Salah satu kelainan gigi mulut yang sering ditemukan adalah susunan gigi geligi yang tidak rapi. Alasan tersebut membuat masyarakat datang ke dokter gigi untuk melakukan perawatan ortodonsi dengan menggunakan alat lepasan (removable appliance) ataupun alat cekat (fixed appliance). Risiko pemakaian alat ortodonsi yang sering dilaporkan adalah ulkus traumatikus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui insidensi ulkus traumatikus pada pemakai alat ortodonsi lepasan dan ortodonsi cekat. Jenis penelitian adalah penelitian observasional analitik dengan desain cohort prospective. Subjek penelitian adalah pasien di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan di praktek dokter gigi spesialis ortodonsi yang akan melakukan insersi alat ortodonsi lepasan atau alat ortodonsi cekat. Subjek penelitian masing-masing kelompok berjumlah 21 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square. Insidensi ulkus traumatikus pada pengguna alat ortodonsi lepasan sebanyak 12 kasus (57,14%) dan pengguna alat ortodonsi cekat sebanyak 16 kasus (76.19%). Hasil uji chi-square didapatkan nilai p = 0,190 (p >0.05). Insidensi ulkus traumatikus pada pemakai alat ortodonsi cekat lebih tinggi dibandingkan pada pengguna alat ortodonsi lepasan, namun secara statistik tidak menunjukkan perbedaan bermakna.
ABSTRAK Kesehatan gigi dan mulut merupakan pintu utama yang mempengaruhi kesehatan sistemik secara keseluruhan. Seperti kita ketahui gigi berfungsi untuk pengunyahan, berbicara (fonasi), estetika dan perlindungan terhadap jaringan pendukung gigi. Upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut dilakukan agar masyarakat dapat tetap tersenyum, gigi tetap sehat dan berfungsi dengan baik. Mengajak masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan mulut, meningkatkan kualitas kesehatan gigi dan mulut, mengajak masyarakat untuk selalu kontrol ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali dan memberikan edukasi tentang kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat. Pada kegiatan ini dilakukan perawatan dalam upaya preventif meliputi penyuluhan, edukasi dan sikat gigi masal kepada anak-anak Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, dan SLB. Upaya kuratif dengan melakukan perawatan gigi sederhana seperti penambalan gigi pada gigi berlubang, scaling pada peradangan pada gusi yang ringan dan sedang, serta pencabutan gigi anak pada gigi goyah dan gigi dewasa yang sudah tidak dapat dipertahankan kembali. Upaya preventif berupa sikat gigi masal dilakukan pada anak-anak dengan sebaran taman kanak-kanak 25%, sekolah dasar 43%, PAUD 18% dan anak SLB 14%. Upaya kuratif yang dilakukan dalam bidang bedah mulut berupa pencabutan gigi tanpa komplikasi sebanyak 8,5%, konservasi gigi meliputi penambalan gigi dengan resin komposit sebanyak 25.3% , bidang periodonsi berupa pembersihan karang gigi sebanyak 48,1%, perawatan pada anak berupa topikal aplikasi dan fissure sealant sebanyak 20,8% dan perawatan lain-lain seperti premedikasi dan dental health education (DHE) sebanyak 5,9%. Kegiatan Bulan Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional yang dilakukan di RSGM, UMY mampu melakukan upaya preventif berupa penyuluhan sejumlah 125 peserta dan sikat gigi masal sejumlah 277 siswa dan upaya kuratif dengan berbagai perawatan sebanyak 1207 pasien. Kegiatan ini mampu memecahkan masalah kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat Yogyakarta. ABSTRACT Oral health is the main entry that affects overall systemic health. As we know, teeth function for mastication, speech (phonation), esthetics, and protection of the supporting tissues of the teeth. This effort is made so people can keep smiling because their teeth are healthy and functioning correctly. This activity aims to invite the public always to maintain oral hygiene, improve the quality of dental and oral health, invite the public to control the dentist at least once every six months continuously, and provide education about dental and oral health to the public. In