Noodles are foods that are often consumed by the public and contain a lot of carbohydrate compounds. Human needs are not only for carbohydrates but also for protein, fat, or mineral compounds. The need for macronutrients or minerals is not only found in flour sources, but can be obtained from natural sources such as Moringa oleifera leaves. It is known that Moringa oleifera leaves have nutritional, mineral or antioxidant potential and other bioactive. The purpose of this study was to determine the levels of macronutrients, crude fiber, and minerals (Ca and Fe) contained in wet noodles added (fortified) with Moringa oleifera leaves flour. In this study, the experimental design used a completely randomized design (CRD). The treatment carried out in the study was using 100% wheat flour as a control, 5% Moringa oleifera leaves flour, and 95% wheat flour, 10% Moringa oleifera leaves flour and 90% wheat flour, 15% Moringa leaves flour, and 85% wheat flour. The results showed that the addition of higher concentrations of Moringa oleifera flour resulted in differences in crude fiber, macronutrients and minerals in wet noodle products. Increasing the concentration of Moringa oleifera flour used also has a different effect on the sensory parameter of noodles. It is recommended that the use of Moringa oleifera flour does not exceed 5% because it is greatly affects the organoleptic of the product. Concentrations of 5%, 10%, and 15% have potential to increase macronutrients and minerals in noodle products. So it can be confirmed that Moringa oleifera leaves have the potential as a source of functional food. Key words: Noodles, Moringa oleifera, macro nutrition, minerals
Keripik sayuran adalah barang baru yang masuk di pasar pertanian Indonesia. Semua orang, tua atau muda menyukai mengkonsumsi snack di waktu senggang mereka. Selama ini, snack hanya diproduksi dari karbohidrat, seperti kentang, beras, dan dari sumber-sumber glukosa seperti nangka, nanas, snackfruit, dan sedikit buah-buahan, seperti apel, melon, atau semangka. Sangat jarang makanan ringan yang dibuat dari sayuran. Tetapi, saat ini bukan tidak mungkin untuk memproduksi makanan ringan yang dibuat dari sayuran. Berbicara mengenai sayuran, pare dapat diolah sebagai keripik. Permasalahan yang ada, antara lain kurangnya pengenalan produk keripik sayuran dari pare pada masyarakat, sistem pemasaran yang belum jelas dan belum meluas. Selama ini pembuatan keripik pare hanya berdasarkan permintaan atau pesanan. Cara untuk menanggulangi masalah tersebut adalah dengan menguji tingkat penerimaan konsumen terhadap parameter sensori keripik sayuran dari pare. Kemudian dari hasil tingkat kesukaan ini, akan didapatkan langkah selanjutnya untuk memerkenalkan produk keripik pare dari Jawa Timur ke tingkat ekspor. Dari karakteristik konsumen, keripik pare disukai oleh perempuan dengan rentang umur 25 – 35 tahun dan sudah memiliki penghasilan. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah produsen keripik pare diharapkan dapat meningkatkan atribut yang dinilai masih kurang, misalnya menambahkan varian rasa sehingga meningkatkan daya terima konsumen.
The phytochemical compounds in bintaro fruit can be used as herbs to maintain health. The compounds that play a role are flavonoids and phenols. These two compounds can be used as a reference for measuring the level of antioxidant activity in natural materials. There is a correlation between total phenols, total flavonoids, and antioxidants (IC50) found in natural ingredients. The purpose of this study was to determine the total phenol content, flavonoids, and antioxidant activity in the ethanol extract of Bintaro fruit. Bintaro fruit was extracted using ethanol solvent by maceration method which was then evaporated with a rotary evaporator on the obtained macerate. The extract obtained was then analyzed for levels of total flavonoids, total phenols, and antioxidants (IC50). Ethanol extract of bintaro fruit in the study produced total phenol content of 73.04 mg GAE/g extract, flavonoids 41.61 mg QE/g extract and had antioxidant activity (IC50=275.06 ppm). Recommended for in vivo or in vitro assay for certain diseases using these extracts.Further research is needed with the use of other solvent to see optimall in the screening of active compounds.
Pada masa pandemi Covid-19 seperti ini, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Pembatasan Online Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). teknologi informasi sangat diperlukan dari kehidupan kita. Semua aspek kehidupan telah memanfaatkan teknologi. Hampir di setiap sektor dalam bidang apapun semuanya telah terkoneksi dengan internet dengan berbagai jenis aplikasi yang mendukungnya baik yang berbasis web maupun mobile. Begitu pula dengan layanan pemerintahan tingkat bawah pun harus patuh terhadap protocol yang diterapkan pemerintah, untuk itu perlu di lakukan dan diciptakan sebuah inovasi baru agar masyarakat tetap mendapatkan layanan terbaik bahkan untuk pemerintahan paling bawah RT/RW. Dengan adanya teknologi seluruh pekerjaan manusia dapat dilakukan dalam jaringan (internet) dan mempermudah semua pekerjaan manusia itu sendiri, adanya peran teknologi dapat membantu memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19
Permasalahan gizi buruk serta stunting merupakan hal yang perlu ditanggulangi di Indonesia. Pengetahuan bahan makanan yang bergizi masih berperan dalam pencegahan kenaikan angka stunting. Beragam pangan dapat diaplikasikan ke dalam olahan makanan untuk balita. Ketidaktahuan orang tua bayi dalam penyajian makanan sehat dan bergizi baik menjadikan ketersediaan makanan bagi balita hanya berdasarkan jumlah saja tanpa melihat komposisi gizi makanan tersebut. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahanan masyarakat terkait pencegahan stunting dan peningkatan status gizi anak melalui diversifikasi olahan berbasis pangan yang memiliki protein tinggi. Hasil dari kegiatan diskusi adalah peserta secara keseluruhan dapat mengetahui beragam bahan makanan sehat bergizi yang dapat digunakan dalam pencegahan stunting, mampu mengolah ekado secara sederhana dengan tepat, hingga pengemasan dan penyimpanan. Berdasarkan hasil survey, didapatkan 21.75% peserta menyatakan sudah pernah memperoleh penyuluhan stunting dan 67.25% peserta belum pernah memperoleh penyuluhan tentang stunting, serta seluruh peserta (100%) menyatakan puas dan memeroleh manfaat dari kegiatan PKM.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.