Tanaman obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan alam yang berasal dari tumbuhan yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat sudah dilakukan sejak lama. Pengetahuan tentang tumbuhan obat, merupakan warisan bangsa yang berdasarkan pengalaman yang telah diwariskan secara turun temurun. Pewarisan pengetahuan mengenai obat tradisional secara turun temurun pada masyarakat menjadi penyebab punahnya pengetahuan tersebut. Pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat tradisional di kampung jarang yang dituangkan dalam bentuk tertulis, kebanyakan hanya diketahui oleh mereka yang sudah tua. Sedangkan generasi muda, terutama yang sudah berintegrasi dengan kehidupan modern, jarang yang peduli dengan pengetahuan yang dimiliki masyarakatnya. Penelitian ini bertujuan untuk Mengumpulkan informasi dari masyarakat mengenai pemanfaatan organ tumbuhan sebagai obat yang diolah secara tradisional di Kecamatan Kebun Tebu, Kabupaten Lampung Barat dan Membuat arsip tentang pemanfaatan tumbuhan obat yang dapat dimanfaatkan masyarakat Kecamatan Kebun Tebu, Kabupaten Lampung Barat. penelitian ini merupakan penelitian deskriftif menggunakan metode wawancara dan observasi. Hasil penelitian ditemukan 42 jenis tumbuhan obat yang terbagi ke dalam 25 famili yang dimanfaatkan masyarakat di Kecamatan Kebun Tebu Kabupaten Lampung Barat sebagai bahan obat tradisional. Bagian dari tanaman obat yang dimanfaatkan yaitu akar, batang, daun, rimpang, umbi, bunga dan buah dengan cara pengolahan yang bervariasi seperti: direbus, diparut, mipis, ditumbuk, diremas, dimakan dan diminum langsung, digunakan langsung, diteteskan, diseduh dan dijus.
Abstrak:Salah satu tujuan dari model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik agar dapat menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada materi pencemaran lingkungan kelas X MIA semester ganjil di SMA Negeri 6 Bandar Lampung.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. menggunakan Nonequivalent control group designartinya adalah desain yang dimana terdapat 2 kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jumlah populasi peserta didik X MIA adalah 129 peserta didik, yang kemudian 2 kelas merupakan sampel yaitu kelas X MIA 1 berjumlah 32 peserta didik sebagai kelas eksperimen dan X MIA 2 berjumlah 33 peserta didik sebagai kelas kontrol.Berdasarkan hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretestpada kelas eksperimen adalah 42,09, sedangkan rata-rata posttestnya adalah 74,68. Pada kelas kontrol nilai rata-rata pretest44,18 dan nilai posttestdengan ratarata 63,24. Hasil uji t menunjukkan t hitung > t tabel (2,42> 1,98) hal tersebut menunjukan bahwa H 0 ditolak dan H 1 diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning (PBL) berpengaruh signifikan terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada mata biologi materi pencemaran lingkungan kelas X MIA SMA N 6 Bandar Lampung.
Kata Kunci : Model Problem Based Learning (PBL), Kemampuan Pemecahan Masalah
PENDAHULUANPendidikan merupakan pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam hal mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam proses kehidupan. Majunya suatu bangsa dipengaruhi oleh mutu pendidikan dari
Angka kejadian diare pada balita di Bandar Lampung masih cukup tinggi pada tahun 2016. Kasus tertinggi ditemukan di puskesmas Kedaton Bandar Lampung. Sanitasi lingkungan dan kondisi keluarga diduga dapat mempengaruhi kasus diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa sebagian besar mikroba yang menginfeksi balita di puskesmas Kedaton, Bandar Lampung berbentuk basil/batang dan bersifat gram negatif. Meskipun juga ditemukan mikroba berbentuk bulat/kokus dan bersifat gram positif. Sanitasi lingkungan dan kondisi keluarga (usia dan jenis pekerjaan ibu) mempengaruhi angka kejadian diare pada balita di puskesmas Kedaton, Bandar lampung.
Age is a factor in the emergence of various diseases caused by an unhealthy lifestyle. The purpose of this study was to see whether or not there was a relationship between age and cholesterol levels. The method used in this research is quantitative by using a cross-sectional design. This research was conducted in the 20 districts of Bandar Lampung City with a sampling technique with a stratified random sampling technique. Analysis of the data in this study, namely taking blood samples to check cholesterol levels, and data on the age of the respondents. The results of the research that has been done can be concluded that there is a relationship between cholesterol and all age levels of people in the city of Bandar Lampung
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.