this activity, preventive maintenance was carried out, including counseling, education, and mass tooth brushing for children in Kindergarten, Elementary Schools, and Special Schools. Curative efforts by carrying out simple dental treatments such as dental fillings for cavities, scaling for mild and moderate inflammation of the gums, and removing children's teeth for loose and adult teeth that can no longer be maintained. Preventive efforts in the form of mass toothbrushes were carried out on children with a distribution of 25% kindergartens, 43% elementary schools, 18% PAUD, and 14% SLB children. Curative efforts were made in the field of oral surgery in the form of a tooth extraction without complications as much as 8.5%, dental conservation including dental fillings with composite resin as much as 25.3%, in the field of periodontics in the form of cleaning tartar as much as 48.1%, treatment in children in the form of topical applications and fissure sealants as much as 20.8% and other treatments such as premedication and dental health education (DHE) as much as 5.9%. During the National Dental and Oral Health Month activity at the Academic Dental Hospital, UMY carried out preventive as and curative efforts with various treatments for as many as 1207 patients. This activity can solve dental and oral health problems in Yogyakarta.
ABSTRAK Permasalahan kesehatan gigi dan mulut (kesgilut) di Indonesia yang masih cukup tinggi, memerlukan penanganan serius tidak hanya pemerintah dan institusi terkait, namun juga memerlukan pemberdayaan masyarakat. Kader kesehatan merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan khususnya kesgilut untuk mendukung pelaksanaan pembangunan kesehatan. Kader memiliki peran penting dalam penyelenggaraan kesgilut sebagai pemberi informasi dan juga sebagai penggerak masyarakat Pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi tingkat pengetahuan kesgilut para kader kesehatan di Puskesmas Ikur Koto Kota Padang. Metode dalam pengabdian ini berupa penyuluhan, demo/praktek menyikat gigi yang baik dan benar, focus group discussion (FGD) dan sharing kasus. Kader yang hadir sejumlah 25 orang dengan tingkat pendidikan dan pekerjaan yang bervariasi. Sebelum penyuluhan, para kader diminta mengerjakan soal pre-test dan diakhiri dengan post-test. Hasil PKM menunjukkan pengetahuan kesgilut pada kader kesehatan di Puskesmas Ikur Koto Kota Padang, meningkat dari jawaban benar sebesar 62.4% menjadi 82.67%. Kesimpulan dalam PKM ini terdapat peningkatan pengetahuan kesgilut pada kader kesehatan di Puskesmas Ikur Koto Kota Padang setelah diberi penyuluhan. Kata Kunci: Kader Kesehatan, Kesehatan Gigi dan Mulut, Pemberdayaan Masyarakat ABSTRACT Oral and dental health problems in Indonesia are still quite high, it requires serious handling not only by the government and related institutions but also require community empowerment. Community health worker (as we called it “kader”) is a form of community empowerment in the health sector, especially in oral and dental health to support the implementation of health development. The role of community health workers is to provide oral and dental health services, it is very important because they are not only as a provider of information in the community but also as community mobilizers. The community services carried out aim to evaluate the level of oral and dental health knowledge of community health workers of public health at the Ikur Koto Public Health Center, Padang City. The method used in this dental and oral health education is by providing counseling, demonstrations or tooth brushing practices, group discussion forums, and sharing about dental and oral health cases. The number of community health worker who attended are 25 peoples with varying levels of education and occupation. Prior to counseling, the community health worker of public health were asked to do a pretest and post-test. Results: Oral and dental health knowledge among community health workers of public health at the Ikur Koto Public Health Center, Padang City, increased from 62.4% to 82.67% with correct answers. Conclusion: There is an increase in oral and dental health knowledge among community health workers (kader) at Ikur Koto Public Health Center in Padang City after being given counseling. Keywords: Community Health Worker, Oral and Dental Health, Community Empowerment
