumlah anakan dan jumlah anakan produktif tidak berbeda nyata. Tinggi tanaman Golden rice termasuk dalam kategori semidwarf, jumlah anakan >24.6 dengan anakan produktif mencapai lebih dari 85%, panjang malai antara 20.09-20.85 cm, dan bobot per rumpun mencapai 42.94 g serta seluruh galur Golden rice memiliki gen pengkode sifat tahan terhadap penyakit blas dan HDB. Kata kunci: β-karoten, galur, HDB, introduksi, marka
Buah okra kaya akan manfaat yang berguna memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Melatonin merupakan biomolekul pleiotropik alami yang ditemukan secara luas pada tumbuhan maupun hewan untuk meningkatkan hasil, pembungaan, pembentukan dan perkembangan buah, partenokarpi, dan ripening. Penelitian bertujuan mengetahui respon melatonin eksogen terhadap performa dan perkembangan organ generatif tanaman okra. Penelitian dilakukan pada Desember 2021-Februari 2022 di lahan okra PT. Gading Mas Indonesia Teguh, Ajung, Jember, Indonesia. Pemberian melatonin dilakukan secara eksogen dengan menyemprotkan ke semua bagian tanaman okra yang sudah masuk fase generatif. Percobaan dilakukan dengan satu faktor konsentrasi melatonin dengan empat taraf yaitu 0 µM, 200 µM, 350 µM, dan 500 µM. Kombinasi perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak lima kali sehingga didapatkan 20 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan melatonin berpengaruh terhadap performa dan kualitas tanaman okra. Konsentrasi 350 µM menghasilkan rata-rata jumlah daun tertinggi 14.8 daun. Konsentrasi 500 µM menghasilkan waktu gugur kelopak paling lama dengan rata-rata 4.8 hari dan persentase keberhasilan pembentukan buah sebesar 100 %. Variabel jumlah biji paling tinggi pada perlakuan kontrol dengan rata-rata 57.2 biji dan pematangan buah atau ripening paling lama pada konsentrasi 500 µM dengan rata-rata 33.6 hari. Melatonin tidak berpengaruh nyata terhadap panjang buah dan diameter buah okra. Kata kunci: hormon, partenokarpi, ripening, sayuran
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.