Latar belakang. Karsinoma sel skuamus oral (KSSO) merupakan salah satu kanker mulut yang paling sering terjadi. Deteksi dini kanker mulut menyulitkan oleh karena etiologi yang tidak pasti dan gambaran klinis yang tidak khas. Toluidine blue vital staining (TBVS) dilaporkan dapat membantu penegakan diagnosis KSSO. Tujuan. Penulisan ini bertujuan melaporkan kasus KSSO di lidah yang terdiagnosis melalui TBVS. Kasus dan penanganannya. Laki-laki 77 tahun dengan gigi tiruan lengkap mengeluhkan sakit pada lidah sejak 2 minggu lalu, yang tidak sembuh dengan terapi konvensional. Pasien adalah perokok berat selama 60 tahun. Temuan klinis menunujukkan ulkus soliter berdiameter 2,5 cm pada ventral lidah, tepi membulat, indurasi dan tertutup pseudomembran putih. Temuan lain berupa kandidas mulut pada mukosa palatal, kedua sudut mulut dan dorsum lidah. Berdasar anamnesis dan pemeriksaan klinis, dicurigai adanya keganasan pada lesi lidah. Perawatan awal ditujuan untuk pembersihan rongga mulut, terapi anti jamur dan perbaikan status nutrisi. Lima hari kemudian, dilaporkan adanya kaku lidah dan gangguan fungsi mulut. Klinis tampak ulkus pada lidah semakin dalam dan melebar, untuk memastikan kecurigaan keganasan dilaksanakan pemeriksaan TBVS. Hasil pemeriksaan positif sehingga ditegakkan diagnosis kerja KSSO. Pemeriksaan lebih lanjut, pasien dikirim ke Klinik Bedah Mulut Rumah Sakit Dr. Sarjito. Hasil biopsi positif menunjukkan KSSO, selanjutnya pasien dirujuk ke Klinik Onkologi. Kesimpulan. Karsinoma sel skuamus oral memiliki gambaran klinis tidak khas sehingga penyakit ini sulit terdeteksi secara dini. Diagnosis dan perawatan dini KSSO akan meningkatkan survival rate dan kualitas hidup penderitanya. Metode pemeriksaan diagnostic bantu dengan TBVS sangat membantu dalam penegakan diagnosis keganasan di rongga mulut. Background. Oral squamous cell carcinoma (OSCC) is one of the most oral cancers occurred. Early detection of oral cancer is difficult due to uncertain etiology and atypical clinical feature. Toluidine blue vital staining (TBVS) has been reported to assist the determination of OSCC. Purpose. This writing is intended to report the diagnosis of OSCC on the tongue through TBVS. Case and management. A 77 years old man with a full denture complained a painful tongue since 2 weeks ago, which no responseto conventional therapy. The patient is a heavy smoker for 60 years. Clinical findings showed a solitary ulcer with 2,5 cm in diameters on ventral of the tongue. It’s edges rounded, indurated and covered with white pseudomembranous. Other findings on palate mucosa, corner of the mouth and dorsum of the tongue regarded as oral candidiasis. Based on anamnesis and clinical examination, tongue ulcer is suspected as malignancy. Initial treatment comprises oral debridement, antifungal therapy and improvement of nutrition state. Five days later, tongue stiifness and oral dysfunction were reported. Clinically, the tongue ulcer is getting deeper and more extensive. For the determination of malignancy, TBVS was conducted with the results supported the impression of OSCC. For further examination, the patient was sent to the Oral Surgery Clinic, Dr Sarjito Hospital. Biopsy result is OSCC, then the patient was referred to Oncology Clinic. Conclusion. Oral squamous cell carninoma has an atypical feature so that the lesion is difficult to detect early. Early diagnosis and treatment is important as it increases the survival rate and quality of life of OSCC ptient. Methods of diagnostic to TBVS very helpful in establishing the diagnosis of malignancy in the oral cavity.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.